5 Aksi dadakan Ridwan Kamil di jalan raya
Aksi-aksi Kang Emil ini sering kali menuai pujian. Banyak pula yang mencibir karena menilai hanya sebuah pencitraan.
Sejak menjabat sebagai wali kota Bandung pada 2013, Ridwan Kamil kerap kali menjadi perhatian. Sebagai seorang pejabat, aksi-aksi Ridwan Kamil ini terbilang tak biasa.
Dia sering kali turun ke jalan. Aksi-aksi Kang Emil ini sering kali menuai pujian. Banyak pula yang mencibir karena menilai hanya sebuah pencitraan.
Berlatar belakang sebagai seorang arsitek dan dosen, setelah menjadi pejabat negara Ridwan langsung membuat gebrakan.
Banyak aksi-aksi kejutan yang dilakukan oleh Kang Emil di jalan raya. Apa saja, berikut ini aksi-aksi Kang Emil di jalan raya seperti dirangkum merdeka.com, Minggu (14/12):
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Siapa yang melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Ridwan Kamil? Umumnya, oknum penipu menggunakan nama brand atau perusahaan besar dengan penawaran menggiurkan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa yang memberikan komentar mengenai gaya Ridwan Kamil? "Menggunakan vest parasut dan white jeans, RK terlihat young and fresh, sport casual look, tapi tidak lupa menggunakan peci yang jadi ciri khas beliau, jelas Aderio.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
Dorong mobil mogok
Warga Bandung yang menggunakan mobil Suzuki Carry nopol D 1504 LX ini terkaget. Sebab mobil warna merah marun miliknya itu tiba-tiba kehabisan bensin di depan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Jalan Ir H Djuanda (Dago) Bandung.
Emil begitu akrab disapa siang ini memiliki agenda untuk merobohkan micro cell yang lokasinya berdekatan dengan SPBU 31.401.01, di Jalan Dago. Setiba di lokasi Emil memantau tiang micro cell ke median jalan.
Di tengah pemantauan itu ada mobil yang tiba-tiba kehabisan bensin. Lantaran membuat macet, pria berkacamata itu turun langsung ke jalan dan mendorong mobil hingga sampai ke SPBU. Emil dibantu ajudan dan polisi yang berjaga.
"Lumayan kesannya (lumayan berkeringat ya) dorong mobil teh," kata Emil yang mengenakan jas biru dongker plus peci tersebut.
Warga yang mobilnya turut dibantu Emil langsung mengucapkan terima kasih setiba di stasiun pengisian. Setelah terisi bensin, mobil pun tancap gas.
Ikut razia kendaraan
Pengguna mobil di Jalan Merdeka, Bandung tepatnya di depan BIP terkaget ketika melihat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyetop kendaraan. Ya, pria yang akrab disapa Emil itu tengah menegakkan Perda K3 No. 11 tahun 2005, yang salah satu isinya adalah tidak melengkapi tempat sampah pada kendaraan akan dikenakan denda.
Emil didampingi aparat kepolisian dan juga petugas Satpol PP, Sabtu (13/12) menindak pemilik mobil yang tidak melengkapinya dengan tong sampah. Menggunakan stelan santai plus topi, dia menengok kaca jendela setiap kendaraan yang melintas.
Dengan standar operasi, kepolisian terlebih dahulu menanyakan surat kendaraan. "Selamat siang kami tengah melakukan razia tentang penyediaan tong sampah, apakah ada tong sampahnya?," tanya Emil kepada pengemudi mobil.
Dalam aturan Perda K3 No 11 tahun 2005 sendiri disebutkan bahwa bagi siapa saja yang tidak melengkapi tempat sampah pada kendaraan, membuang sampah sembarangan ke luar kendaraan, akan dikenakan denda Rp 250 ribu.
Razia PSK di bekas lokalisasi Saritem
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memimpin razia penyakit masyarakat (pekat) di eks lokalisasi Saritem. Beserta Aparat gabungan dari Satpol PP Kota Bandung, Polrestabes Bandung, Kodim 0618/BS dan unsur lainnya mereka menyisir setiap gang yang diduga masih dijadikan rumah bordil.
