Aksi Joko Menthek, Sang Pawang Hujan Berjalan Kaki Keliling Simpang Lima Sambil Baca-Baca
Joko Menthek menjaga jalannya kampanye akbar Ganjar-Mahfud dari kepungan hujan
Joko Menthek menjaga jalannya kampanye akbar Ganjar-Mahfud dari kepungan hujan
Aksi Joko Menthek, Sang Pawang Hujan Berjalan Kaki Keliling Simpang Lima Sambil Baca-Baca
Joko Purnomo atau sering disapa Joko Menthek terlihat memantau suasana cuaca Kota Semarang dengan berkeliling sekitar kawasan Simpang Lima, Sabtu (10/2) pagi.
Terlihat pria tersebut menggunakan kaus oblong dan celana pendek, sesekali jalan menengadah ke langit yang gelap.
Dengan mengandalkan rokok dan air putih lalu berkeliling Simpang Lima aksinya dilakukan untuk menjaga cuaca agar tidak turun hujan pada pelaksanaan kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Saya sudah hunting sejak Jumat sore jam 14.00 wib. Jalan keliling seputaran simpang lima, tidak tidur. Pagi ini juga lanjutkan kelilingnya biar aman cuacanya cuma ngandalkan rokok sama air putih,"
kata Joko saat ditemui di Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang.
merdeka.com
Pria asal Semarang itu tidak bisa menjelaskan secara detail bagaimana cara menangkal hujan.
Namun dia mengaku berkeliling lokasi sendiri serta membaca doa.
Aktivitas keliling itu dilakukan semenjak persiapan hingga acara selesai.
"Doa ada kepada yang maha kuasa. Terus keliling lapangan juga, maka saya minta Id Card all acces biar bisa keliling lapangan. Tadi keliling beberapa kali," ungkapnya.
Ditanya ritual itu didapat darimana, pria usia 62 tahun tersebut hanya bisa tertawa. Sesekali dia menghirup rokok dan meminum air putih yang dia bawa disakunya.
"Yang pasti ajaran terusan dari buyut saya," ujarnya.
Kampanye akbar Ganjar-Mahfud yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek menjadi tantangan tersendiri. Sebab, biasanya di tahun baru China itu hujan turun sangat lebat. Namun, dia akan berusaha menjaga agar kawasan Simpang Lima Semarang aman dari gangguan cuaca atau hujan. Jika ada awan hitam, maka akan dipindahkan ke lokasi lain.
"Penting usaha dulu semoga agar acara lancar karena acara acara kampanye ini bersamaan dengan Imlek, Cap Go Meh. Biasanya hujan, kita berusaha biar tidak hujan. Insyallah tidak hujan, kita akan berusaha semoga lancar," jelasnya.
Terkait honor yang didapatkan ketika digunakan oleh even kampanye untuk menangkal hujan, dia enggan menjelaskan. Namun, beberapa kali jasa dia kerap dipakai oleh event ketika beberapa capres saat kampanye di Semarang.
"Kemarin kampanye Prabowo Gibran jasa saya juga dipakai menangkal hujan. Lumayan persiapannya, juga lumayan fantastis honornya Rp 6 juta," ujarnya.
Ada cerita yang unik saat menjalankan tugas keliling menjaga cuaca pada acara kampanye akbar pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran di lokasi yang sama. Acara yang digelar pada Minggu (28/1/2024) waktu itu, berjalan sukses tanpa gangguan hujan meskipun cuaca sedang mendung.
"Acara siang, pagi awan sudah mendung, saya tetap kenceng jalan keliling simpang lima. Ketika Prabowo Gibran belum sampai lokasi sudah hujan gerimis, kami berusaha lagi keliling sambil baca doa, syukur pas acara puncak tidak hujan sampai selesai," jelasnya.
Hal yang sama juga jasa dia pernah dipakai oleh tim kampanye calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan saat berada di Semarang pada senin (5/2/2024). Pada acara desak Anies di MAC Semarang, tiba-tiba pihak panitia meminta hujan diturunkan ketika ia sedang melalukan ritual keliling.
"Minta dilepas hujannya, saya langsung masuk gedung duduk istirahat. Tak lama hujan turun deras," kata dia.
Dia menjelaskan tidak tahu waktu itu pihak panitia diminta melepas hujan saat acara desak Anies yang dihadiri para mahasiswa se Jateng. Kemudian panitia menjelaskan peserta yang hadir melebihi kuota.
"Harusnya peserta 8 ribu orang. Yang hadir lebih dari itu. Karena kita pekerja diminta ya apapun perintah dilaksanakan, diminta lepas hujan tidak masalah. Tetap dibayar saya Rp2,5 juta tapi tak dapat bonus tambahan," ujarnya.
Selain jasanya diminta jaga cuaca saat even kampanye, dia juga selama musim hujan ini kebanjiran rejeki. Ada saja even-even instansi BUMN yang mengadakan ruang indoor di Semarang.
"Selain even instansi banyak juga hajatan manten. Tapi karena banyak even instansi dan kampanye saya hanya ambil even yang penting-penting saja," pungkasnya.