6 Warga Binaan Hari Ini Diperiksa Polisi Terkait Kasus Kebakaran Lapas Tangerang
Salah satu warga binaan diperiksa berinisial JMN. Dia merupakan warga binaan Lapas Kelas I Tangerang. Saat kebakaran terjadi, JMS tengah berada di salah satu kamar Blok C2. Diduga dia mengetahui asal muasal api.
Polisi terus mendalami penyebab kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. Pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi hari ini yaitu seorang warga binaan berinisial JMN yang diperiksa secara berulang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pelbagai upaya dilakukan penyidik guna memenuhi unsur kesengajaan atau kealpaan sehingga mengakibatkan kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. Sebagaimana sangkaan pada Pasal 187 KUHP dan 188 KUHP.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Kami kumpulkan alat bukti karena ada tiga tersangka yangg ditetapkan 359 KUHP. Sementara 187 KUHP 188 KUHP masih butuh alat-alat bukti lain untuk buat terang perkara," kata Ysuri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/9).
Yusri tak menampik salah satu cara pencarian alat bukti ialah dengan menggali keterangan saksi. Hari ini enam orang dimintai keterangan sebagai saksi.
"Jadi ada enam orang kami panggil, satu pemeriksaan tambahan dan lima saksi lagi kami panggil untuk diperiksa," ucap dia.
Yusri merinci teruntuk saksi berinisial JMN. Ini merupakan panggilan kedua yang dilayangkan oleh penyidik.
"Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tambahan terhadap saksi inisial JMN untuk dipanggil ulang," ujar dia.
Dia menjelaskan, JMN merupakan warga binaan Lapas Kelas I Tangerang. Saat kebakaran terjadi, JMS tengah berada di salah satu kamar Blok C2. Diduga dia mengetahui asal muasal api.
Merujuk dari keterangan ahli, api itu muncul pertama kali dari hubungan arus pendek listrik. "Keterangan awal memang di salah satu kamar sel itu jadi awal kasus kebakaran akibat korsleting listrik," ucap dia.
Sebelumnya, polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka atas kasus kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang. Penetapan ini berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan pada Senin (20/9).
Ketiga tersangka adalah pegawai Lapas Kelas 1 Tangerang dengan inisial RU, S dan Y. Mereka dipersangkakan melanggar Pasal 359 KUHP soal kelalaian.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Polisi Periksa 6 Saksi untuk BAP Tambahan Kasus Kebakaran Lapas Tangerang
Jenazah WNA Portugal Korban Kebakaran Lapas Tangerang Dibawa ke Negara Asal
Usman Hamid: Lapas Penuh Karena Penegak Hukum Selalu Pidanakan Orang
Kebakaran Lapas Tangerang, DPR Nilai Perlu Revisi UU agar Tak Terjadi Lagi
5 Kali Operasi, WBP Korban Kebakaran Lapas Tangerang Sudah Agak Membaik
Yasonna Didesak Mundur Usai Kebakaran Lapas Tangerang: Siapa? Kita Anteng-Anteng Saja