6 Fakta kasus mutilasi sadis di Klungkung versi polisi
Berikut ini 4 fakta kasus mutilasi sadis yang dilakukan Erik versi polisi yang dirangkum merdeka.com:
Kasus mutilasi sadis di Kabupaten Klungkung, Bali, akhirnya terkuat, Senin (23/6) kemarin. Potongan tubuh manusia itu ternyata milik seorang perempuan bernama Diana Sari, warga Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
Perempuan itu dibunuh lalu tubuhnya dipotong-potong dengan sadis oleh pelaku, yang ternyata adalah pacar korban. Potongan tubuh korban kemudian dibuang ke 13 titik tempat berbeda.
Teka-teki pembunuhan ini baru dikuak oleh polisi setelah hampir sepekan melakukan penyelidikan. Kasus akhirnya terbongkar. Pelakunya adalah Fikri (26) alias Ekik, warga Banjar Lebah, Desa Semarapura Kelod Kangin, Kabupaten Klungkung.
Berikut ini 4 fakta kasus mutilasi sadis yang dilakukan Erik versi polisi yang dirangkum merdeka.com:
-
Kapan Zahwa Massaid lulus kuliah? Lulus Tahun Lalu Zahwa lulus kuliah pertengahan 2023. Aaliyah dan Reza Artamevia datang dari Indonesia untuk hadiri momen kelulusannya.
-
Kapan Mutiara Baswedan meraih gelar Sarjana Hukum? Ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2020.
-
Apa pesan utama dari kata-kata mutiara tentang kesembuhan? "Bersyukurlah ketika jiwa dan raga kita mendapatkan kesehatan, ikhlas dan bersabarlah ketika diri kita mendapatkan cobaan."
-
Kapan Annisa Kaila mulai berakting? Ia telah memulai kariernya di dunia hiburan sejak masih berusia 8 tahun.
-
Kapan Mahkamah Agung memutuskan kasasi kasus TPPU Irfan Suryanagara? Kasasi kasus atas dua terdakwa yakni Irfan Suryanagara dan Endang Kusumawaty, kata Arif, diputus tanggal 14 Juni 2023.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
Mutilasi berlatar belakang asmara
Kasus mutilasi di Kabupaten Klungkung, Bali, ternyata dilatarbelakangi hubungan asmara antara pelaku Erik alias Ekik dengan korban Diana Sari yang terjalin sejak lama.
"Antara korban dan pelaku memang punya hubungan asmara," kata Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Benny Mokalu saat memberikan keterangan pers di Mapolres Klungkung di Semarapura, Senin (23/6).
Sepekan kasus ini baru terkuak
Tim penyelidikan dan penyidik kepolisian butuh waktu sepekan mengungkap kasus ini setelah penemuan potongan tubuh Diana di Jalan Raya Bukit Jambul, Kabupaten Klungkung, dan Desa Gambelan, Kabupaten Karangasem, Selasa (17/6).
Di bawah komando Wakil Kepala Polda Bali I Brigadir Jenderal I Gusti Ngurah Raharja Subiyakta, polisi membutuhkan waktu sepekan menangkap pelaku bernama Fikri (26) alias Ekik yang tinggal di Banjar Lebah, Desa Semarapura Kelod Kangin, Kabupaten Klungkung.
Fikri ditangkap petugas di Jalan Darmawangsa, Semarapura, Minggu (22/6) sekitar pukul 19.30 Wita.
Pelaku adalah sopir kantor Pengadilan Agama
Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Benny Mokalu, mengatakan pelaku bernama Fikri alias Ekik adalah sopir di kantor Pengadilan Agama Klungkung. Saat ditangkap polisi awalnya dia sempat mengelak melakukan perbuatan sadis terhadap pacarnya, Diana Sari asal Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
Erik bunuh dan mutilasi di rumah korban
Kepada polisi Erik juga mengaku membunuh pacarnya di rumah korban di Jalan Kenyeri IX, Semarapura, Senin (16/6) sekitar pukul 10.30 Wita. "Kasus ini 80 persen sudah terungkap. Lebih lanjut tim masih melakukan tes DNA apa benar korbannya adalah yang dimaksud," ujar Kapolda.
Ditemukan janin di salah satu potongan tubuh
Polisi juga masih mendalami kemungkinan korban dalam kondisi hamil karena pada potongan tubuh korban lainnya yang ditemukan di Jalan Merak, Semarapura, Senin siang, terdapat janin.
"Pengakuan pelaku sempat berubah-ubah. Masih kami dalami terus," kata Kepala Polres Klungkung Ajun Komisaris Besar Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati kepada pers.
Ia juga tidak memberikan keterangan secara detail karena tindakan pelaku sangat sadis dan dikhawatirkan menimbulkan keresahan kepada masyarakat. "Yang jelas pelaku sudah mengakui memutilasi korbannya," ujarnya.
Saat capek memutilasi, dia istirahat sambil merokok
Menurut polisi, pemotongan tubuh korban dilakukan secara bertahap. "Begitu capek dia keluar sambil merokok dan sempat mengobrol dengan buruh bangunan yang bekerja di depan kosnya," kata Wirawati.
Usai memotong-motong bagian tubuh korban, pelaku langsung membuangnya ke berbagai tempat. "Dari pengakuannya ada 13 tempat pembuangan potongan tubuh tersebut. Namun setelah ditindaklanjuti di beberapa tempat tidak ditemukan potongan," ujarnya.