Razia dimulai pukul 16.30 WIB. Petugas yang dibagi ke dalam beberapa tim menyebar ke setiap mulut gang. Beberapa tempat yang diduga masih beroperasi ini ketika razia memang tutup. Namun petugas kedapatan beberapa tempat yang masih menjual minuman beralkohol.
Penelusuran di tempat lainnya petugas menemukan empat obat kuat berbentuk kapsul hasil racikan sendiri di laci. Lalu belasan bungkus alat kontrasepsi dan puluhan botol minol.
Lalu ditemukan juga seorang perempuan yang diduga merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK) sedang bersembunyi. Meski tidak sedang berpakaian namun tidak ditemukan lelaki pasangannya.
Razia anak jalanan
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tak sungkan dan terjun langsung merazia gepeng, anak jalanan, dan pengamen di beberapa sudut kota. Aksi terjun ke lapangan ini dilakukan untuk menanggapi respons masyarakat yang kerap dikeluhkan karena pengamen tak jarang menjurus ke arah kriminal.
Razia ini dimulai dari perempatan Jalan Buah Batu Bandung, Emil biasa disapa, ikut menggelandang beberapa incaran yang tampak bersama petugas gabungan seperti kepolisian, Satpol PP, dan petugas Pemadam Kebakaran.
Tak jarang aksi kejar-kejaran terjadi. Baik itu pengemis, anak jalanan dan pengamen lari terbirit-birit. Namun aparat yang banyak berhasil membawa satu demi satu.
Berikutnya razia di kawasan Cibiru Bandung. Beberapa preman dengan atribut punk digelandang ke mobil Satpol PP. Di situ pun mereka tak berkutik saat petugas membawanya.
Emil di sela-sela razia mengungkapkan, aksi ini dilakukan atas banyaknya keluhan warga Bandung dengan ulah mereka yang bekerja di jalanan ini. "Ini jawaban atas keresahan yang dikeluhkan warga Bandung, saya setiap hari mendapatkan keluhan," ucapnya.
Dia mengaku, ini awal dari penertiban yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung. "Kita sedang tegakkan Perda 3K. Premanisme yang suka mengamen mabuk, pelecehan, ini sebagai tindakan awal penertiban di perempatan yang menjadi sumber laporan," paparnya.
Jadi sopir angkot
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pernah menjadi sopir angkot jurusan Kebon Kalapa-Dago. Emil, biasa disapa, menjadi sopir angkot untuk mendukung program 'Angkot Day' yang digagas komunitas Riset Indie dan Bandung Creative City Forum (BCCF).
270 Angkot berwarna hijau dipersiapkan. Warga Bandung pun boleh menikmati tanpa harus mengeluarkan ongkos mulai pukul 05.00-19.00 WIB. Tepat pukul 08.10 WIB Emil, memilih angkot D 1924 AN. Dia mengajak warga yang ingin disopiri.
5 menit kemudian, ketika angkot berkapasitas 10 orang penuh, pedal gas pun diinjak. Emil yang didampingi istrinya, Atalia Kamil, dan Ketua DPRD Bandung Erwan Setiawan yang bertindak sebagai kernet pun melajukan angkot.
Mulai dari kawasan Dago, Emil menyusuri rute Jalan Dipatiukur - Cikapayang - Jalan Merdeka - Jalan Aceh - Jalan Sumatera - Jalan Veteran - Jalan Tamblong - Jalan Pungkur - Terminal Kebon Kalapa. Setiba di Kebon Kalapa, ia kembali ke terminal Dago.
Layaknya sopir angkot, tanpa ragu ia pun menurunkan dan menaikkan penumpang. Emil mengatakan, Angkot Day ini dilakukan sebagai salah satu cara menanggulangi kemacetan dengan maksimalkan potensi transportasi publik. Sejauh ini angkot adalah transportasi publik di Bandung namun masih jauh dari harapan. Tak ayal warga lebih memilih kendaraan pribadi yang membuat Bandung tambah padat.
"Bagaimana jika angkot ini sistemnya tidak pake setoran, bagaimana bisa tidak angkot ini tidak ngetem, sehingga warga yang perlahan meninggalkan angkot ini ramai lagi naik angkot, karena angkotnya nyaman, tepat waktu, disiplin dan seterusnya," jelas Emil.