55 Murid di Kabupaten Bogor Keracunan usai Santap Makanan Enak
Sebanyak 55 murid asrama di Yayasan Marsudirini, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan usai mengonsumsi beberapa jenis makanan, usai mengikuti kegiatan di asrama tersebut, Sabtu (18/2). Seluruh murid mengalami mual hingga muntah yang baru dirasakan Senin (20/2).
Sebanyak 55 murid asrama di Yayasan Marsudirini, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan usai mengonsumsi beberapa jenis makanan, usai mengikuti kegiatan di asrama tersebut, Sabtu (18/2). Seluruh murid mengalami mual hingga muntah yang baru dirasakan Senin (20/2).
Penanggung jawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Bogor, Helena membenarkan peristiwa ini. Menurutnya, usai mengikuti kegiatan peserta acara tidak ada mengalami gejala keracunan apapun dari makanan yang disiapkan yayasan, seperti shabu-shabu, es doger maupun pizza.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
"Jadi anak-anak mengonsumsi shabu-shabu dan kemudian malamnya itu dapat es doger yang kami pesan dan ada yang memberi pizza. Sampai Minggu itu tidak ada keluhan," kata Helena.
Para murid pun sempat memakan soto, ayam goreng dan hidangan lainnya. Namun pada Minggu (19/2) pukul 23.30 WIB beberapa murid mengeluhkan rasa mual yang dialaminya, kemudian diberikan susu oleh pihak yayasan. Namun, pada Senin (20/2) pagi, semakin banyak yang mengeluhkan hal sama.
"Awalnya ada anak yang mual sekitar tujuh anak dan kami tangani diberikan susu dulu. Namun, tadi pagi nambah jumlah murid yang mengalami mual langsung membawa ke rumah sakit untuk penanganannya," jelas Helena.
Helena mengungkapkan, dari 91 murid peserta kegiatan, 55 di antaranya mengeluhkan mual, pusing hingga muntah. Meski begitu, dia memastikan seluruhnya telah ditangani di rumah sakit. Hingga kini, hanya tersisa tiga orang masih dalam perawatan.
"Yang tiga orang masih dirawat. Tinggal observasi. Yang dirawat itu dua perempuan dan satu laki-laki. Tentu ini jadi pelajaran buat kami dalam menjaga kebersihan makanan kepada murid," pungkasnya.
Sementara Kapolsek Kemang, Kompol Ari Trisnowati mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kroscek kepada pihak yayasan. Menurutnya, pada pukul 11.30 WIB, seluruh siswa telah ditangani di RS Sentosa.
"Ada yang diberikan obat untuk yang bergejala ringan, ada yang diberi infus bagi yang mengalami gejala sedang dan tiga orang dirawat inap karena mengalami gejala berat," tutur Ari.
Polisi penyelidikan terkait peristiwa ini, terutama mengambil sampel makanan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium kesehatan, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor.
Kepala Puskesmas Jampang, Kecamatan Kemang, dr Dini Agustin menjelaskan telah mendatangi Yayasan Marsudirini dengan membawa petugas surveilans serta petugas laboratorium untuk menindaklanjuti laporan keracunan makanan tersebut.
"Beberapa sampel dari sisa makanan sudah diambil dan akan dicek laboratorium. Untuk kondisi siswa dan suster sudah ditangani dengan baik. Selanjutnya kami akan lakukan penyuluhan dan monitoring area sekolah terutama pengawasan dalam memberikan makanan," kata Dini.
(mdk/cob)