6 Cara menjelaskan apa itu teroris pada anak
Sekarang pelaku bom bunuh diri sudah melibatkan anak-anaknya. Ngeri.
Rentetan serangan bom terjadi di Jawa Timur, mulai dari ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, bom rakitan juga meledak di Sidoarjo dan Mapolres Surabaya. Bahkan serangan teroris kembali beraksi di Markas Polda Riau, Kota Pekanbaru. Rentetan ini menambah duka pada masyarakat Indonesia. Bukan hanya duka, tapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi para korban dan masyarakat.
Terlebih pelaku serangan bom sudah melibatkan anak-anaknya. Banyak anak-anak tidak berdosa disodori paham-paham radikal dari orang tuanya. Untuk itu sebagai orang tua harus lebih hati-hati. Sebagai orang tua harus mampu menjelaskan dengan baik dan benar apa itu terorisme. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui website kemdikbud.go.id membagikan cara-cara bijak menjelaskan soal peristiwa terorisme oleh orang tua kepada anak:
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
Mencari tahu yang anak pahami
Setelah anak melihat informasi mengenai terorisme, sebagai orang tau harus cari tahu apa yang dipahami anak mengenai peristiwa tersebut. Kemudian bahas secara singkat apa yang terjadi ,meliputi fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi, ajak anak untuk menghindari isu spekulasi.
Saring informasi
Kini informasi memang mudah didapatkan, untuk itu orang tua harus menyaring dan membatasi anak mendapatkan informasi terkait terorisme. Ada baiknya, menghindari paparan terhadap televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak terutama anak di bawah usia 12 tahun.
Pahami karakter anak
Setiap anak tentu memiliki karakter yang berbeda. Maka tidak ada salahnya, orang tua mengetahui karakter sang anak agar tidak terjadi rasa takut yang berlebih pada anak.
Agar mereka tidak menjadi sangat ketakutan, jelaskan bahwa kejahatan terorisme sangat jarang, namun kewaspadaan tetap diperlukan.
Bantu anak mengungkapkan perasaan
Bantulah anak mengungkapkan perasaan mereka. Jika marah, ungkapkan kepada orang yang tepat. Yang perlu diingatkan pada anak bahwa pelaku teror bukanlah orang golongan atau agama tertentu. Terpenting agar mengindari prasangka.
Melakukan kegiatan secara normal
Salah satu tujuan teroris adalah menimbulkan keresahan. Jika kegiatan terorisme membuat masyarakat resah maka tujuan mereka meneror telah berhasil.
Jadi, lakukan lah kegiatan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman. Serta tidak tunduk pada tujuan terorisme mengganggu kehidupan kita. Kebersamaan dan komunikasi penting untuk mendukung anak.
Ajarkan anak mengapresiasi kerja aparat negara
Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja polisi, TNI, dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani, dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.
(mdk/has)