5 Pejabat ini mengaku pernah disantet
"Saya dapat SMS dari orang Kalimantan untuk menyantet 7 turunan karena melarang kepiting telur diekspor," kata Susi.
Isu santet seakan tidak ada habisnya. Bukan cuma di kampung-kampung, tetapi bahkan sampai kepala negara, dan menteri pun mengaku pernah kena santet. Terakhir, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku disantet saat berada di Kalimantan.
Bekas bos maskapai Susi Air itu mengklaim, selama menjabat sebagai menteri, dirinya pernah diancam disantet tujuh turunan.
-
Apa yang dimaksud dengan santet? Santet, sebuah bentuk kejahatan spiritual yang kerap kali diselimuti mitos dan ketakutan, dapat menyerang siapa saja tanpa peringatan.
-
Siapa saja yang bisa terkena santet? Santet, sebuah bentuk kejahatan spiritual yang kerap kali diselimuti mitos dan ketakutan, dapat menyerang siapa saja tanpa peringatan.
-
Siapa yang melestarikan santet di Banyuwangi? Santet merupakan warisan leluhur terus dilestarikan di Banyuwangi, khususnya oleh masyarakat adat Osing di Desa Kemiren.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Kapan Saninten berbuah? Pohon saninten berbuah dua tahun sekali.
-
Bagaimana ciri fisik Saninten? Dilansir dari Menlhk.go.id, Pohon Saninten memiliki ciri fisik yaitu tinggi pohonnya yang mencapai 35-40 meter. Kulit batangnya berwarna hitam, kasar, dan pecah-pecah dengan permukaan yang tidak rata. Buahnya memang berduri dan sekilas mirip rambutan.
Susi menyebut, ancaman itu diperolehnya dari Kalimantan. Dia menduga ancaman mistik itu lantaran pihaknya melarang melakukan ekspor kepiting bertelur.
"Saya dapat SMS dari orang Kalimantan untuk menyantet 7 turunan karena melarang kepiting telur diekspor," kata Susi di Jakarta, Selasa (13/1).
Meski mendapat ancaman mistik, Susi tetap menanggapi santai. "Saya saja baru satu cucu, bagaimana mau tujuh turunan," ujarnya sambil tersenyum.
Berikut pejabat-pejabat yang mengaku pernah disantet, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Rabu (14/1):
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar
Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, dalam sebuah kesempatan mengaku pernah kena santet. Antasari yang kini meringkuk di tahanan lantaran kasus pembunuhan mengaku pernah kena santet saat membaca majalah misteri.
Hal tersebut pernah diucapkan Antasari saat sidang kasus dugaan pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wiliardi Wizard, 2009 lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pengakuan Antasari Azhar tersebut dia sampaikan saat menjawab hakim Artha Theresia soal keluhan yang pernah dia sampaikan kepada Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri saat itu.
"Saya sering dapat SMS gelap. Nama saya juga dicoret-coret di sepanjang Jalan Rasuna Said," kata Antasari.
"Saya juga sempat baca majalah Misteri. Ada konglomerat yang mau menyantet saya dengan biaya Rp 150 juta," imbuh Antasari.
Mantan Presiden SBY
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rupanya juga mengaku pernah kena santet atau ilmu hitam saat jelang Pemilu 2009 lalu.
Di hadapan 3 ribu jamaah zikir dan pengajian di kediamannya, Puri Cikeas Bogor, Jawa Barat, Presiden SBY mengaku banyak serangan ilmu sihir yang mengarah kepada dia dan keluarganya. Jenis santetnya pun bermacam-macam, namun SBY tidak menceritakan dengan detil.
"Saya sampai pada kesimpulan tidak ada yang dapat mengalahkan sihir selain dengan zikir. Contohnya tadi malam saat debat kemarin malam saya pimpin zikir sepanjang jalan, diikuti istri, ajudan dan pengemudi di jalan sampai di dalam ruangan," cerita SBY saat itu.
Banyak yang berkomentar terkait pengakuan Presiden tersebut. Ada yang percaya dan ada juga yang tidak mempercayainya.
Paranormal Permadi saat itu adalah salah satu yang tidak percaya. Menurutnya SBY aneh dan ngawur.
"Ya basi dong ah. Masa cara 2004 masih dipakai lagi padahal sudah berkuasa. Kayak sinetron saja," cetus Permadi.
Gus Dur
Saat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terkena stroke tahun 1998 lalu, banyak orang mencoba membantu dengan berbagai cara, termasuk dengan pengobatan alternatif. Salah satu pengobatan alternatif yang dicoba oleh Gus Dur adalah dengan pemijatan.
Dr Bina Suhendra, salah seorang Tionghoa pengagum Gus Dur memperkenalkan seorang tukang pijit asal Bali, yang terkenal bisa menyembuhkan penyakit stroke dengan memijit.
