Abraham Samad Wanti-wanti Capim KPK: Intimidasi dari Internal Sulit Dideteksi
Dia melanjutkan, intimidasi dimaksud seperti yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan. Menurut dia, hal itu terjadi karena ada pihak yang tidak senang dengan kerja KPK yang membongkar praktik kejahatan korupsi yang merugikan negara.
Mantan Pimpinan KPK Abraham Samad memperingati para kandidat calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lolos hingga tahap teranyar. Diketahui, ada 40 kandidat yang dinyatakan lolos panitia seleksi dan berhak lanjut ke tahap psikotest dan profil assessment.
"Ada intimidasi kepada petugas KPK. Itu sudah ada di zaman saya, dan sebelum saya juga, jadi kita anggap itu sarapan pagi," kata Samad dalam diskusi mencari pimpinan KPK di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).
-
Apa saja kasus besar yang diungkap Abraham Samad saat jadi Ketua KPK? Di antaranya Wisma Atlet, kasus Hambalang, gratifikasi impor daging sapi, gratifikasi SKK Migas dan kasus pengaturan Pilkada Kabupaten Lebak.
-
Bagaimana cara yang menurut Abraham Samad dapat membuat koruptor jera? Menurut Samad, ada tiga cara untuk membuat koruptor jera.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
Dia melanjutkan, intimidasi dimaksud seperti yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan. Menurut dia, hal itu terjadi karena ada pihak yang tidak senang dengan kerja KPK yang membongkar praktik kejahatan korupsi yang merugikan negara.
"Karenanya intimidasi itu hadir, ada dua, intimidasi dari luar dan dari dalam," lanjut dia.
Intimidasi dari luar, lanjut Samad, lebih mudah dideteksi ketimbang dari dalam. Karenanya, Samad menegaskan kepada Pansel KPK agar bisa menyeleksi 10 kandidat yang benar paling terbaik dan memiliki integritas kuat menyapu bersih intimidasi internal dan eksternal yang mengancam keberlangsungan KPK ke depannya.
"Menurut saya ada dua cara hancurkan KPK, intern dan ekstern, kalau dari luar bisa melihatnya dan melawannya, tapi kalau ancaman dari dalam itu yang sulit. Caranya ancaman dari dalam dengan menginfiltrasi kepentingan dari lewat orang-orang tertentu, itu teorinya dan itu sudah berlangsung. Jadi jangan heran situasi KPK sangat mengkhawatirkan ini berbahaya bagi KPK ke depan."
"Kita memang tak cari malaikat untuk Capim KPK tapi kita cari orang yang jujur, menggunakan cara benar dan tepat. Karena jangan heran situasi ini membahayakan KPK, maka kita harus plototi ini," kata Samad.
Reporter: Muhammad Radityo
Baca juga:
Hasil Seleksi 40 Capim KPK Dikritik, Pansel Tegaskan Bukan Alat Pemuas ICW
Abraham Samad Soal Polemik LHKPN Capim KPK: Itu Bentuk Tanggung Jawab Moril
IPW: Pimpinan KPK Harus Diisi Jenderal Polisi agar KPK Tegas
Ini Daftar Enam Anggota Polri yang Lolos Capim KPK
Capim KPK yang Lolos Tes Psikologi Didominasi Akademisi dan Polri
Dua Wakil Ketua dan Tiga Pegawai KPK Lolos Tes Psikologi Capim