Ada ayam goreng Kalasan setinggi empat meter
Ada ayam goreng Kalasan setinggi empat meter. Sigit menceritakan, ayam goreng pertama di Kalasan adalah ayam goreng Mbok Berek. Ayam goreng ini sempat menjadi makanan kegemaran Bung Karno jika berkunjung ke Yogyakarta.
Gunungan ayam goreng setinggi 4 meter dengan berisi 250 ekor ayam yang diolah menjadi 1.800 potong ayam goreng dikirab keliling Candi Sari, Dusun Bentan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Minggu (7/5). Setelah diarak keliling, gunungan ayam ini kemudian dirayah oleh warga sekitar dan penonton.
Menurut Kepala Dusun Bentan, Sigit Wahyudi, di wilayahnya terdapat 39 orang pemilik warung Ayam Goreng Kalasan. Usaha ayam goreng ini sudah dirintis oleh warga Dusun Bentan sejak tahun 1960.
Sigit menceritakan, ayam goreng pertama di Kalasan adalah ayam goreng Mbok Berek. Ayam goreng ini sempat menjadi makanan kegemaran Bung Karno jika berkunjung ke Yogyakarta.
"Pertama kali, Bung Karno mencicipi ayam goreng Kalasan di tahun 1960. Ketika itu Bung Karno sedang kunjungan ke Kalasan dan disuguhi ayam goreng kalasan," terang Sigit.
Setelah itu, lanjut Sigit, warga pun mulai membuka warung ayam goreng masing-masing. Karena dulunya warga banyak yang bekerja di ayam goreng Mbok Berek. Setelah bisa membuat sendiri, mereka pun kemudian mendirikan warung masing-masing.
"Gunungan ayam ini sengaja dikirab sebagai rasa syukur dan untuk promosi pariwisata. Kami ingin masyarakat tahu bahwa di dusun kami ini adalah sentra ayam goreng kalasan," jelas Sigit, Minggu (7/5).
Sigit menambahkan, mengarak gunungan ayam goreng ini merupakan acara rutin tahunan di dusunnya. Pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013 yang lalu.
"Waktu pembuatan gunungan sekitar 10 hari. Semua pengusaha ayam goreng terlibat aktif dalam pembuatan gunungan itu. Semua terlibat karena hajatan bersama untuk lebih mengenalkan ayam goreng kalasan kepada wisatawan," papar Sigit.
Selain mengarak sebuah gunungan ayam goreng, warga Dusun Bentan juga membuat beberapa gunungan kecil lainnya. Di antaranya berisi buku, jajanan dan hasil bumi.
Sambil mengarak gunungan, warga pun juga membuat kirab budaya. Kirab budaya ini berisikan pasukan bergodo dan berbagai macam kesenian rakyat lainnya
Saat diperebutkan oleh warga, sebelumnya gunungan ayam goreng sudah didoakan. Tak sampai 10 menit usai didoakan, gunungan ayam goreng ini pun segera ludes diperebutkan oleh warga.