Desa di Kalsel Ini Dulunya Jadi Tujuan Transmigrasi Era Soeharto, Kini Hilang karena Pembangunan Tambang Batu Bara
Nantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
Nantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
Desa di Kalsel Ini Dulunya Jadi Tujuan Transmigrasi Era Soeharto, Kini Hilang karena Pembangunan Tambang Batu Bara
Di Kalimantan Selatan, ada sebuah desa yang kini telah hilang. Dulu desa itu bernama Wonorejo. Desa tersebut dulunya ditempati oleh orang-orang transmigran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
-
Mengapa desa kuno ditinggalkan? Desa ini diyakini ditinggalkan antara tahun 1488 dan 1562.
-
Dimana desa kuno ditemukan? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City.
-
Apa penyebab Desa Alur Jambu ditinggalkan? Penyebab warga setempat berbondong-bondong meninggalkan desa tersebut karena kerap mendapat gangguan dari mahluk halus yang diduga penunggu dari wilayah desa tersebut.
-
Kenapa reruntuhan desa ditemukan? “Kami menemukan area yang sangat luas antara Ahlat dan Tatvan. Ada makam di dasar air di sini. Ada tanda salib di kuburan tersebut,“ jelas Birol, dikutip dari Arkeonews, Kamis (17/8).
-
Apa nama desa yang menjadi cikal bakal Kota Tegal? Kota Tegal memiliki akar sejarah yang kuat, berawal dari sebuah desa bernama Tetegual pada tahun 1530 yang menunjukkan kemajuan pesatnya.
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
Melalui sebuah video yang diunggah pada 12 April 2024 lalu, kanal YouTube Kenong jalan-jalan berkesempatan untuk mengunjungi kampung yang hilang itu.
Jalan menuju kampung yang hilang itu kini telah banyak yang rusak tak pernah diurus. Kini tak ada rumah-rumah yang tersisa. Yang ada kini adalah rimbunnya pohon-pohon yang tumbuh tak beraturan.
Di salah satu sisi jalan terdapat sebuah plang yang menjadi penanda kalau kampung itu telah dibebaskan lahannya untuk tambang batu bara.
Setelah melalui perjalanan yang melelahkan melewati jalan rusak bergeronjal, akhirnya Kenong jalan-jalan sampai di depan gapura Desa Wonorejo.
Secara administratif, desa itu kini masuk bagian dari Desa Sumber Rejeki. Bahkan banyak pula rumah-rumah yang masih berdiri. Berdasarkan info yang diterima, masih ada 5 kepala keluarga (KK) di desa itu.
Salah seorang penduduk masih tinggal di desa tersebut. Salah satunya Pak Danar. Ia merupakan pria asal Tulungagung, Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Pak Danar banyak bercerita mengenai awal-awal kehidupannya di kampung transmigran hingga saat ini. ia mengatakan saat ini telah banyak warga di kampung itu yang telah pindah ke kampung sebelah.
Di sekitar rumah Pak Danar, banyak rumah-rumah kosong terbengkalai. Rumah itu sudah dibebaskan lahannya untuk pembangunan tambang Batubara.
Makin jauh masuk ke dalam, rumah-rumah sudah tidak tersisa. Karena ada perluasan area tambang, kini penduduk Desa Wonorejo sudah dipindahkan ke desa terdekat, yaitu Desa Sumber Rejeki.
Sementara lahan Desa Wonorejo kini sudah dikosongkan. Nantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
Dikutip dari kanal YouTube Kenong jalan-jalan, luas desa yang dikosongkan itu mencapai sekitar 500 kilometer persegi.
Penjelajahan terus berlanjut. Bila makin masuk ke dalam, maka perjalanan akan makin dekat ke area tambang. Tampak area tambang itu sangat luas. Sejauh mata memandang, melalui kamera drone, yang terlihat adalah bukit-bukit tandus yang sudah ditambang.
Area itu termasuk bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang telah ditambang.
Berdasarkan catatan Walhi Kalsel, dari 3,7 juta hektare luas Kalimantan Selatan, sebanyak 1,2 juta di antaranya sudah dikuasai pertambangan, dan 620 ribu hektare di antaranya sudah menjadi perkebunan sawit.
Desa Siluman
Dikutip dari website Projectmultatuli.org pada 20 April 2022, secara fisik Desa Wonorejo memang tak lagi memiliki wilayah yang diklaim sebagai teritorinya, namun di atas kertas wilayah desa itu masih ada.
Selain itu, pada 2022 lalu, administrasi pemerintahan masih mengakui status kependudukan warga Desa Wonorejo yang berjumlah 57 kepala keluarga atau sekitar 114 jiwa. Bahkan anggaran operasional untuk menggaji aparat Desa Wonorejo juga masih mengalir.
Para pegawai yang masih mendapat gaji itu kini hanya sebatas melayani keperluan surat menyurat warga yang hendak pindah, mencabut kartu keluarga, atau surat rekomendasi untuk menjalankan usaha.
“Sebetulnya saya malu sama desa lain. Gaji sama tapi wilayah sudah tidak ada,” kata Agus Priyanto, mantan Kepala Dsa Wonorejo yang kini menjadi sekretaris desa.