9 Orang Penyelenggara Pemilu di Cianjur Meninggal, Puluhan Petugas Sakit
Sembilan orang penyelenggara Pemilu 2019 di Cianjur, Jawa Barat meninggal dunia, diduga akibat kelelahan selama menjalani proses tahapan hingga penghitungan suara di tingkat kecamatan.
Sembilan orang penyelenggara Pemilu 2019 di Cianjur, Jawa Barat meninggal dunia, diduga akibat kelelahan selama menjalani proses tahapan hingga penghitungan suara di tingkat kecamatan.
Petugas yang meninggal dunia berasal dari pengawas TPS, tepatnya di TPS 01 Desa Pagermaneuh, Kecamatan Tanggeung. Sebelumnya anggota KPPS di Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas dilaporkan meninggal dunia akibat kelelahan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang dibakar petugas? Selama ini, pondokan itu digunakan perambah hutan untuk beristirahat usai menggarap kawasan hutan menjadi perkebunan.
-
Apa tugas utama KPPS dalam Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
Komisioner Bawaslu Cianjur Hadi Dzikri Nur mengatakan, pengawas TPS yang meninggal dunia atas nama Ceppy Cahyadi sempat mendapatkan pertolongan medis di puskesmas setempat.
"Almarhum diduga kelelahan usai menjalankan tugas, tepatnya setelah penghitungan suara di tingkat TPS. Almarhum sempat dibawa ke layanan kesehatan, namun Jumat (26/4) meninggal dunia," terangnya, Sabtu (27/4).
Ia menuturkan, pengawas TPS yang meninggal dunia merupakan yang pertama di Cianjur, namun petugas yang sakit, baik ringan atau pun berat jumlahnya mencapai puluhan orang.
"Untuk pengawas yang merupakan bagian dari Bawaslu Cianjur, satu orang yang meninggal dunia akibat kelelahan. Sedangkan puluhan orang dilaporkan sakit setelah menjalankan tugas," katanya pula.
Menurutnya, petugas pengawas Pemilu dari tingkatan kecamatan, desa, hingga yang paling bawah selalu diingatkan untuk menjaga kondisi kesehatan dan menjaga pola makan selama bertugas terutama pada malam hari.
"Kami imbau untuk tetap menjaga kesehatan, makan secara teratur dan perbanyak minum air putih karena proses tahapan penghitungan hasil pemilu masih panjang," tuturnya.
Sebelumnya, petugas KPPS yang meninggal dunia atas nama Ane Liane (22), anggota KPPS di TPS 28, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas dilaporkan meninggal dunia setelah mendapatkan pertolongan medis di salah satu klinik.
Namun, korban akhirnya meninggal dunia di rumah ibunya di Kampung Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet. Sebelum meninggal, korban sempat mengalami pendarahan di bagian hidung.
Meninggalnya Ceppy dan Anne menambah panjang daftar penyelenggara pemilu di Cianjur yang meninggal dunia, menjadi sebanyak sembilan orang yang diduga akibat kelelahan menjalani proses tahapan Pemilu.
Baca juga:
Usai Dirawat di RS, Petugas KPPS di Makassar Meninggal Dunia
Seorang Petugas TPS di Palangka Raya Kelelahan hingga Kena Stroke
KPU Targetkan Penyaluran Santunan untuk Petugas KPPS Meninggal Dimulai Pekan Depan
Banyak Petugas KPPS Meninggal, Eks Petinggi KPU Nilai Perencanaan Pemilu Buruk
Bawaslu Sebut Jumlah Pengawas Pemilu Meninggal Bertambah Jadi 55 Orang