5 Daerah ini terkenal dengan sebutan kampung narkoba
Penyebutan kampung narkoba semata-mata mengacu karena sering terjadi transaksi narkoba di sana.
Pemberantasan narkoba di Tanah Air terus digalakkan aparat. Karena ancaman narkoba dianggap lebih berbahaya ketimbang terorisme. Berbagai upaya dilakukan untuk perang melawan narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso bahkan berencana berencana menempatkan seluruh pengguna narkoba di sebuah pulau. Di pulau itu juga sebagai tempat eksekusi hukuman mati sekaligus pemakaman terpidana.
Di makam para pelaku narkoba nanti akan dibangun monumen yang bertuliskan musuh dan pengkhianat bangsa.
"Biar orang tahu dan ingat kalau narkoba itu merusak generasi. Kita bangun monumen di sana (pulau)," kata Budi Waseso di Palembang, Selasa (29/3).
Nah bicara soal narkoba ini, ada permukiman di sejumlah daerah disebut sebagai kampung narkoba. Penyebutan ini semata-mata mengacu karena sering terjadi transaksi narkoba di sana, bahkan hingga digerebek petugas berkali-kali.
Berikut ulasan merdeka.com:
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Di mana Gurun Namib terletak? Gurun Namib yang terletak di sebagian Namibia, Afrika Selatan, dan Angola ini diakui sebagai gurun tertua di dunia, dengan perkiraan usia minimal 55 juta tahun, namun kemungkinan besar lebih tua.
-
Jenis narkoba apa yang paling sering ditemukan di Cianjur? "Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur," beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemprov Jateng dalam pemberantasan narkoba? “Jadi kami akan terus melakukan langkah-langkah, upaya-upaya, dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkoba,” tandas Nana.
Mentawa Baru di Kotawaringin Timur
Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menggerebek perkampungan diduga tempat peredaran narkoba di kabupaten tersebut.
"Dari hasil penggerebekan yang kami lakukan pada Kamis (24/3) lalu, menemukan 40 paket shabu dari dua tersangka, yakni YY (20) dan SGM," kata Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) AKBP Hendra Wirawan melalui Kasat Reskoba AKP Wahyu Edi Priyanto di Sampit, Selasa (29/3). Demikian tulis Antara
Tersangka berinisial YY merupakan warga Jalan Muchran Ali Gang Atabiyah, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit, Kotim. Dari tangan tersangka polisi menemukan sejumlah barang haram tersebut.
Selang beberapa jam setelah berhasil menangkap tersangka YY, polisi kemudian melakukan pengembangan kasus dan berhasil mengamankan seorang tersangka berinisial SGM.
Tersangka SGM ini ditangkap aparat kepolisian di Jalan Teratai II, Kecamatan Mentawa Baru Ketpang Sampit, Kotim. Tidak perlawanan dalam penangkapan tersangka kedua ini.
Dari tangan tersangka SGM polisi berhasil mengamankan empat kantong plstik kecil yang diduga sabu seberat 21,35 gram. Barang tersebut oleh tersangka disimpan di dalam kantong jaketnya.
"Ketika polisi akan melakukan penangkapan salah seorang bandar sabu, masyarakat yang tinggal sekitarnya malah terkesan diam dan tidak ada yang peduli," ucapnya.
Mereka seakan ikut membiarkan dan tidak mau mempedulikan langkah yang dilakukan polisi. Bahkan ketua RT setempat enggan diminta untuk menjadi saksi.
Kampung Dalam di Pekanbaru
Kampung Dalam yang berada di Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, Riau, disebut sebagai kampung narkoba. Bahkan Anggota DPR Mulfahri Harahap mengibaratkan Kampung Dalam seperti Kampung Ambon yang ada di DKI Jakarta.
Anggota Komisi III DPR ini pun mempertanyakan permasalahan tersebut kepada jajaran kepolisian di Riau, khususnya di Pekanbaru yang mana sebagai wilayah hukumnya belum maksimal dalam memberantas peredaran narkotika.
