AirAsia ditemukan,3 orang pingsan 2 berteriak histeris di Juanda
Satu perempuan dan satu laki-laki menangis histeris sambil berteriak kencang sambil memaki.
Suasana duka menyelimuti Posko Crisis Center AirAsia Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, pasca-menerima informasi ditemukannya bangkai Pesawat AirAsia QZ 8501, Selasa sore (30/12).
Bahkan, beberapa di antara keluarga korban menangis sejadi-jadinya dan berteriak histeris.
Mereka pun dibawa keluar dari Posko Crisis Center dan dibawa ke Posko Ante Mortem Indonesia (DVI) Polda Jawa Timur yang berada di sebelah Crisis Center.
Suara teriakan histeris itu keluar dari mulut seorang perempuan. Juga terdengar teriak maki dari seorang laki-laki kepada siapa saja yang dilihat di depannya saat dia dibawa keluar ruangan.
Tampak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendampingi keluarga korban yang histeris tersebut. Risma memapah dan memeluk si perempuan menuju Posko DVI Polda Jawa Timur.
Dari pantauan di lapangan ada lima orang dipapah keluar, yakni tiga perempuan dan dua laki-laki. Diantara mereka, dua perempuan dan satu laki-laki nampak pingsan.
Sementara satu perempuan dan satu laki-laki menangis histeris sambil berteriak kencang sambil memaki. Belum ada konfirmasi soal peristiwa ini. Sementara gelar teleconference masih terus berlangsung.
Seperti diketahui, sejak dinyatakan hilang kontak pada Minggu (28/12) lalu, baru hari ini pesawat itu ditemukan.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmojo mengatakan Tim SAR menemukan sejumlah serpihan di tengah laut yang diduga milik pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang sejak Minggu (28/12) pagi.
Menurut dia, serpihan itu ditemukan di sekitar kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Serpihan yang ditemukan itu berwarna merah dan putih. Warna merah dan putih memang identik dengan warna badan pesawat AirAsia.
"Jadi baru saja dapat berita bahwa pesawat Kementerian Perhubungan dari kalibrasi berhasil melihat adanya serpihan warna merah dan putih di perairan Pangkalan Bun," kata Djoko dalam keterangan yang diterima merdeka.com.
Dia menjelaskan, ada tiga serpihan yang ditemukan oleh Tim SAR. Dia mengungkapkan tiga serpihan yang ditemukan berjarak saling berdekatan.
"Serpihan pertama di 03.52,50 lintang selatan, 110.30,53 bujur timur. Serpihan kedua 03527,3 selatan dan 110,30,18 selatan. Serpihan ketiga 03.52,62 lintang selatan dan 110.29,39 bujur timur," ujarnya.
Baca juga:
JK puji kerja keras tim SAR temukan AirAsia yang hilang
Jenazah penumpang AirAsia akan diidentifikasi di Pangkalanbun
Usai cek ke Pangkalanbun, Jokowi langsung terbang ke Surabaya
UPDATE TERKINI: Operasi pencarian AirAsia QZ 8501
Risma ikut papah keluarga korban AirAsia yang histeris di Juanda
Cuaca buruk, Basarnas serahkan evakuasi AirAsia ke TNI AL
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.