5 Warga Meninggal dan 27.111 Rumah Terendam Akibat Banjir di Kalsel
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati melaporkan data sementara dampak banjir di tujuh kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Dia menyebut, ada lima warga meninggal akibat banjir tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati melaporkan data sementara dampak banjir di tujuh kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Dia menyebut, ada lima warga meninggal akibat banjir tersebut.
"Dampak banjir merenggut lima jiwa, 27.111 rumah terendam dan 112.709 warga mengungsi," kata Raditya Jati dalam konferensi pers, Minggu (17/1).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Banjir yang terjadi pada 12 Januari 2021 itu disebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Tujuh kabupaten dan kota yang terdampak yakni Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kota Tanah Laut, Kota Banjar Baru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin.
Raditya merinci, banjir di Kabupaten Tabalong menyebabkan 180 orang mengungsi dan 92 rumah terendam. Sementara di Kabupaten Balangan, tercatat ada 12.169 warga mengungsi dan 3.749 rumah terendam.
Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sebanyak lima orang meninggal, 11.200 mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak. Di Kota Tanah Laut, terdapat 27.024 warga mengungsi dan 8.249 rumah terendam.
Adapun di Kota Banjar Baru sebanyak 622 warga mengungsi dan 296 rumah terendam. Kabupaten Banjar mencatat 53.685 orang mengungsi dan 12.863 rumah terdampak. Sedangkan Kabupaten Tapin terdapat 1.877 warga mengungsi dan 375 rumah terdampak.
Raditya menjelaskan, pihaknya telah mendirikan tenda dapur umum di dua lokasi berbeda. BNPB juga telah mendistribusikan makanan siap saji kepada warga yang terdampak.
"TRC BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi korban," ucap dia.
Baca juga:
Banjir di Kalimantan Selatan, Masih Ada Wilayah Ketinggian Air Capai 2 Meter
9.600 Jiwa Terdampak Banjir di Banjarmasin
Penjelasan BPPT Terkait Cuaca hingga Banjir di Kalimantan Selatan
TNI Kerahkan Prajurit hingga Alutsista Tangani Banjir di Kalsel
Lebih dari 3.000 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Balangan Kalsel
Ekskavator di Tapin Kalsel Terseret Longsor hingga Masuk Jurang, Operator Tewas