7.275 Jiwa Terdampak Banjir di Pasuruan
Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur berdampak kepada 7.275 jiwa dari 3.325 KK. Tercatat enam rumah mengalami kerusakan sedang dan satu jembatan rusak.
Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur berdampak kepada 7.275 jiwa dari 3.325 KK. Tercatat enam rumah mengalami kerusakan sedang dan satu jembatan rusak.
"Tiga Titik tanggul sungai jebol dan kurang lebih 137 hektare lahan pertanian terendam banjir dengan tinggi muka air 30-150 sentimeter," jelas Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Rabu (9/3).
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Siapa yang terdampak bencana banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Dia mengatakan, data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
Abdul menyampaikan, berdasarkan laporan kaji cepat Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, banjir telah berangsur-angsur surut. Warga mulai membersihkan sisa lumpur akibat banjir dengan alat seadanya.
Meskipun banjir berangsur surut, namun hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Pasuruan dan sekitarnya hingga Jumat (11/3). Perkiraan ini disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Antisipasi Bencana Susulan
Abdul kembali mengimbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan, hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai dapat melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Masyarakat juga diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi.
Diberitakan sebelumnya, Sungai Lawean dan Rejoso di Kabupaten Pasuruan meluap pada Jumat (4/3) sore. Tercatat empat desa terdampak banjir yaitu Kecamatan Nguling meliputi Desa Nguling, Desa Penunggul dan Desa Mlaten. Kemudian pada Kecamatan Winongan meliputi Desa Winongan Lor.
"Banjir terjadi pascahujan dengan itensitas tinggi yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Pasuruan," kata Abdul Sabtu (5/3).
(mdk/yan)