6 Hari Hilang Diterkam Buaya, Bocah Sapril Ditemukan Tinggal Tulang Belulang
Sapril, anak 11 tahun yang tinggal di Kampung Pagat Batumbuk, Derawan, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang hilang diterkam buaya sejak Kamis (29/12), ditemukan tinggal tulang belulang. Operasi SAR dinyatakan berakhir dan ditutup.
Sapril, anak 11 tahun yang tinggal di Kampung Pagat Batumbuk, Derawan, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang hilang diterkam buaya sejak Kamis (29/12), ditemukan tinggal tulang belulang. Operasi SAR dinyatakan berakhir dan ditutup.
Tulang-tulang itu ditemukan tim SAR gabungan saat kegiatan penyisiran pada hari Senin (2/1) kemarin. Temuan tulang itu kemudian diserahkan ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Polres Berau.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Di mana hujan berlian sering terjadi? Mengucap Indy100, Jumat (2/2), sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Astronomy, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang melibatkan presipitasi batu mulia atau berlian mungkin relatif umum terjadi di luar angkasa.
"Tim DVI Polres Berau memberikan hasil bahwa serpihan tulang dan celana yang ditemukan oleh tim SAR Gabungan adalah milik korban," kata Kepala Basarnas Kantor SAR Balikpapan Melkianus Kotta kepada wartawan, Selasa (3/1) malam.
Melkianus menerangkan, dengan kepastian itu, operasi SAR dinyatakan berakhir dan ditutup. Semua tim SAR lanjut dia, kembali ke satuan masing-masing. "Semua kembali ke kesatuan masing-masing untuk kembali bersiapsiaga," ujar Melkianus.
Irwan, salah satu perwakilan keluarga korban menyatakan menerima hasil temuan tim SAR gabungan itu.
"Pencarian dihentikan, dan terima kasih banyak kepada tim SAR gabungan menemukan bagian tulang anggota keluarga kami yang hilang," kata Irwan.
Diberitakan sebelumnya, korban Sapril asik mandi-mandi pagi pada hari Kamis (29/12) bersama tante dan satu orang rekannya, di perairan dekat tambak warga. Korban tiba-tiba langsung diterkam buaya yang muncul ke permukaan.
Upaya Marni (42), tante korban menyelamatkan keponakannya itu tidak berbuah hasil. Peristiwa itu baru dilaporkan hari Minggu (1/1) siang ke Basarnas Unit Siaga SAR Berau. Di mana tim gabungan Basarnas, ERT Berau Coal, BKSDA dan keluarga Berau menemukan tulang-tulang pada hari Senin (2/1).
(mdk/rnd)