4 Terduga teroris ditangkap di Riau, salah satunya pembakar Polres Darmasraya
4 Terduga teroris ditangkap di Riau, salah satunya pembakar Polres Darmasraya. Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama personel Polda Riau kembali menciduk empat orang terduga teroris di Kabupaten Kampar dan Bemgkalis serta di Kota Pekanbaru, Senin (11/12). Mereka diciduk di lokasi dan waktu berbeda.
Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama personel Polda Riau kembali menciduk empat orang terduga teroris di Kabupaten Kampar dan Bemgkalis serta di Kota Pekanbaru, pada Senin (11/12). Mereka diciduk di lokasi dan waktu yang berbeda.
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang mengatakan, salah seorang dari keempat pelaku merupakan pelaku pembakaran Polres Dharmasraya di Sumatera Barat beberapa waktu lalu.
"Empat tersangka yang ditangkap ini, salah satunya merupakan pelaku pembakaran Polres Damasraya, Sumatera Barat," ujar Nandang didampingi Kabid Humas Kombes Guntur Aryo Tejo dan Direktur Reserse Khusus, Kombes Gidion Arif Setyawan.
Pelaku pertama yang ditangkap adalah AJ alias Raja, di daerah Rupat, Kabupaten Bengkalis, sekitar pukul 05.30 Wib pagi tadi.
Dia lah yang diduga mmebakar Polres Darmasraya. Pasca peristiwa pembakaran tersebut, AJ langsung melarikan diri ke Pekanbaru.
"AJ perannya sebagai merencanakan pembentukan negara amaliyah dan juga terlibat teror di Polsek Payakumbuh, dan pembakaran di Polres Damasraya," kata Nandang.
Kemudian tim Densus melakukan pengembangan dan berhasil menangkap DG, di daerah Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru pada pukul 05.15 Wib.
Dikembangkan lagi, personel menangkap dua orang pelaku lainnya di Kabupaten Kampar yakni inisial RR di daerah Kuok pada pukul 08.40 WIB. Selanjutnya terduga teroris inisial DRP di Kecamatan Tapung pada pukul 12.40 Wib.
"Penangkapan para tersangka ini dilakukan oleh tim yang berbeda. Proses penangkapan, di luar rumah mereka. Untuk DRP, ditangkap setelah pulang dari mengantar istrinya mengajar," jelasnya.
Menurut Nandang, untuk terduga teroris AJ, dan 2 tersangka lainnya merupakan Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Kabupeten Jambi.
"Mereka ini pernah ikut latihan, rencanakan amaliyah (melakukan teror) di markas Brimob dan lainnya. Mereka diduga mengetahui pembelian senjata oleh kelompok yang sudah ditangkap terdahulu. Mereka juga berencana hijrah ke Marawi, Philipina," ucapnya.
Baca juga:
Diperiksa lebih lanjut, 12 terduga teroris ditangkap di Sumsel dibawa ke Jakarta
Terduga teroris di Palembang pedagang keripik & dikenal cuek ke warga
Penangkapan berlanjut, total 12 terduga teroris diamankan di Sumsel
Kapolri sebut penangkapan terduga teroris di daerah terkait bom panci di Bandung
Pelaku ujaran kebencian ditangkap Densus di Kalbar diduga anggota teroris
Dalam sehari, Densus 88 tangkap lima terduga teroris di Sumsel
Densus 88 ringkus 2 terduga teroris di Ogan Ilir
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana banjir perkotaan sering terjadi? Urbanisasi yang cepat sering kali memperburuk masalah banjir. Pembangunan di daerah perkotaan mengurangi area resapan air alami karena permukaan yang ditutupi oleh aspal dan beton. Sistem drainase yang tidak memadai dan tersumbat juga menjadi penyebab umum banjir di kota-kota besar, terutama saat hujan lebat.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.