ABG Tewas Dibacok di Semarang Sempat Mau Kabur, Tapi Motornya Mogok
Pembunuh remaja Dean Fagih Putra (16) warga Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang ditangkap Unit Reserse Mobil (Resmob) Polrestabes Semarang. Pelaku Bagus alias Ucil (23) itu ditangkap tak jauh dari rumahnya di Barutikung, Kuningan, Semarang Utara.
Pembunuh remaja Dean Fagih Putra (16) warga Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang ditangkap Unit Reserse Mobil (Resmob) Polrestabes Semarang. Pelaku Bagus alias Ucil (23) itu ditangkap tak jauh dari rumahnya di Barutikung, Kuningan, Semarang Utara.
"Benar sudah kami tangkap kurang dari 24 jam. Ini masih kami kembangkan motif dalam pembunuhan itu," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (29/12).
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
Abioso menyebut, untuk keterangan lain pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail. "Nanti nunggu pemeriksaan petugas," ujarnya.
Terkait kronologi kejadian yang menewaskan korban Fagih bersama dua temannya Albi Muhamad Rifai (17), dan Geri (17) saat mengendarai satu motor Mega Pro bernopol H 4220 ASG dari rumah ke pusat kota Simpang Lima. Adapun korban duduk di tengah, Gery di depan dan Albi di belakang. Setelah itu mereka melaju ke Semarang Utara.
Dalam posisi itu, salah satu dari gerombolan tersebut meneriaki korban dan dua rekannya saat melintas di depan mereka untuk berhenti sambil membawa belati.
"Jadi korban kaget menghampiri laju motornya, satu korban Albi langsung lari untuk sembunyi dalam gang warga," ujar Kapolsek Semarang Utara Kompol I Made Saprun.
Sementara Gery dan korban yang saat itu masih berada di atas sepeda motor berusaha untuk kabur, namun kendaraan yang mereka kendarai macet. Hingga pelaku berhasil menghampiri mereka.
"Motor mogok, keburu pelaku datang langsung menusukkan belati ke arah punggung Fagih," jelasnya.
Mengetahui korban sudah tidak berdaya, pelaku langsung kabur. Melihat Fagih sudah tewas berlumuran darah, oleh kedua temannya Albi dan Geri menolong temannya untuk dibawa ke RST Tamtama.
"Niatnya dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tidak ketolong, oleh kedua korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian," kata I Made Saprun.
Baca juga:
Fakta Terungkap, Pelaku yang Janjikan Rp 2 Juta Saat Kencani Siskca Icun Sulastri
ABG Tewas Ditusuk Belati Sekelompok Pemuda di Semarang
Petugas Cek Jenis Proyektil Kasus Penembakan Perwira TNI di Jatinegara
Penembakan Perwira TNI di Jatinegara, Saksi Dengar 4 Kali Letusan di Lokasi
Penembakan Perwira TNI, Proyektil Peluru dan Motor Diduga Milik Pelaku Ditemukan
Delapan Warga India Divonis Penjara Seumur Hidup Usai Bunuh Pedagang Sapi Muslim