Akibat Pesawat Rusak, Jemaah Haji Asal Embarkasi Solo Menunggu Keberangkatan hingga 17 Jam
Saat itu, jemaah sudah di jalur fastrack Bandara Solo. Namun, karena pesawat mengalami rusak mesin, dan diperkirakan perbaikan lama, jemaah dikembali ke asrama.
Sedianya, kloter SOC 41 berangkat Kamis (23/5) jam 07.40 WIB.
- Pesawat Rusak hingga Telat Belasan Jam, Jemaah Haji SOC-43 Akhirnya Tiba di Mekkah
- Ini Penyebab Garuda Indonesia Angkut Jemaah Haji Kloter 15 Asal Makassar Alami Delay 6 Jam
- Kemenag Ungkap Garuda Tak Angkut 11 Kursi Roda dan 120 Koper Kabin Jemaah Haji Asal Embarkasi Solo
- Kesaksian Jemaah Haji saat Pesawat Garuda Bermasalah dan Harus Kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin
Akibat Pesawat Rusak, Jemaah Haji Asal Embarkasi Solo Menunggu Keberangkatan hingga 17 Jam
Keberangkataan jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) tertunda karena kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia. Penundaaan keberangkatan berlangsung cukup lama, hingga 4 jam.
Sedianya, kloter SOC 41 berangkat Kamis (23/5) jam 07.40 WIB. Pada saat yang sama, posisi jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo. Namun, karena pesawat mengalami kerusakan mesin, dan diperkirakan perbaikannya lama, maka jemaah dikembalikan ke asrama haji.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Ali Ramdhani mendapatkan laporan dari lokasi kalau jemaah protes karena pesawat terlambat hingga 4 jam. Untuk itu, Kementerian Agama telah menegur Garuda Indonesia sebagau maskapai yang bertanggungjawab.
“Kita tegur keras ke Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam,” kata Ali di Jakarta, Jumat (23/5).
Setelah tertunda, jemaah SOC 41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya dipakai oleh SOC-42, pukul 12.17 WIB. Menurut Ali, hal ini memang menjadi solusi instan namun tidak menyelesaikan masalah. Sebab berimbas pada penerbangan kloter selanjutnya yakni SOC-42.
“Delay ini memunculkan efek domino. Karena, SOC-41 terbang dengan pesawat yang seharus memberangkatkan SOC 42, maka keberangkatan SOC-42 juga tertunda, bahkan hingga sampai tujuh jam,” kata Ali.
Akibatnya penerbangan kloter SOC-42 yang seharusnya berangkat 17.30 WIB hari Kamis (23/5) menjadi molor.
“Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 sore juga tertunda hingga 7 jam kemudian baru terbang,” kata Ali.
Terlebih, kloter berikutnya yakni SOC-43 menunggu kepastian keberangkatan. Mengingat mereka sudah ada di Asrama Haji Donohudan. Kalau sesuai jadwal, mereka seharusnya berangkat pada Jumat (24/5) dini hari.
“Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam,” kata Ali.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan pihaknya akan melayangkan Surat Pernyataan Kecewa dan Protes Keras kepada Garuda.
Kemenag meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis. Jemaah kloter berikutnya juga akan masuk asrama haji.
"Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia," kata Hilman.
Lebih dari itu, lanjut Hilman, Kemenag juga minta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional. Melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.
“Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia. Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani,” kata Hilman mengakhiri