Ahmad Sahroni Minta Kepala BP2MI Ungkap Sosok Inisial T Pengendali Judi Online: Jangan Setengah-Setengah
Sahroni mengingatkan Benny tidak setengah-setengah dalam mengungkap sebuah masalah.
Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melaporkan secara resmi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal pengendali judi online berinisial T.
- Ahmad Sahroni Batal Jadi Ketua Timses RK-Suswono, Ini Alasannya
- Ahmad Sahroni Batal Jadi Ketua Timses Ridwan Kamil-Suswono
- Ahmad Sahroni Ditunjuk jadi Ketua Tim Pemenangan, Ini Respons Suswono
- Sahroni Kembalikan Rp860 Juta dari SYL untuk NasDem ke KPK: Saya Baru Tahu Asal Uang dari Hasil Tidak Tepat
Sahroni mengingatkan Benny tidak setengah-setengah dalam mengungkap sebuah masalah. Benny didesak untuk menunjukkan bukti T merupakan pengendali judi online di Indonesia.
"Nah ini masalah judi online juga. Gue bilang sama Pak Benny jangan setengah-setengah, belum tentu yang dia sebutkan inisialnya sempurna. Kalaupun sempurna, dia enggak usah ngomong-ngomong di ratas misalnya," kata Sahroni, Selasa (30/7).
"Ya sampaikan saja lapor kepada Bapak Presiden, dia lapor kepada Kapolri, dia laporan resmi yang bersangkutan adalah ini faktanya ini, buktinya ini," sambungnya.
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini pun mempertanyakan sikap Benny yang tidak menyebut nama sosok pengendali judi online itu secara langsung.
"Kita enggak bisa menjustifikasi orang atas katanya-katanya, kasihan orang. Nih inisial cuma satu huruf, padahal ada lanjutannya. Nah lanjutannya itu enggak dilengkapin, kenapa? Takut? Ya lu harus ngomong dong kalau lu berani mengatakan bahwa ini adalah orangnya, segera lapor," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengungkapkan bahwa sosok bos besar judi online di Indonesia berisial T. Menurut Benny, pernyataannya ketika rapat terbatas di Istana Kepresidenan membuat kaget presiden.
Tidak hanya presiden, kader Partai Hanura tersebut juga menyebut Kapolri, Panglima TNI dan Menko Polhukam Mahfud MD pada saat itu juga terkaget-kaget dan membuat situasi rapat heboh.
"Agak cukup heboh rapat terbatas saat itu. Orang ini adalah orang yang selama republik ini berdiri, mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum," kata Benny.
Benny mendorong pemerintah perlu mengambil tindakan tegas terkait pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis judi online. Dia meminta hukum ditegakkan dan menyentuh para bandar.
"Mohon maaf dengan segala hormat, saatnya negara mengambil tindakan tegas tidak hanya menyeret para calo, kaki tangan, tapi hukum harus mampu menyentuh para bandar, tekong. Mereka yang kita kategorikan sebagai penjahat penjual anak bangsa yang selama ini mengambil keuntungan dan pesta pora dari bisnis haram perdagangan manusia," kata Benny.