6 WN Bulgaria Pelaku Skimming di Bali Kuras Uang Nasabah Ratusan Juta
Polda Bali meringkus lima WNA Bulgaria pelaku kejahatan skimming atau pembobolan ATM. Kelima pelaku adalah Ivaylo Filpov Trifonop (44), George Jordanov (42), Todor Krasimirov Dobrev (22) Andrey Iliev Peytchev (46) dan Varadin Nikolaev Popov (29).
Polda Bali meringkus lima WNA Bulgaria pelaku kejahatan skimming atau pembobolan ATM. Kelima pelaku adalah Ivaylo Filpov Trifonop (44), George Jordanov (42), Todor Krasimirov Dobrev (22) Andrey Iliev Peytchev (46) dan Varadin Nikolaev Popov (29).
Penangkapan mereka berawal dari laporan masyarakat, yang melihat aksi mereka di sebuah mesin ATM wilayah Padang-padang Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali.
-
Apa saja ketakutan yang dirasakan masyarakat Indonesia saat ATM pertama kali hadir di Indonesia? Banyak pihak belum melirik keandalan mesin ini bahkan ada pula yang mencemooh.
-
Siapa yang menjadi pelopor pengadaan mesin ATM pertama di Indonesia? Di tengah kehidupan serba digitalisasi, transaksi perbankan semakin mudah untuk diakses. Bermodal ponsel yang terkoneksi internet, masyarakat dapat secara singkat melakukan transfer, pembayaran, atau bahkan tarik tunai di beberapa gerai anjungan tunai mandiri (ATM). Namun, sebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Bagaimana nasabah Bank Dagang Bali (BDB) dapat melakukan transaksi dengan mesin ATM pada tahun 1984? Saat itu, BDB menjalin kerja sama dengan Chase Manhattan Bank untuk bisa mendapatkan layanan ATM. Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
-
Apa saja keuntungan setor tunai Mandiri lewat ATM? Selain dapat menghemat waktu, setor tunai melalui mesin setor tunai (Cash-In-Transit/CIT) memiliki berbagai manfaat lain, yaitu sebagai berikut:• Kemudahan dan Aksesibilitas: Nasabah bank dapat melakukan setoran tunai kapan saja, bahkan di luar jam operasional kantor cabang bank. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam mengelola uang tunai.• Waktu Efisien: Setor tunai melalui CIT lebih cepat daripada antrian di kantor cabang bank. Nasabah tidak perlu menunggu lama untuk melakukan setoran.• Verifikasi Otomatis: Mesin CIT mampu menghitung dan memverifikasi jumlah uang tunai secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan manusia dalam perhitungan uang. • Keamanan: CIT memiliki prosedur keamanan yang ketat dalam pengangkutan uang tunai. Nasabah dapat merasa lebih aman karena risiko pencurian atau perampokan selama setoran di ATM tradisional atau kantor cabang lebih rendah.• Pengecekan Uang Palsu: CIT juga dilengkapi dengan teknologi deteksi uang palsu, sehingga nasabah tidak perlu khawatir mengenai penerimaan uang palsu dalam setoran mereka.• Kecepatan Transaksi: Proses setoran melalui CIT seringkali lebih cepat daripada setoran di kantor cabang bank, yang dapat menghemat waktu nasabah.• Konfirmasi Instan: Nasabah akan menerima konfirmasi instan melalui bukti transaksi atau e-mail tentang setoran mereka, memastikan bahwa uang telah berhasil disetor.
-
Bagaimana cara nasabah mengambil uang dari ATM dulu? Nasabah lalu dapat menuliskan cek untuk pengambilan uang dan sang teller dapat menyiapkan uangnya. Cek yang telah selesai ditulis kemudian akan dimasukkan ke dalam sebuah tabung pneumatik dan di bawa ke lantai tempat teller berada.
Selain itu, Polda Bali juga sering mendapatkan informasi beberapa bule melakukan kejahatan skimming.