"Ini akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kami. Riau menjadi daerah rawan lalu-lintas peredaran narkotika. Jadi bahan diskusi kami di Komisi III, akan kami bawa dan diskusikan," kata Mulfahri, ketua rombongan Komisi III yang berdiskusi dengan Kapolda Riau Brigjen Dolly Bambang Hermawan dan jajarannya di Mapolda Riau, Selasa (17/3/2015).
Bahkan, seorang anggota Komisi III lainnya dalam diskusi tersebut nyeletuk dengan mengatakan nama buruk Kampung Dalam tidak akan hilang sepanjang polisi tidak serius menanganinya.
"Sebuah perkampungan narkoba trademark nya tidak akan hilang jika tidak ditangani dengan serius," ujar seorang anggota komisi III dalam diskusi yang digelar di Ruang Tribrata Mapolda Riau.
Kampung Kubur di Medan
Kampung Kubur terletak di Kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan. Puluhan kali kampung ini digerebek polisi namun aktivitas narkoba masih saja terus berlangsung di tempat ini.
Awal Januari 2016 lalu, aparat kepolisian, TNI dan Pemkot Medan telah menduduki Kampung Kubur dengan mendirikan 6 posko. Namun penyalahgunaan tetap saja ditemukan di sana.
Pada Rabu (20/1), Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso blusukan ke Kampung Kubur. Budi Waseso blusukan ke Kampung Kubur bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino, Kepala BNN Provinsi Sumut Brigjen Andi Loedianto, Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto dan Dandim 0201/BS Kolonel Inf M Ridwan. Di bawah pengawalan personel Brimob Polda Sumut, mereka meninjau sudut demi sudut Kampung Kubur.
Sebagian warga antusias menyambut kedatangan Budi Waseso. Mereka berusaha berjabat tangan dan mengabadikan momen itu menggunakan HP.
"Tadi saya banyak menemukan bungkus-bungkus bekas sabu, berarti masih banyak. Padahal aparat sudah bikin pos-pos," kata Budi Waseso keliling Kampung Kubur.
Dari informasi yang dihimpun, aktivitas narkoba di Kampung Kubur mulai subur sejak tahun 1970an. Saat itu perekonomian warga di kampung itu sedang sulit.
Warga kemudian mencari pekerjaan atau bisnis apapun untuk mendapatkan uang. Kala itu kemudian warga menyewakan rumahnya untuk rumah asap atau rumah untuk para pengguna narkoba. Sebagian lagi menyewakan lahan untuk parkir para pengguna narkoba yang masuk ke kampung itu.
Semakin hari, peminat narkoba yang datang ke kampung ini semakin ramai. Warga pun memanfaatkannya sebagai peluang bisnis. Sehingga kampung ini mulai dijadikan kampung narkoba oleh sebagian besar warganya.
Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto mengatakan peredaran narkoba di Kampung Kubur tidak bisa dimusnahkan bila hanya mengandalkan aparat. perlu ditanamkan kesadaran kepada warga Kampung Kubur tentang bahaya narkoba. Hal ini karena di kampung itu seperti ada pengkaderan.
"Jadi, ada semacam pengkaderan pengguna narkoba di situ," kata Andi.
Untuk mengubah stigma negatif yang sudah kadung melekat, Kasat Reserse Narkoba Polres Kota Medan Kompol Dony Alexander pernah menyarankan agar nama Kampung Kubur diganti jadi Kampung Sejahtera. Hal ini juga untuk membuang kesan seram bagi orang luar.
"Sebenarnya Kampung Kubur adalah lokasi yang baik, dan hanya orang-orang tertentu saja yang menyalahgunakan daerah tersebut," kata Dony saat sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kampung Kubur tahun lalu.
Kampung Sapiria di Makassar
Kampung Sapiria di Kecamatan Tallo, salah satu kampung narkoba di Makassar. Sabtu malam (26/3) kemarin, kampung ini kembali dirazia polisi. Kurang lebih dua jam tim gabungan menggerebek, menggeledah tapi buronnya yang sudah sebulan jadi Daftar Pencarian Orang (DPO) yakni lelaki berinisial Jr gagal tertangkap setelah dia lebih dulu melarikan diri.
