90 Ribu Pemudik Jalani Rapid Test Antigen di Pos Sekat Jabodetabek, 500-an Reaktif
Lebih dari 90 ribu orang pemudik sudah menjalani rapid test antigen selama sepekan di pos sekat yang ada di Jabodetabek. Dari jumlah tersebut, 500-an di antaranya diketahui reaktif.
Lebih dari 90 ribu orang pemudik sudah menjalani rapid test antigen selama sepekan di pos sekat yang ada di Jabodetabek. Dari jumlah tersebut, 500-an di antaranya diketahui reaktif.
"Total 90 ribuan yang sudah dilaksanakan pemeriksaan antigen, dan ada 500-an yang positif," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Kombes Pol Sambodo Purnomo saat meninjau pos sekat Cilangkap, Depok, Selasa (24/5).
-
Bagaimana cara mengambil sampel untuk tes DNA? Pada umumnya, tes DNA dilakukan dengan cara mengambil sampel darah maupun jaringan tubuh seperti rambut atau kulit.
-
Kenapa penting untuk melakukan tes DNA? Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes DNA agar bisa mengetahui struktur genetik dalam tubuh seseorang. Selain itu juga bisa mendeteksi kelainan genetik.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Khusus di pos sekat wilayah Depok, terdata 3.700 orang yang menjalani rapid test, 14 di antaranya reaktif. Selanjutnya mereka dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Saya cukup apresiasi karena di pos ini saja, paling tidak di Depok sudah selama seminggu kemarin ada 3.700 lebih pemeriksaan dengan hasil 14 positif dan telah dirujuk ke RS terdekat," tukasnya.
Pelaksanaan rapid test di pos sekat akan diperpanjang hingga 31 Mei sehingga ketersediaan alat test harus dipastikan cukup. Dia menyatakan terus berkeliling meninjau ke 14 titik pos sekat di Jabodetabek.
"Kami juga mengecek persediaan rapid antigen. Karena pemeriksaan ini yang kemarin sedianya selesai 24 Mei, diperpanjang sampai 31 Mei. Saya dari Polda kemudian berkeliling ke 14 titik pemeriksaan," katanya.
Sambodo mengingatkan, dari hasil rapid test antigen yang telah dilakukan, jumlah orang yang terindikasi terpapar Covid-19 terhitung kecil. Tetapi hal itu tetap harus menjadi perhatian agar memutus mata rantai penyebaran.
"Kalau lihat positivity rate memang kecil, seperti di sini (Depok) dari 3.700 orang yang reaktif hanya 14 orang. Tapi bayangkan seandainya 500 atau 14 di Depok ini tidak kita jaring, tentu ini akan berbahaya," tegasnya.
Jika dilihat sekilas memang hanya 14 orang yang diketahui reaktif di Depok. Namun jika tidak diperhatikan akan bisa menjadi ancaman jika memaparkan pada orang lain. "Jadi angka yang sudah membaik di Jakarta bisa melonjak tajam jika pemudik yang kembali dari kampung halamannya tidak bisa kita pastikan bahwa dia bebas Covid-19," pungkasnya.
(mdk/yan)