Selanjutnya, selama satu minggu tim Resmob Polda Bali melakukan penyelidikan dan pembuntutan para pelaku. Kemudian pada Minggu (3/2) sekitar pukul 04.30 WITA, melakukan pencegatan dan pemeriksaan kendaraan mobil para pelaku di Jalan Tirta Gangga, Uluwatu, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan sejumlah kartu ATM palsu warna putih, yang telah ditempeli angka-angka atau nomor pin nasabah yang telah di-skimming.
Selanjutnya, tim Resmob Polda Bali menggeledah sebuah vila di Jalan Tirta Gangga, Uluwatu, Kuta Selatan, Badung, Bali. Di sana ditemukan ribuan kartu dan alat-alat yang dipergunakan untuk kejahatan skimming.
Direktur Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Andi Fairan menjelaskan, para komplotan ini melakukan pencurian data nasabah di kartu debit atau kartu kredit.
"Para pelakunya adalah kelompok Bulgaria, yang sering melakukan kejahatan skimming. Pengungkapan ini cukup rumit karena memiliki tingkatan kesulitan yang tinggi. Awalnya, kita hanya mendapatkan informasi dari beberapa bank bahwa di beberapa ATM ada pengambilan uang yang tidak wajar," ujarnya di Mapolda Bali, Kamis (7/2).
Kombes Pol Andi juga mengatakan, saat melakukan kejahatan skimming, mereka memakai rambut palsu, topi dan penutup wajah agar tidak terdeteksi. Selain itu, para pelaku sengaja memasang alat skimming di mesin-mesin ATM yang jauh dari pengawasan.
"Jadi dari ATM ke ATM mereka mengambil uang secara ilegal. Saat melakukan pengadangan, mereka ini melakukan perlawanan dan bahkan hampir melukai petugas kita yang melakukan penangkapan. Kita berhasil menangkap 5 dari 6 pelakunya. Ada satu pelaku Mr X yang berhasil melarikan diri dan sampai sekarang kita masih melakukan pengejaran," ujar Kombes Pol Andi.
Sementara, untuk modus operansinya para pelaku ini, melakukan akses komputer atau sistem elektronik ada di dalam di dalam mesin ATM, dengan menggunakan alat router atau panel skimming tempat kartu debit dalam kurun waktu tertentu, dengan maksud merekam data nasabah bank yang melakukan transaksi di ATM.
Kemudian para pelaku juga memasang alat perekam data pin. Setelah mendapat data nasabah bank, para pelaku memvalidasi data melalui laptop. Setelah itu, terlihat data dan pin nasabah dan kemudian memindahkan data dan pin nasabah dalam kartu yang berisi daya magnetik yang sudah disiapkan dengan menggunakan perangkat card reader writer encoder.
"Kita menyita ribuan kartu ATM sebanyak 3 ribu lebih. Kemudian uang Tunai Rp 788 juta. Ini semua diduga hasil menguras di ATM-ATM," ungkap Andi.
Untuk barang bukti yang diamankan adalah satu mobil Anvanza Veloz warna hitam dengan Nomor Polisi (Nopol) DK 1862, satu unit mobil Toyota Calya Nopol DK 1884 HC, sepeda motor Yamaha NMAX Nopol DK 5091, 3000 ribu kartu ATM palsu dan uang tunai sebesar Rp 788.000.000 serta puluhan alat skimming.
"Kita kenakan Pasal 30 Ayat (1) setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer atau sistem eletronik milik orang lain dengan cara apapun. Dipidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 600 juta," ujar Kombes Pol Andi.
Baca juga:
Terlibat Kasus Skimming ATM di Bali, 4 WN Bulgaria Diciduk Polisi
Bule asal Bulgaria lakukan kejahatan skimming di Bali, begini aksinya
Terlibat skimming, WN Bulgaria diciduk usai makan di restoran
Penjelasan BI soal penyebab kartu GPN belum bisa digunakan di luar negeri
Uang tabungan Rp 49 juta milik nasabah Bank Mandiri di Karawang hilang misterius
Dua WN Bulgaria tepergok saat pasang alat skimming di ATM BRI