ABG diterkam buaya saat cuci kaki di Sungai Rokan
Sudah tiga hari warga mencari jasad korban, namun belum juga ditemukan.
Memasuki hari ketiga pencarian Sugiarto (13) korban yang diterkam buaya ketika mencuci kaki bersama teman-temannya di Sungai Rokan, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau pada Senin (9/5), jasadnya belum juga ditemukan.
"Kami meminta agar jasad Sugiarto segera dikembalikan (ditemukan)," kata Pawang Buaya Rismanto Saragih saat melakukan ritual di lokasi bocah yang diterkam buaya di Sungai Rokan, Rabu (11/5).
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan diare dianggap serius? Jika diare berlangsung lebih dari 2 hari, anak mungkin mengalami masalah yang lebih serius.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kenapa Kekeyi sering dicibir? Sayangnya, terkadang momen heboh Kekeyi malah mendapat cibiran.dari sejumlah. Malahan ada beberapa komentar bernada body shaming padanya.
Dalam ritualnya, pria asal Kecamatan Sinaboi ini menyebutkan nama Muhgi yang merupakan nama buaya betina yang diduga telah menerkam korban bocah Sugiarto dua hari lalu.
Di lokasi ritual, keluarga korban dan ribuan warga terlihat menunggu kehadiran buaya di pinggir Sungai Rokan, tepatnya di depan Markas Kodim 0321/Rohil di Kompleks Perkantoran Batu Enam, Bagansiapiapi.
Usai menyebutkan nama Muhgi sebanyak tujuh kali, kemudian Saragih menyemaikan berbagai macam bunga yang dilemparkan ke arah Sungai Rokan, dan bahkan salah satu pakaiannya juga dilemparkan ke dalam sungai itu.
Setelah satu menit kemudian, ribuan warga yang menyaksikan pemanggilan buaya itu sempat geger karena salah satu buaya berukuran tiga keping papan menampakkan diri datang dari arah Jembatan Pedamaran I.
Namun, karena kondisi masyarakat ramai dan berisik, buaya yang sudah sempat mendekat dan menampakkan diri itu kembali menghilang.
Akhirnya sang pawang memutuskan untuk melanjutkan kembali ritual yang dilakukan pada pukul 13.00 WIB, namun hasilnya buaya itu tidak menampakkan wujud.
Hingga sore, buaya tersebut belum juga muncul dan jasad Sugiarto belum juga ditemukan, sementara Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohil bersama pihak kepolisian masih tetap berjaga dan melakukan patroli di sepanjang Sungai Rokan.
Seperti diberitakan Antara, peristiwa itu terjadi Senin (9/5) sekitar pukul 14.30 WIB, ketika itu korban dan lima orang temannya hendak mencuci kaki di Sungai Rokan.
"Saat itu kakinya kotor, jadi dia berniat mencuci kaki. Tapi tiba-tiba ia diterkam buaya dan teman-temannya tidak bisa menolong," ungkap Iwan, saha satu warga yang ikut mencari korban.
Baca juga:
Pemburu musang dipatuk ular berbisa, saat ini masih kritis
Keganasan singa sirkus saat dilepas ke alam liar
Bukan dongeng, ini 7 'naga' yang sedang mendiami Bumi
Gajah serang dokter Octavia mendadak beringas saat diambil fotonya
Kecapekan Gendong Turis, `Rambo` Mati Mendadak