879 Calon jemaah haji asal Malang berangkat menuju asrama Sukolilo
40 persen dari total jemaah berisiko tinggi lantaran faktor usia.
Jemaah haji asal Kota Malang, Jawa Timur diberangkatkan dari Lapangan Kompi Angkutan dan Motor (Ki Ang Mor) Kodam V Brawijaya. Total sebanyak 879 calon jemaah haji terbagi dalam dua kelompok terbang (kloter) yakni 55 dan 62.
Sebanyak 437 orang tergabung di kloter 55 diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Sementara sisanya, sebanyak 442 calon jemaah haji yang tergabung di kloter 62 akan diberangkatkan Jumat (2/9) mendatang.
Ribuan keluarga turut mengantarkan para jemaah yang diberangkatkan menggunakan bus. Upacara pelepasan dipimpin Wakil Wali Kota Malang Sutiadji.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Muhammad Imron mengungkapkan, calon jemaah haji akan diberangkatkan menuju Saudi Arabia, Rabu (31/8). Mereka akan berangkat bersama jemaah lain sekitar pukul 08.00 WIB.
"Semalam di Asrama Haji di Sukolilo, besok pagi baru berangkat ke Jeddah," kata Imron di Lapangan Ki Ang Mor Kodam V Brawijaya Kelurahan Rampal, Kota Malang, Selasa (30/8).
Kata Imron setiap kloter akan didampingi lima petugas, masing-masing ketua, pembimbing, dokter dan dua tenaga medis. Mereka akan mendampingi selama proses menjalankan ibadah haji.
Sebanyak 879 calon jemaah haji terdiri dari jemaah laki-laki sebanyak 368 orang sementara 511 jemaah haji perempuan. Calon jemaah haji tertua atas nama Khalil Bin Simun (86) dan Kartini Binti Kasim (81). Sedangkan jemaah termuda Muhammad Fardian Ramadan dan Lailatul Izah Syamsudin yang masing-masing berusia 18 tahun.
Para jemaah diperkirakan akan tiba kembali di Malang pada Rabu (12/10) untuk Kolter 55 dan Kolter 62 akan tiba Jumat (14/10). Transportasi dari Malang ke Surabaya menggunakan 47 armada bus yang disediaan oleh Pemkot Malang.
Kapala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengungkapkan, sekitar 40 persen jemaah calon haji berisiko tinggi. Risiko ditimbulkan karena usia yang memang sudah lanjut dan faktor kesehatan.
"Sekitar 40 persen resiko tinggi, secara fisik sehat tetapi usia di atas 61 tahun ke atas. Selain itu karena penyakit bawaan, seperti hipertensi atau lainnya," katanya.
Beberapa jemaah memang sudah dalam kondisi sakit, tetapi tetap diperkenankan berangkat. Beberapa karena stoke sehingga harus mengenakan kursi roda.
"Kalau kondisinya seperti itu harus mendapat pendampingan keluarga, selain para petugas medis di setiap kolter," katanya.
Sutiadji dalam pesannya meminta para jemaah untuk memanfaatkan panggilan Allah tersebut dengan sebaik-baiknya. Karena dari sekian antrean tidak semua bisa berangkat pada tahun ini.
"Manfaatkan waktu sebaik-baiknya, gunakan untuk beribadah sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Sementara itu, sebanyak 159 jemaah asal Kabupaten Malang diberangkatkan dari Kecamatan Lawang. Jumlah tersebut merupakan sisa dari 1.580 jemaah haji yang diberangkatkan di Stadion Kanjuruan Kabupaten Malang sehari sebelumnya. Mereka akan bergabung di Kolter 53 dan 54.