Tim yang terlibat dalam operasi gabungan di bawah leading sector Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar hanya berhasil menangkap 27 orang dari kampung narkoba tersebut yang disebut-sebut adalah jaringan sang bandar, lelaki berinisial Jr itu. Dua di antara 27 orang tersebut adalah anak di bawah umur masing-masing berusia 15 tahun yang ditangkap karena bersama yang lainnya mencoba lakukan penyerangan terhadap polisi.
Tim gabungan yang terdiri dari satuan reserse narkoba, satuan intelkam, satuan sabhara, unit reserse mobile (resmob) dan Brimob Polda Sulsel dipimpin Kabag Operasional, AKBP Abdul Azis dan dipantau langsung Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Rusdi Hartono ini juga menyita sejumlah barang bukti berupa 25 gram sabu, enam bong atau alat isap, dua pireks, satu alat timbang digital dan dua bilah parang.
Wakil Kepala Satuan Reserse (Wakasat Res) Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Muhammad Fajri Mustafa yang dikonfirmasi menjelaskan, buron Jr yang merupakan salah satu buron di kampung narkoba itu berhasil melarikan diri, padahal penggerebekan dan penggeledahan sudah disetting tiga ring untuk menutup akses keluar Jr si Target Operasi (TO) itu dari tempat persembunyiannya.
Dijelaskan, ring pertama adalah anggota satuan narkoba yang masuk menggerebek, di ring dua ada anggota dari satuan intelkam, satuan sabhara dan unit Resmob yang dipimpin AKP Edy Sabhara Manggabarani. Di ring ketiga ditempatkan satu pleton atau sekitar 30 orang personel Brimob Polda Sulsel bersenjata lengkap.
"Lelaki Jr bandar narkoba yang jadi target operasi kita dalam operasi Bersinar atau Bersih dari Sindikat Narkoba ini berhasil lolos dari kejaran anggota diduga kuat atas bantuan warga setempat yang mengirimkan kode-kode tertentu. Warga yang mencoba menyerang polisi dengan keluarkan teriakan provokatif dengan mengatakan bunuh polisi, jangan biarkan keluar dalam keadaan hidup itu juga kita tengarai sebagai kode. Bandar itu sangat lihai," jelas Kompol Muhammad Fajri Mustafa.
Kampung Mangkubumi di Medan
Polisi menggerebek permukiman padat penduduk di Jalan Mangkubumi, Medan, Jumat (11/3). Tiga orang diamankan karena diduga sebagai pengguna narkoba dan terlibat perjudian.
Penggerebekan dilakukan personel gabungan Satuan Sabhara dan Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan. Mereka melakukan penggerebekan mulai sekira pukul 15.30 WIB hingga 17.15 WIB.
"Kita mengamankan 3 orang terduga pelaku narkoba dengan barang bukti 20 paket ganja, puluhan bong, 3 timbangan elektrik, 3 unit hp, puluhan bungkus plastik kosong, dan 1 unit tes darah," jelas Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Selain itu, petugas juga mengamankan seorang pemuda bersama 8 unit mesin jakpot di dalam rumah kosong. Ditemukan pula ribuan koin untuk alat judi itu.
Informasi dihimpun, tiga orang diamankan di lokasi temuan 22 paket ganja yaitu Sahat Situmorang (49), Oloan Pakpahan (36) dan Jhonter Aritonang (24). Sementara pemuda yang diamankan bersama 8 unit mesin jakpot berikut ribuan koin yaitu Yoga Murti (24).
Yoga diamankan di dalam rumah kosong dan dikunci. Karena digedor tak juga keluar, petugas mendobrak pintu.
Yoga pun ditemukan di dalam rumah bersama mesin judi. Dia langsung diamankan dan diborgol. Setelah diborgol, Yoga menangis. "Ampun Pak, bukan aku Pak," katanya sambil terisak.
Meski memelas, polisi tetap mengamankan Yoga dan tiga orang ke markas Satuan Sabhara Polresta Medan.
Kampung Mangkubumi merupakan salah satu permukiman yang ditengarai sebagai pusat peredaran narkoba dan perjudian di Kota Medan. Kawasan ini kerap digerebek petugas dan selalu ada yang pelaku dan barang bukti yang diamankan dari sana.