Agar Insiden Batik Air Tidak Terulang, Ini Solusi Mencegah Pilot Bablas Ketiduran Saat Terbang
Di pesawat Boeing 777 ada sebuah sistem yang dinamakan Pilot Response Challenge atau Crew Alertness Monitor
Agar Insiden Batik Air Tidak Terulang, Ini Solusi Mencegah Pilot Bablas Ketiduran Saat Terbang
Baru-baru ini masyarakat dikejutkan oleh peristiwa pilot dan co pilot Batik Air tertidur selama 28 menit dalam penerbangan dari Jakarta ke Kendari.
- Dua Pilot Batik Air Ketiduran Saat Bertugas, Ternyata Segini Jam Kerja hingga Gajinya
- Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
- Pilot dan Copilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Kemenhub Beri Sanksi Ini
- Penjelasan Lengkap KNKT soal Pilot dan Copilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Sempat Mengelak Alat Komunikasi Rusak
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa hal ini merupakan masalah serius yang harus diperhatikan. Meskipun tidak ada korban jiwa, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terjun langsung untuk memberikan tanggapan.
"Maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan," terang Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, M. Kristi Endah Murni di Jakarta, Sabtu (9/3).
Insiden mengkhawatirkan ini juga membuat Gerry Soejatman, seorang konsultan penerbangan, ikut nimbrung menanggapi kasus yang ada.
Dalam cuitannya di X pada Minggu (10/3), ia menuliskan mengenai potensi solusi yang dapat mencegah pilot bablas ketiduran.
"Dalam sengitnya diskusi, perdebatan, cuitan, dan lain-lain, mengenai pilot ketiduran, saya keinget bahwa ada sebuah system yang available bisa dipasang di pesawat untuk mencegah kedua pilot bablas ketiduran," ungkapnya dalam kalimat pertama.
Gerry menjelaskan bahwa di pesawat Boeing 777 ada sebuah sistem yang dinamakan Pilot Response Challenge atau Crew Alertness Monitor (CAM) yang dapat mengawasi kegiatan pilot dalam tombol-tombol tertentu.
Sehingga apabila sistem mendeteksi tidak ada aktivitas dalam tombol-tombol tersebut selama beberapa menit, pesawat akan secara otomatis mengeluarkan peringatan Engine Indication & Crew Alerting System (EICAS) yang bisa dimatikan apabila pilot menekan salah satu tombol yang ada.
Gerry melanjutkan inilah pentingnya instalasi CAM dalam pesawat, karena CAM bisa mengatur berapa lama waktu yang dibutuhkan pilot untuk tidak memencet tombol-tombol sampai pesawat mengirim peringatan.
"Sayangnya system ini belum terpasang bahkan belum menjadi opsi di semua tipe pesawat komersil, dan masih hanya ada di pesawat widebody atau long haul. Seingat saya yang sudah pernah dipasang ada di Boeing 747-400, Boeing 767-300ER, dan Boeing 777," tambahnya.
Laki-laki yang aktif di X dengan username @GerryS itu berharap bahwa sistem serupa dapat diterapkan di seluruh pesawat komersil, apalagi mengingat banyaknya jam kerja pilot pada malam hari dengan penerbangan jarak pendek.
"Kalau tidak pasang CAM ini, ya sebaiknya kalau mau tidur (bergiliran), pilotnya pasang alarm di HP atau tablet biar kalau pada bablas ketiduran, gak sampai terlalu lama hingga bahan bakar teralu tipis," tukasnya.
Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih