5 Kesan lawan politik pada sosok almarhum Suhardi
Mungkin Suhardi adalah ketua umum partai besar yang paling tidak populer.
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kamis (28/8) pukul 21.40 WIB. Penyakit paru-paru mengalahkan hidup profesor Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Suhardi dikenal sebagai politikus santun. Dari beberapa wawancara merdeka.com, Suhardi tak pernah mengeluarkan pernyataan yang menyerang soal lawan-lawan politiknya.
Bahkan saat panas-panasnya Pemilu dan Pilpres 2014 kemarin, Suhardi juga jarang mengeluarkan pernyataan yang bernada fitnah atau kampanye hitam.
Ada peristiwa menarik dalam rangkaian Pemilu 2009 lalu. Dalam kampanye Gerindra di Senayan, Prabowo ditanya wartawan soal program-program pangan. Prabowo pun menjawab dengan berapi-api.
Saat itu Suhardi yang duduk di samping Prabowo, berniat ikut bicara. Dia sudah memegang mik. Namun Prabowo yang tengah bicara mengangkat tangannya memberi isyarat Suhardi berhenti.
"Sebentar Prof!" sergah Prabowo yang masih bicara berapi-api.
Hingga jumpa pers selesai, Suhardi tak diberi kesempatan bicara. Saat ditanya wartawan soal hal itu, Suhardi mengaku tak masalah.
"Apa yang ingin saya sampaikan sudah disampaikan Pak Prabowo kok," katanya.
Seperti biasa, Suhardi selalu santun. Mungkin Suhardi adalah ketua umum partai besar yang paling tidak populer. Partai Gerindra sangat identik dengan Prabowo Subianto. Nama Suhardi seolah tenggelam di balik sosok Prabowo.
Meski berbeda kubu, namun Suhardi sangat dihormati lawan politiknya. Berikut kesan lawan politik kepada Suhardi yang dirangkum merdeka.com, Sabtu (30/8):
-
Kapan Pakubuwono X memesan gerbong jenazah? Pakubuwono X memesan gerbong itu pada tahun 1909 dan baru jadi pada 1914.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Apa yang menjadi rahasia kelezatan Soto Podjok Kediri? Adapun kunci utama kelezatan soto tersebut terletak pada bumbunya yang dibuat secara unik. Rukmini menciptakan bumbu rahasia dari campuran rempah yang dihaluskan dan disatukan lalu didiamkan selama enam bulan. Dalam bumbu yang didiamkan lama, cita rasa rempahnya akan bertambah lezat.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
Joko Widodo
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) turut berduka cita atas meninggalnya petinggi partai besutan Prabowo Subianto tersebut. Jokowi mengaku sudah lama kenal dengan Prof Suhardi karena beliau merupakan asisten dosennya saat kuliah di UGM.
"Sudah (lama kenal). Dulu waktu saya kuliah beliau masih asisten dosen," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (29/8).
Jokowi mengenal Suhardi adalah seorang pekerja keras dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan. "Pekerja keras dan sangat santun," tutur Jokowi.
Dia mengatakan dirinya belum sempat untuk melayat Almarhum Suhardi. Namun, Jokowi menyebutkan sudah mengirim karangan bunga duka cita ke lokasi persemayaman Suhardi.
"Kirim bunga tadi," kata Jokowi.
Jusuf Kalla
Wakil Presiden RI terpilih Jusuf Kalla (JK) berduka atas meninggalnya Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) pada (28/8), Kamis kemarin. Dia mengaku belum sempat menjenguk Suhardi ketika masih dirawat.
"Turut berduka cita, saya baru tahu siang ini. Jadi enggak sempat jenguk. Jadi saya turut duka cita," kata JK kepada wartawan di kediamannya Jalan Brawijaya No 6, Jakarta Selatan, Jumat (29/8).
Meski di kubu lawan politik, JK mengatakan secara pribadi memiliki hubungan baik dengan Suhardi. Dia mengaku pada saat bertemu Suhardi pernah mendiskusikan tentang pandangan partai politik.
"Kalau di partai politik ketemu tentu bicara tentang kepartaian masa lalu. Saya siapapun, mau itu Prabowo-Hatta, di manapun tetap punya hubungan pribadi yang baik. Bedakan politik dengan pribadi," imbuh mantan Ketua Umum Golkar ini.
Megawati Soekarnoputri
Politikus Pramono menjelaskan, meski PDIP dan Gerindra bersaing, sebenarnya antara Suhardi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mempunyai hubungan khusus. Terlebih, saat Mega menjabat sebagai presiden.
"Mba Mega punya hubungan khusus dengan Prof Suhardi. Sebelum Suhardi jadi Ketua Umum Gerindra, dan ibu Mega jadi presiden saat itu, ada kedekatan keduanya mengenai bambu. Saat itu Suhardi Dirjen di kehutanan. Beliau di Gunung Kidul waktu penghijauan selalu sama-sama Bu Mega," ujarnya.
Wakil Ketua DPR itu menambahkan, Mega juga sempat menanyakan kesehatan Suhardi ketika dirawat.
"Dua hari yang lalu bersama Bu Mega, ketika diskusi, kita bahas Suhardi juga. Bagaimana kesehatan beliau," terangnya.
Pramono Anung
Meninggalnya Ketum Partai Gerindra, Suhardi, tampak membuat suasana panas setelah Pilpres mereda. Sejumlah politikus dari berbagai partai hadir di upacara penghormatan terakhir bagi Almarhum.
Salah satunya adalah politikus PDIP Pramono Anung. Menurut dia, Suhardi merupakan sosok yang baik selama hidupnya.
"Ini bukan urusan politik. Karena Prof Suhardi orang baik dan teman saya secara baik. Walaupun kita kemarin posisi berbeda, kita tetap teman. Kita kehilangan pemikir, orang hebat, dan pengembang makanan lokal. Makanan ubi, telo, kentang," kata Pramono di DPP Gerindra, Jakarta, Jumat (29/8).
Puan Maharani
Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani menjadi salah satu orang yang merasa kehilangan sosok Ketua Umum Gerindra Suhardi. Puan menilai, Suhardi adalah sosok yang baik dan low profile. Menurut dia, Suhardi selalu detail jika menjelaskan tentang suatu hal.
"Beliau seorang tokoh membumi. Saya kenal baik beliau sangat low profile, kalau berbicara sangat detail, tentu saya sangat berbela sungkawa, turut berduka cita semoga arwah beliau diterima di sisi Allah dan keluarga diberi ketabahan," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (29/8).
Puan menambahkan, Suhardi sosok yang cukup mengayomi Gerindra. Dia berharap, kelak Gerindra memilih ketua umum yang lebih baik dari Suhardi.
"Tentu saja bahwa Gerindra setelah tidak ada Pak Suhardi yang selama ini saya yakini cukup mengayomi akan memiliki ketum baru yang punya kapabilitas dan potensi lebih baik dari Pak Suhardi," imbuhnya.