4 Reaksi Ratu Atut dan keluarga setelah ditahan KPK
Atut terancam bakal meringkuk dipenjara. Sebab, selama ini tersangka korupsi yang dijerat KPK tak pernah lolos!
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menahan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah usai diperiksa, Jumat (20/12). Atut dibawa ke rumah tahanan Pondok Bambu dengan menggunakan mobil tahanan.
Atut terancam bakal meringkuk dipenjara. Sebab, selama ini tersangka korupsi yang dijerat KPK tak pernah lolos di Pengadilan Tipikor.
Atut disangkakan memberi hadiah atau janji kepada Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar terkait penanganan sengketa pilkada Lebak, Banten. Atut juga disangkakan melakukan korupsi di pengadaan alat kesehatan di Dinkes Banten.
Bahkan, kini KPK resmi melakukan penyelidikan dugaan korupsi dana bansos banten. Tampaknya, Atut akan dijerat dengan serangkaian kasus yang ada. Wanita penguasa Banten ini kini ditahan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Berikut beberapa reaksi Ratu Atut dan juga keluarganya setelah dilakukan penahanan oleh KPK.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Kapan Tyas Mirasih terlihat seperti ratu dengan mahkotanya? Tyas terlihat seperti seorang ratu dengan mahkotanya yang merupakan karya dari desainer Rinaldy Yunardi, lho.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama Dian Sastrowardoyo di serial Ratu Adil? Seperti halnya dalam GADIS KRETEK, RATU ADIL juga mencerminkan semangat pemberdayaan perempuan. Dian Sastrowardoyo mengakui bahwa ia secara tidak sengaja memilih proyek yang menampilkan kekuatan seorang wanita, sehingga ia merasa tersindir. "Saya beberapa kali bersyukur dapat peran kuat yang selalu membicarakan atau membawa isu women empowerment. Apakah ini sebuah sindiran keras dari semesta kepada diri saya? Yang dalam kehidupan nyata masih bertanya-tanya dan membuktikan pada diri sendiri apakah women empowerment itu bisa diwujudkan?" ungkap Dian.
-
Kapan Ratu Suhita mulai memimpin Majapahit? Pada masa Ratu Suhita dampak Perang Paregreg mulai mereda. Kepemimpinan Ratu Suhita bersama suaminya Ratnapangkaja memimpin Majapahit dalam kurun waktu cukup lama.
-
Siapa yang disebut 'Ratu Kejahatan'? Christie kerap disebut sebagai "Ratu Kejahatan" atau "Ratu Misteri", dan dianggap ahli dalam merangkai ketegangan, plot, dan karakterisasi pada ceritanya.
-
Apa tugas utama 'ratu' dalam masyarakat semut? Ratu bertanggung jawab untuk bertelur, tetapi dia tidak bertanggung jawab untuk memerintah setiap semut.
Penahanan Ratu Atut dinilai dramatis
Juru bicara (jubir) keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ikhsan menyebut bahwa penahanan Atut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin sangat dramatis. Sebab, Atut dinilai oleh pihak keluarga sama sekali tak melawan dan selalu koperatif kepada KPK.
"Apa di balik serangan penahanan ibu ini kami tidak tahu. Yang jelas keluarga kondisi ibu yang menjadi sasaran empuk begitu terasa, karena tidak ada perlawanan sama sekali. Namun proses hukumnya sangat dramatis dan belum pernah ada penahanan tersangka sedramatis ini," kata Fitron di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12).
"(Penahanan Atut) menjadi tontonan di mal. Ini prosesnya sangat dramatis karena pemeriksaan perdana langsung ditahan. Tapi apa yang menyebabkan itu kami tidak mau berspekulasi karena ini begitu cepat," ujarnya.
Keluarga merasa penanganan kasus Ratu Atut berlebihan
Juru bicara keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ikhsan mengatakan bahwa pasca penahanan Atut sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut sebagai pengalihan isu kasus-kasus hukum yang lain. Sebab, keluarga merasa dibedakan perlakuannya dalam penanganan kasus ini.
"Saya tidak menuduh pengalihan isu, tapi kami merasa bahwa proses yang dirasakan oleh ibu sejak situasi di Serang sampai di Jakarta itu memposisikan ibu itu seperti orang yang tidak berdaya lalu bisa dijadikan tempat bersembunyi dan pengalihan apapun," kata Fitron di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12).
Fitron menilai isu-isu yang beredar saat ini tentang Atut disangka untuk mengalihkan kasus-kasus hukum lainnya. Meskipun pada saat itu Atut sadar bahwa cepat atau lambat orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka pasti akan ditahan. Tapi proses dramatisasinya kemarin itu sangat dirasakan oleh keluarga.
"Proses yang kemarin dirasakan ibu itu begitu luar biasa, pemeriksaan pertama langsung ditahan. Dan opini sebelumnya juga luar biasa, banyak predikat crime untuk ibu karena layak menjadi tersangka apapun. Ya karena sudah ada predikat atau label kejahatan ibu, bahkan kan ibu kemarin menjadi tersangka pilkada di lebak yang ibu meyakini bahwa itu tidak terlibat," ujarnya.
Kuasa hukum tuding KPK tebang pilih tangani kasus
Pengacara Gubernur Banten, Firman Wijaya berencana mengajukan penangguhan penahanan untuk kliennya. Ini dilakukan agar Atut bisa menyelesaikan tugas-tugasnya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terlebih dulu.
"Secara hukum kalau kooperatif bisa ditangguhkan. Kita akan mengajukan karena masalah penanganan hukum ini mengganggu fungsi pemerintahan," papar Firman di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, Sabtu (21/12).
Firman mengkritik tindakan KPK yang langsung menetapkan penahan untuk Atut tanpa mempertimbangkan tugasnya sebagai gubernur.
"Saya ingin menelisik. Bagi saya ada motif, saya merasa ada sesuatu yang aneh. Secara hukum kalau kooperatif bisa ditangguhkan. Anehnya penegakan hukum di KPK tidak ada penangguhan hukum ini tidak konsisten padahal di KUHAP ada penangguhan penahanan. KPK ini pilah pilih sesuai selera saja ada hak orang tidak diakomodir," tutup Firman.
Ratu Atut belum pikirkan untuk mundur dari kursi gubernur
Juru bicara (Jubir) keluarga Atut, Fitron Nur Ikhsan, mengatakan bahwa Atut belum mempunyai pikiran untuk mundur dari jabatannya sebagai gubernur Banten. Menurutnya, saat ini Atut hanya ingin fokus menyelesaikan permasalahan hukumnya terlebih dahulu.
"Ibu tidak pernah terpikir untuk itu, dan ibu lebih fokus pada persoalan yang dihadapi. Sebab ibu menjelaskan dia tidak terlibat," kata Fitron di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12).
"Ibu tidak terlalu fokus mengurusi mundur atau tidak mundur, apalagi mengurusi orang yang bergabung untuk menurunkan Rano Karno. Saya rasa itu suatu hal yang naif dan ibu hanya fokus pada persoalan yang ibu hadapi," ujarnya.
Baca juga:
Rano Karno populer, tapi dinilai miskin prestasi
PDIP tuding pemerintahan Atut malah bikin Banten hancur
'Rano, rakyat Banten 12 juta, bukan 5 orang keluarga Si Doel'
PBNU: Hari Jumat adalah hari kehancuran para koruptor
5 Derita Ratu Atut di Rutan Pondok Bambu