6 Kisah haru Ipda Auzar, polisi yang tewas ditabrak teroris
Pria kelahiran Tanjung Alam ini dikenal sebagai pribadi yang sangat baik. Berikut beberapa kisah dari Ipda Auzar:
Terduga teroris menyerang Markas Kepolisian Daerah Riau, Rabu (16/5). Pelaku mengendarai mobil Avanza putih, lalu menabrak Mapolda Riau sekitar pukul 09.00 WIB, bertepatan saat Kapolda Riau Irjen Pol Nandang akan memberikan pers rilis kasus pengungkapan narkoba.
Pengendara mobil menabrak anggota polisi yang berjaga di gerbang Mapolda Riau. Serangan ini mengakibatkan 4 orang polisi dan 2 wartawan terluka, serta 1 orang polisi meninggal karena ditabrak mobil tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Apa yang terjadi di Peristiwa Tanjung Morawa? Peristiwa Tanjung Morawa menjadi salah satu tragedi paling berdarah di Indonesia dan runtuhnya Kabinet Wilopo pada saat itu.
-
Mengapa Peristiwa Tanjung Morawa terjadi? Peristiwa ini dipicu oleh gerakan sosial yang mempermasalahkan hak-hak pertanahan antara petani dan pengusaha.
-
Apa yang terjadi pada Raden Ario Soerjo saat menuju Madiun? Saat hendak menuju Madiun, tanda-tanda buruk sudah mulai terlihat. Soerjo pun tidak percaya akan hal itu meskipun ban mobilnya pecah dan kehabisan bahan bakar saat perjalanan.
Seorang polisi yang meninggal diidentifikasi bernama Ipda Auzar (55). Pria kelahiran Tanjung Alam ini dikenal sebagai pribadi yang sangat baik. Berikut beberapa kisah dari Ipda Auzar:
Ipda Auzar dikenal sebagai sosok yang religius
Selama menjadi anggota Polri, Auzar yang bergelar haji itu aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Dia diketahui kerap memberikan tausiah hingga disebut sebagai salah satu ustaz yang disegani di internal polisi maupun masyarakat setempat.
"Sebelum kejadian, beliau juga sempat memberikan pengarahan jadwal tausiah dan kegiatan Ramadan di lingkungan masjid Polda Riau," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Pol Rudi Syarifudin.
Selain itu, Ipda Auzar juga menyempatkan diri melaksanakan Solat Dhuha di Masjid Polda Riau lantai 2, sebelum meninggal dunia.
Wakapolri sangat mengenal dekat Ipda Auzar
Komjen Syafrudin begitu mengenal Auzar. Dalam waktu cukup lama Auzar mendampingi Syafrudin yang kini menjabat sebagai Wakapolri. Hubungan keduanya bukan lagi seperti atasan dan bawahan.
"25 Tahun persaudaraan saya dengan almarhum Auzar. Mulai dari sopir, urus anak-anak, dari kecil sampai dewasa sampai berumah tangga. Dan sampai sekarang almarhum bolak balik Jakarta - Pekanbaru urus ibu dan anak-anak saya," ungkap Syafrudin dalam keterangannya, Rabu (16/5).
Ipda Auzar diberi pangkat Iptu Luar Biasa Anumerta
Kepolisian RI memberikan kenaikan pangkat luar biasa terhadap anggotanya yang gugur dalam penyerangan teroris di Mapolda Riau, Rabu (16/5) pagi. Pangkat Ipda Auzar pun naik setingkat menjadi Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar. "Sudah dinaikkan anumerta. Jadi Iptu luar biasa. Karena saat menunaikan tugas negara," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.
Iqbal menuturkan, saat kejadian Iptu Auzar tengah melaksanakan tugasnya sebagai seorang polantas. Dia melakukan sterilisasi jalan menuju Mapolda Riau. "Ini situasi khusus, harus steril, tidak boleh ada masyarakat. Kalau kita tidak (sesuai) SOP itu dimungkinkan ada masyarakat yang kena. Tapi ya ditabrak terduga teroris itu," kata dia.
Ipda Auzar mendidik lebih dari 500 anak kurang beruntung
Hal itu disebutkan oleh Kombes Rudi, yang mengatakan bahwa Ipda Auzar memiliki sebuah pesantren dan yayasan anak yatim piatu untuk menampung dan mendidik 00 anak kurang beruntung. Kombes Rudi juga menyebut Ipda Auzar sebagai polisi berjiwa sosial tinggi. "Ada panti asuhannya, 500 anak yatim diasuhnya," kata Rudy.
Selain berjiwa sosial tinggi, Ipda Auzar juga pecinta ontel
Ipda Auzar ternyata sudah lima tahun terakhir aktif dalam komunitas Laskar Sepeda Tua Pekanbaru. Ketua komunitas pecinta sepeda ontel itu, Fajar Daulay menyebut Ipda Auzar selalu mendukung moral dan material untuk komunitas itu.
"Dia tidak malu pakai baju dinas polisinya setiap kegiatan, terutama saat Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus dan Hari Pahlawan 10 November. Jadi kami merasa kehilangan," katanya.
Ia mengatakan, almarhum pada minggu pekan lalu masih sempat naik ontel bersama anggota komunitas itu keliling Kota Pekanbaru. "Yang saya salut dari beliau adalah, dia sering ke kantor dan kegiatan lainnya pakai sepeda ontelnya tua itu," kata Fauzar mengenang sosok almarhum.
Sebelum meninggal, Ipda Auzar berikan pesan terakhir
Dua jam sebelum serangan Mapolda Riau berlangsung atau Rabu sekitar pukul 07.15 WIB, dia sempat mengirimkan pesan dan doa melalui WhatssApp ke Wakapolri Komjen Syafruddin.
???????????????????????????? ?????? ??????????? ??????????,
??????? ????? ? ???? ???? ? ??????
Ya Allah, dipenghujung bulan Sya'ban ini ku kirimkan Do'a utk saudara-2 ku, sahabat-2 ku & orang-2 yg kuhormati serta orang-2 yg kucinta. Beri mereka kesehatan, tawadhu' dalam Iman, dan Islam, keluarga yg bahagia, rizki yg barokah, serta terimalah amal ibadahnya dan pertemukanlah mereka dengan Ramadhan yg segera datang ini.
??????? ??????? ???????? ??? ????? ?????????????
Kami sekeluaga mengucapkan :MARHABAN YA RAMADHAN, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN.
H. Auzar & Kel
(mdk/mtf)