60 Gempa Susulan Guncang Bantul Yogyakarta Hingga Senin Pagi
Data ini tercatat sejak Jumat, 30 Juni malam hingga Senin, 3 Juli 2023 pukul 06.00 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 60 kali gempa susulan mengguncang wilayah Bantul, Yogyakarta. Data ini tercatat sejak Jumat, 30 Juni malam hingga Senin, 3 Juli 2023 pukul 06.00 WIB.
“Jumlah gempa susulan 60 dengan magnitudo terbesar M 4,2 terkecil M 2,6,” jelas Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui pesan elektronik.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Bagaimana kekuatan getaran gempa Bantul di berbagai wilayah? Dari intensitas guncangan dengan skala MMI, BMKG mengidentifikasi wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen, kekuatan gempa berada pada skala IV MMI. Sedangkan di Kediri pada skala III MMI. Lalu di Mojokerto III MMI. Semakin tinggi tingkat MMI maka dampak yang dirasakan semakin besar.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa bumi susulan yang terjadi usai gempa tektonik bermagnitudo 6,4 di Samudra Hindia selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB, kekuatannya semakin melemah.
"Tadi sudah 47 kali gempa susulan dan mungkin masih tambah, tetapi kondisi semakin stabil, semakin jarang susulan dan kekuatannya semakin melemah," kata Dwikorita usai berkunjung ke lokasi terdampak gempa di Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (1/7).
Dia juga mengatakan, gempa susulan usai gempa Bantul selanjutnya dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,0 yang episenternya terletak di koordinat 8,63 LS, 110,08 BT, atau di laut pada jarak 81 kilometer arah selatan Kota Wates, DIY pada kedalaman 67 kilometer itu, goncangannya tidak dirasakan manusia.
"Jadi tidak terasa sama sekali ada gempa susulan, yang mencatat hanya alat," katanya.
Dwikorita juga mengatakan, kerusakan akibat gempa bumi yang dialami di wilayah DIY tersebut mengikuti pola kondisi setempat. Seperti yang terjadi di wilayah Dusun Bangen, Desa Bangunjiwo, Bantul ini, kata dia, karena lokasinya yang berada di daerah ketinggian
Dampak Gempa Bantul
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (1/7), pukul 08.10 WIB mencatat gempa Bantul berdampak pada 106 KK. Sebanyak 5 KK mengungsi, luka-luka 9 orang dan meninggal dunia 1 orang.
Korban luka-luka teridentifikasi di Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 2 orang, Bantul 1 dan Sleman 1. Sedangkan korban meninggal 1 orang di Kabupaten Bantul.
Warga terdampak terbanyak berada di Kabupaten Gunung Kidul dengan 58 KK, selanjutnya Bantul 31 KK, Kulon Progo 16 KK dan Sleman 3 KK. Sebanyak 5 KK masih mengungsi di Padukuhan Kuwon Kidul, Pacarejo, Semanu, Gunung Kidul.
Plh Kepala Pelaksana BPBD DIY, Danang Syamsurizal mengatakan, berdasarkan update data pada Sabtu (1/7) pukul 02.30 WIB dilaporkan ada 137 bangunan mengalami kerusakan. Dari 137 bangunan, 106 di antaranya adalah rumah warga yang mengalami kerusakan dengan kategori 102 rumah rusak ringan dan 6 rumah rusak sedang.
"Rumah rusak 106 unit terdiri 102 unit rusak ringan dan 4 unit rusak sedang. Fasilitas perkantoran ada 12 unit yang rusak dengan 11 unit kategori rusak ringan dan 1 unit rusak sedang," kata Danang, Sabtu (1/7).
"Kerusakan fasilitas ibadah ada 5 unit dengan kategori rusak ringan. Kerusakan fasilitas usaha ada 3 unit dengan kategori rusak ringan. 2 unit fasilitas pendidikan kategori rusak ringan, 3 unit kandang ternak rusak dengan kategori 1 rusak ringan, 1 rusak sedang, dan 1 rusak berat," sambung Danang.
Selain itu, kerusakan juga terjadi di 1 unit jaringan listrik, 1 tiang listrik, dan 2 kerusakan pada travo listrik.
Danang juga merinci dampak kerusakan akibat gempa bumi di Kabupaten Sleman. Ada 3 bangunan yang terdiri dari 1 rumah warga, 1 fasilitas pendidikan dan 1 tempat usaha. 3 bangunan ini berkategori rusak ringan.
Sementara untuk Kabupaten Kulon Progo, lanjut Danang, total ada 20 unit bangunan terdampak gempa. 20 bangunan ini terdiri dari 16 rumah warga mengalami rusak ringan, 1 fasilitas kesehatan rusak ringan,1 kandang hewan rusak berat dan 2 unit travo listrik rusak ringan.
"Untuk Kabupaten Gunungkidul total ada 79 unit yang terdampak. Terdiri dari rumah rusak: 58 unit (54 unit Rusak Ringan dan 4 unit Rusak Sedang), fasilitas perkantoran ada 11 unit (10 unit Rusak Ringan dan 1 unit Rusak Sedang), fasilitas ibadah: 5 unit rusak ringan, 1 unit fasilitas usaha rusak ringan,1 fasilitas pendidikan rusak ringan 2 kandang ternak rusak ringan dan sedang dan 1 jaringan listrik rusak ringan," ungkap Danang.

"Di kabupaten Bantul total 35 unit bangunan terdampak terdiri dari 31 unit rumah warga rusak ringan, 1 unit fasilitas perkantoran rusak ringan, 1 unit fasilitas pendidikan rusak ringan, 1 fasilitas usaha rusak ringan dan 1 unit tiang listrik rusak ringan," sambung Danang.