6 Penerbangan Rute Labuan Bajo-Bali Ditunda Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Penumpang Boleh Refund & Reschedule
Enam penerbangan rute Labuan Bajo-Bali tersebut terdiri dari tiga keberangkatan dan tiga kedatangan.
Sebanyak enam penerbangan rute Bandara Internasional Komodo, Labuhan Bajo, dari maupun menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditunda akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Enam penerbangan rute Labuan Bajo-Bali tersebut terdiri dari tiga keberangkatan dan tiga kedatangan.
- Ribuan Penumpang Pesawat Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang
- Dampak Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan Bali-Jepang Via Manado Dibatalkan
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BRI Peduli Turun Tangan Bantu Sembako Hingga Obat-obatan
- Imbas Kecelakaan KA Turangga di Bandung, Penumpang Bisa Uangkan 100 Persen Tiket Perjalanan yang Terdampak
Pejabat pengganti sementara (Pgs) General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ibnu Solikin mengatakan, dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meletus pada Senin (4/11) dini hari. Akibatnya, beberapa penerbangan dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terdampak.
"Hingga Senin sore, setidaknya ada tiga penerbangan keberangkatan dan tiga kedatangan yang seluruhnya tujuan dan menuju ke Labuan Bajo, tidak dapat mengudara. Keenam penerbangan tersebut berada di rentang waktu keberangkatan dan kedatangan pukul 11.45 WITA hingga 18.55 WITA," kata Ibnu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/11).
Pihak maskapai kemudian memberikan pilihan kepada para penumpang yang batal terbang. Dipersilakan jika ingin pengembalian dana atau refund, ataupun penjadwalan ulang atau reschedule dan pengaturan rute ulang atau re-route.
"Kami senantiasa memperbarui perkembangan situasi ini dengan berkoordinasi bersama pihak terkait dan berharap kondisi dapat segera normal kembali," ujarnya.
Seperti diketahui enam orang dilaporkan meninggal dunia akibat Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pada Senin dini hari.
Kepala Desa Klatanlo Petrus Muda yang dihubungi ANTARA dari Kupang, mengatakan korban tewas akibat tertindih rumah yang roboh.
"Gunung meletus sekitar pukul 00.30 WITA. Ada satu keluarga sekitar 6 orang yang tertindih bangunan," kata Petrus Muda.