Akhirnya, ahli pijat ini didatangkan dari Bali, seorang ibu-ibu yang sudah cukup berusia. Ia memijat Gus Dur pada bagian-bagian yang memerlukan penanganan karena kondisi syaraf yang lemah.
Di tengah-tengah memijit kaki Gus Dur, tiba-tiba ibu tadi terlempar jatuh dan tangannya merah membara seperti habis terkena setrika.
"Ia menjerit-jerit kesakitan, minta dicarikan bawang merah dan digosok-gosokkan ke tangannya untuk mengurangi panasnya," kata Doktor kimia lulusan Jerman ini seperti dikutip dari NU online.
Sang ibu tadi bilang, ada makhluk lain dalam tubuh Gus Dur yang mengganggu, dan ia tidak bisa mengalahkannya sendirian. Karena itu, ia berencana meminta bantuan anaknya tinggal di Lombok, yang juga memiliki kemampuan spiritual.
Beberapa waktu kemudian, pasangan ibu dan anak tersebut datang kembali. Gus Dur diobati dan dimandiin secara spiritual. Lalu kedua orang tersebut bertarung dengan makhluk halus yang mengganggu Gus Dur. Akhirnya, seekor srigala, yang sudah tertatih-tatih dengan tubuh penuh luka keluar.
Lalu orang tersebut bertanya kepada Gus Dur. "Ini dibunuh atau dikembalikan kepada orang yang mengirim santet."
"Bagi saya yang paling penting adalah jawaban Gus Dur. Beliau bilang, jangan dibunuh, biarin saja, yang penting sudah keluar. Ini yang membuat saya terkesan dengan beliau sebagai orang besar," kata Bina Suhendra.
Pada hari kedua dalam proses pengobatan, satu makhluk halus keluar lagi dan Gus Dur kembali berpesan agar tidak dibunuh.
Rupanya, serigala yang dikalahkan pada hari sebelumnya dibunuh karena bandel dan Gus Dur ternyata juga tahu kejadian tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Cerita santet di Tanah Air bukan hal baru. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pun mengaku pernah terkena santet.
Ahok, sapaan Basuki, menceritakan pengalamannya terkena di sela-sela kunjungan ke kantor PLN Pusat. Menurut Ahok, sebenarnya dia hanya korban santet salah alamat. Santet itu sedianya ditujukan ke seorang rekannya.
Cerita bermula saat Ahok menemani temannya mendadak sakit aneh ke orang pintar alias dukun. Dukun itu mengatakan, penyakit yang diidap rekan Ahok dikirim orang lain melalui jalur gaib. Entah apa yang terjadi, Ahok malah ikutan sakit setelah menemani rekannya ke dukun.
"Mungkin waktu setannya mau masuk lihat muka saya lebih serem dari dia," ungkap Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/12) kemarin.
Sejak kejadian itu, Ahok lantas memasang papan nama di depan pintu kamarnya. Dengan harapan, kalau ada kiriman penyakit lagi tidak salah alamat.
"Makanya saya inget cerita ini pas, lihat papan nama di depan pintu," kelakar Ahok sambil menunjuk ke sebuah papan nama yang terpasang di salah satu pintu ruangan di Gedung PLN.
Menteri Susi Pudjiastuti
Tekanan berat sebagai pembantu presiden sangat dirasakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Berbagai ancaman lisan, tulisan hingga mistik kerap dirasakan.
Seperti cerita Susi tentang santet. Bekas bos maskapai Susi Air itu mengklaim, selama menjabat sebagai menteri, dirinya pernah diancam disantet tujuh turunan.
Susi menyebut, ancaman itu diperolehnya dari Kalimantan. Dia menduga ancaman mistik itu lantaran pihaknya melarang melakukan ekspor kepiting bertelur.
"Saya dapat SMS dari orang Kalimantan untuk menyantet 7 turunan karena melarang kepiting telur diekspor," kata Susi di Jakarta, Selasa (13/1).
Meski mendapat ancaman mistik, Susi tetap menanggapi santai. "Saya saja baru satu cucu, bagaimana mau tujuh turunan," Â ujarnya sambil tersenyum.
Susi menjelaskan, kebijakannya melarang ekspor kepiting yang sedang bertelur sebenarnya bertujuan baik. Menurut Susi, bila tak diekspor, seharusnya petani malah lebih untung dengan menambah jumlah populasi kepiting.Maka itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal melakukan edukasi kepada warga tentang pentingnya budidaya.Â
"Kita mesti ajarkan itu ke mereka hitung-hitungan," ungkapnya.
Selain itu, Susi melihat industri kelautan tak sekadar ikan. Sebab, banyak tempat wisata atau penginapan meraup untung miliaran atas keindahan laut. Dirinya juga mendukung para nelayan yang tetap memegang budaya kearifan lokal.
"Kita semua menjadi juru kampanye kemaritiman," pungkasnya.
(mdk/war)