Ada Badan Riset Inovasi Daerah di Jateng, Ini Fokus yang Dikerjakannya
Ganjar membentuk BRIDA untuk menghadapi tantangan global yang berkembang dengan sangat cepat.
Jateng menjadi provinsi pertama yang membentuk Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) di Indonesia.
Ada Badan Riset Inovasi Daerah di Jateng, Ini Fokus Tugasnya
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendukung penuh pengembangan riset dan inovasi dalam menjalankan roda pemerintahan daerah selama dua periode kepemimpinannya. Komitmen tersebut ditunjukkan Ganjar dengan membawa Jateng menjadi provinsi pertama yang membentuk Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) di Indonesia.
- Terobosoan Pemerintah Percepat Sertifikasi TKDN untuk Ciptakan Lapangan Kerja
- Niat Hati Bikin Inovasi Bagi Pejalan Kaki di Bali, Apa Daya Berujung Macet Tak Terkendali
- Mengenal Desa BRILIan Trawas: Giat Pelaku UMKM Terus Tumbuh Berikat Inovasi dan Kreativitas Warga
- Jenderal Bintang Dua Bebaskan Daerah buat Inovasi Lintasan Ujian Praktik SIM C, Ini Syaratnya
Ganjar membentuk BRIDA untuk menghadapi tantangan global yang berkembang dengan sangat cepat. BRIDA juga disiapkan untuk pengembangan skill ASN Pemprov Jateng.
“Mesti dilakukan riset. Development harus dilakukan terus menerus,” kata Ganjar.
Berkat dukungan riset tersebut, Ganjar membawa Jateng menjadi Provinsi paling inovatif di seluruh Indonesia tahun 2020. Penghargaan tersebut diberikan Kementerian Riset dan Teknologi. Inovasi di Provinsi Jateng yang mendapat perhatian, di antaranya sekolah virtual untuk anak putus sekolah. Pada program itu, Ganjar tidak sekadar menggelar pembelajaran daring, namun juga membuat aplikasi hingga silabus khusus.
Sekolah virtual itu diikuti anak usia pelajar yang tidak mampu sekolah karena masalah biaya dan kini mendapat kesempatan untuk bersekolah dengan memilih sendiri waktu pembelajaran. Ganjar mengatakan, riset-riset dan inovasi yang terus dikembangkan Jateng tak lepas dari dukungan kerja sama berbagai pihak. Mulai dari pemerintah Kabupaten/Kota se-Jateng, individu, peneliti, hingga perguruan tinggi.
“Ini penting untuk dilakukan melihat tren jaman, perkembangan, dan menyiapkan kekuatan,”
kata Ganjar.
Ganjar juga mengembangkan riset energi baru terbarukan (EBT). Hasilnya, Ganjar menerapkan sirkular ekonomi untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, mengurangi limbah, dan mempromosikan keberlanjutan tersebut.
Dari inovasi itu Ganjar kemudian membentuk desa mandiri energi (DME) di Jateng yang saat ini telah berjumlah 2.353 desa. Masing-masing terdiri dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang, dan 26 DME mapan.
Di sektor kesehatan sendiri, Ganjar mendorong pengembangan riset farmasi dan obat-obatan dalam acara Rakornas IAI. Dengan pengalaman pada saat Covid-19 lalu, Ganjar menyebut riset di bidang kesehatan ini perlu gencar dilakukan.
“Maka ini momentum buat para apoteker untuk melakukan riset, berkolaborasi, mengantisipasi pekembangan dan perubahan dunia yang luar biasa wabilkhusus soal disease penyakit,”
pungkas Ganjar.