6 Orang nekat palsukan tiket tempat wisata Pantai Tanjungpakis
6 Orang nekat palsukan tiket tempat wisata Pantai Tanjungpakis. Para pelaku melakukan pungutan liar dengan memalsukan tiket tanda masuk. Modusnya, pelaku meminta uang sebesar Rp 20 ribu per pengunjung.
Aparat kepolisian dari Unit Satreskrim Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat menangkap enam pelaku pungutan liar di tempat wisata Pantai Tanjungpakis.
"Keenam pelaku itu terjaring dalam operasi tangkap tangan Polres Karawang," kata Kapolres setempat AKBP Slamet Waloya, di Karawang, seperti dilansir Antara, Minggu (24/6).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Apa benda peninggalan dari Kerajaan Tarumanagara yang ada di Karawang? Salah Satu Peninggalan Tarumanagara Adalah Percandian Batujaya di Karawang.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
Para pelaku melakukan pungutan liar dengan memalsukan tiket tanda masuk. Modusnya, pelaku meminta uang sebesar Rp 20 ribu per pengunjung.
Setelah menerima uang tersebut, pelaku memberikan pengunjung tiket masuk objek wisata Pantai Pakisjaya palsu.
"Mereka memalsukan tiket masuk objek wisata dengan cara di-scan dan dicetak kembali. Tiket itu diketahui jelas palsu karena jenis tiketnya berbeda dengan tiket yang dikeluarkan pengelola tempat wisata itu," kata dia lagi.
Atas perbuatan pelaku, kata Kapolres, para pengunjung objek wisata Pantai Pakisjaya dirugikan. Seharusnya pengunjung hanya cukup membayar tiket masuk sebesar Rp10.000 seperti tiket yang diterbitkan pengelola.
Tapi pelaku meminta uang ke setiap pengunjung dengan tiket masuk palsu sebesar Rp20.000 sebagai tiket masuk. Itu baru satu pintu, sedangkan untuk menuju objek wisata pantai itu, pengunjung harus melewati empat pintu masuk.
"Untuk melalui empat pintu masuk dan sampai ke objek wisata Pantai Pakisjaya, pengunjung harus mengeluarkan uang Rp 70.000. Itu sangat merugikan pengunjung," kata dia.
Atas hal tersebut, enam pelaku pungutan liar yang masing-masing berinisial IS, CM, YY, SK, KT, dan YD ditangkap pihak kepolisian setempat.
Keenam pelaku pungutan liar itu merupakan warga setempat, yakni warga Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang.
Dari penangkapan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti uang senilai Rp839 ribu, 93 lembar tiket palsu, dan satu bundel tiket masuk tempat wisata Pantai Tanjungpakis.
"Keenam pelaku diancam pasal 263 ayat (2) KUHP dengan hukuman pidana penjara enam tahun," kata Kapolres.
Baca juga:
Diduga terlibat kasus penipuan, anggota DPRD di Bogor ditahan
3 Penipu jamin calon siswa lulus Polri asal transfer Rp 85 juta
Mobil sewaan buat mudik digadaikan, Febriadi diciduk polisi
Gara-gara salah tulis nama, PNS ketahuan catut Kasatpol PP buat minta THR
Terbuai janji pernikahan, gadis di Surabaya tertipu pria kenalan di FB
Jadi penipu, residivis ini ngaku mampu loloskan calon mahasiswa ke UIN