5 Jam diperiksa polisi, Facebook dicecar soal kebocoran data
Ruben mengatakan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan Komisi I DPR RI, Kemenkominfo, dan Bareskrim Polri terkait persoalan ini. "Untuk memberikan fakta-fakta yang lebih rinci dan detil ke depannya," ungkapnya.
Perwakilan Facebook Indonesia telah memberikan keterangan di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat terkait dugaan kebocoran data pengguna. Pemeriksaan dilakukan mulai sekitar pukul 13.00 hingga 18.00 WIB.
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengatakan, kedatangannya ke Bareskrim Polri untuk menjawab soal permasalahan-permasalahan yang menimpa Facebook belakangan ini.
-
Siapa yang terlibat dalam cerita lucu tentang update status di media sosial? Cerita Lucu Singkat 10: Update Status Dulu
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Mengapa netizen heboh dengan kabar tersebut? Postingan tersebut langsung membuat heboh netizen, terutama para penggemar dan pengikutnya di Instagram.
-
Bagaimana cara menghiasi media sosial dengan status Facebook yang kekinian? Ada banyak sekali status FB kekinian yang bisa ditulis dalam akun pribadimu. Status FB ini akan membuat FB-mu semakin penuh dengan keceriaan, keromantisan dan kekinian.
-
Kapan Facebook pertama kali diluncurkan? Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia. Facebook merupakan salah satu jenis media sosial yang sangat populer dan banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sejak diluncurkan pada tahun 2004, platform ini telah menjadi pusat interaksi online bagi jutaan orang.
-
Siapa yang mengunggah informasi lowongan pekerjaan palsu di Facebook? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dengan melakukan pencarian pada website https://www.pertamina-pmsol.com/recruitment/ hasilnya informasi tersebut memang merupakan informasi lowongan pekerjaan dari Pertamina, namun pendaftarannya sudah ditutup sejak 1 Agustus 2024.
"Saya datang ke Bareskrim intinya untuk sharing informasi yang kami tahu untuk saat ini mengenai Cambridge Analytica," katanya di Kantor Dittipid Siber Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (18/4).
Dia mengaku, mendapat sejumlah pertanyaan dari penyidik Dittipid Siber Bareskrim Polri yang tak jauh beda dengan yang diajukan Komisi I DPR pada Selasa 17 April kemarin. Ruben menjelaskan, pihaknya masih mengumpulkan data terkait persoalan yang dialami Facebook belakangan ini.
"Jadi yang sekarang ini yang saya mau tekankan kita masih dalam proses pencarian data," ujarnya.
Lebih lanjut, Ruben mengatakan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan Komisi I DPR RI, Kemenkominfo, dan Bareskrim Polri terkait persoalan ini. "Untuk memberikan fakta-fakta yang lebih rinci dan detil ke depannya," ungkapnya.
Sebelumnya, Kemenkominfo telah mengirim surat ke Mabes Polri terkait dugaan kebocoran data Facebook. Polri pun menyatakan siap mendukung Kemenkominfo menyelidiki kasus tersebut.
Permintaan Kemenkominfo berkaitan dengan kebocoran jutaan data Facebook dalam skandal yang melibatkan lembaga konsultan politik Cambridge Analytica di Inggris. Di seluruh dunia, diperkirakan tak kurang dari 87 juta data Facebook bocor.
Dikhawatirkan, data pengguna Facebook di Indonesia turut bocor dan disalahgunakan untuk kepentingan tertentu. Terkait hal ini, Facebook bisa saja dikenai Pasal 30 UU ITE tentang akses ilegal.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ternyata Facebook juga bisa lacak pengguna yang tak punya akun
Siang ini, perwakilan Facebook di Indonesia diperiksa Polri
4 Poin penting DPR usai bertemu Facebook
Pemerintah pernah blokir Telegram, kenapa Facebook tidak bisa?
Facebook terus investigasi skandal Cambridge Analytica