50 kali curi motor, tiga pemuda diringkus Polres Kampar
Seorang pelaku dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha meraikan diri saat ditangkap.
Satuan Reskrim Polres Kampar meringkus tiga orang komplotan pencuri kendaraan bermotor antar kabupaten di provinsi Riau. Seorang pelaku dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha melarikan diri saat ditangkap.
Kepada polisi, ketiganya mengaku telah beraksi di 50 tempat dalam waktu dua tahun terakhir. Namun yang dapat diingat hanya 41 lokasi.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
"Dalam aksinya ketiga tersangka ini telah beraksi di 50 lokasi di Kampar, Pekanbaru dan Siak," ujar Kapolres Kampar AKBP Ery Apriono di halaman Polres Kampar, Senin (25/1).
Ketiga pelaku berinisial, RB (19), MF (28) dan DS (19). Bersama para tersangka juga diamankan barang bukti sebanyak 22 unit sepeda motor berbagai merek. Saat menjalankan aksinya, mereka menggunakan kunci T.
"Tersangka RB merupakan eksekutor, DS merupakan otak pelaku dan MF adalah orang yang menadah hasil curian," kata Ery.
Setelah mendapatkan hasil curiannya, pelaku mempreteli onderdil dengan melepas bodi dan mengganti nomor rangka mesin.
"Selanjutnya dijual dengan harga bervariasi, rata-rata Rp 1,5 juta untuk setiap unitnya. Kita masih melacak di mana saja sepeda motor hasil curian tersebut dijual," jelas Ery.
Mereka kerap menyasar tempat ibadah, kafe, sekolah, rumah sakit, warnet. Biasanya mereka beraksi pada siang hingga malam hari. "Waktu tergantung peluangnya. Kalau gagal mereka bergeser ke sasaran lain," ucapnya.
(mdk/noe)