Ada 13 titik rawan di jalur mudik di Aceh
Kondisi jalur itu semakin rawan jika turun hujan.
Tim gabungan dari Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi dan Telematika (Dishubkomintel) Aceh, kepolisian, TNI memantau kesiapan kendaraan dan petugas mudik di Terminal Batoh, Banda Aceh, Rabu (29/6).
Kepala Dishubkomintel Aceh, Hasanuddin mengatakan, pihaknya telah melakukan survei bersama dengan pihak kepolisian. Hasilnya terdapat 13 titik rawan jalur mudik di Aceh. Jumlah itu tersebar di lintas Tengah, Barat, dan Timur jalan nasional.
"Kita telah mendirikan 13 posko di titik rawan tersebut untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," kata Hasanuddin.
Menurutnya, lokasi itu rawan apabila cuaca hujan. Buat mengantisipasinya, setiap posko di titik rawan itu sudah ditempatkan petugas berwenang mengerahkan alat berat. Sehingga jalur mudik tetap lancar bila pun ada terjadi musibah longsor maupun lainnya.
"Kita sudah tempatkan alat berat di 13 posko tersebut yang siap dikerahkan bila terjadi longsor. Ini kita bekerja sama dengan Bina Marga," ujar Hasanuddin.
Sedangkan posko mudik lainnya, kata Hasanuddin, ada 3 posko induk di Terminal baroh, Pelabuhan Ulee dan Terminal Lueng Bata, Banda Aceh. Selain itu ada posko di kabupaten/kota sebanyak 58 yang sudah didirikan di jalur mudik.
"Selain itu ada juga tambahan posko keamanan dari pihak kepolisian yang dirikannya," imbuhnya.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Aceh menyatakan telah mempersiapkan 4.950 unit angkutan mudik Idul Fitri 1437 Hijriah. Jumlah itu terdiri dari 4.500 unit minibus antar kabupaten/kota, dan 450 unit bus antar provinsi.
"Organda sudah siapkan 4.950 kendaraan umum untuk persiapan mudik tahun ini," kata Ketua Organda Aceh, H Ramli.
Mengenai harga tiket, Ramli menjamin tidak ada kenaikan. Akan tetapi, tarif tiket yang telah ditetapkan oleh Organda adalah tarif atas dan bawah. Perbedaan harga antara tarif atas dan bawah hanya 25 persen.
"Bukan naik harga tiket. Biasanya pada hari-hari biasa, angkutan umum menggunakan harga tiket tarif bawah. Kalau mudik seperti ini, angkutan umum gunakan tarif atas," ujar Ramli.
Ramli juga meminta kepada siapapun, bila ada yang menjual tiket di atas tarif yang telah ditentukan supaya segera melaporkan. Bila terbukti, Organda Aceh akan mencabut izin angkutan itu.
"Tempat melaporkannya itu ada di beberapa posko yang didirikan kerjasama kepolisian, Dinas Perhubungan dan juga Organda. Laporkan saja kalau ada masyarakat dirugikan. Bila terbukti kita cabut izinnya," lanjut Ramli.