Aksi nekat dan lucu para maling sembunyi usai tepergok
Melarikan diri menjadi senjata ampuh usai melakukan kejahatan. Para pelaku bakal berusaha sekencang mungkin agar terhindar dari tangkapan. Dalam pelarian, banyak juga di antara pelaku mengambil keputusan nekat sekaligus lucu.
Melarikan diri menjadi senjata ampuh usai melakukan kejahatan. Para pelaku bakal berusaha sekencang mungkin agar terhindar dari tangkapan. Dalam pelarian, banyak juga di antara pelaku mengambil keputusan nekat sekaligus lucu.
Dalam kadar ini, biasanya dilakukan para pelaku kejahatan kelas bawah. Kejahatan diambil para pelaku berisiko celaka. Padahal hasil didapat tidak besar.
Lari dan sembunyi di area dianggap aman, kerap menjadi keputusan. Meski lokasi mereka pilih jauh dari rasa nyaman dan aman.
Kepungan masyarakat siap mengamuk penuh amarah jadi ancaman nyawa para pelaku bila tertangkap. Bogem mentah maupun dibakar hidup-hidup memenuhi rasa takutnya.
Berikut aksi nekat dan lucu pelaku kejahatan sembunyi dari tangkapan, Jumat (8/6):
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Bagaimana Pebanista yacuruna berburu? Pebanista yacuruna dan Platanista ini sama-sama memiliki jambul wajah yang khas, yakni struktur tulang khusus yang berhubungan dengan ekolokasi, kemampuan mereka untuk melihat dengan mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi atau mendengarkan gemanya, yang sangat diandalkan saat berburu.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kenapa Pebanista yacuruna punah? Ketika sistem Pebas mulai digantikan oleh Amazon modern sekitar 10 juta tahun yang lalu, habitat yang baru menyebabkan hilangnya mangsa dari Pebanista yacuruna, sehingga lumba-lumba raksasa tersebut pun punah.
Sembunyi di WC rumah warga
Dua penjambret babak belur dihakimi masa di Jalan Raya Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Kamis (8/6) siang. Keduanya tertangkap setelah dikejar korban dibantu para driver ojek online tengah mangkal. Beruntung, polisi dari Polsek Serpong segera tiba untuk mengamankan kedua pelaku.
Diterangkan Yudi, warga setempat, jambret belum diketahui identitasnya itu beroperasi dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Satria FU bernomor polisi B 2067 RY.
Sambil memacu sepeda motor, pelaku lain dibonceng, bersiap menggasak tas milik calon korbannya. Namun sial, setelah tas dirampas berhasil pindah tangan. Korban malah mengejar dan meneriaki kedua pelaku. "Nah, pas dengar ada orang minta tolong, warga dan GO-JEK ikutan ngejar," beber Yudi.
Ketika pengejaran, pelaku justru lari masuk ke rumah warga untuk bersembunyi. "Saya sempat dengar dan nanya ada apa. Teriak-teriak ada maling, maling. Tiba-tiba ada orang lari dan masuk ke kamar mandi saya," kata Yongki, pemilik rumah, di Kampung Ciater Tengah RT 05 RW 07, Kecamatan Serpong.
Menurutnya, seorang pelaku penjambretan masuk ke kediamannya bertubuh kecil. Sedangkan pelaku lainnya kabur ke arah lainnya. Yongki kembali masuk dan menemukan seorang pelaku sedang mengumpat di kamar mandi. Dia tak menggubris ungkapan pelaku meminta maaf dengan nada memelas.
Pemilik rumah justru menyuruh pelaku agar keluar dan berjanji tidak akan memukulinya. "Bang damai aja, istri saya lagi hamil," ujar Yongki menirukan ucapan pelaku.
Ngumpet di kolong ranjang
Seorang pembobol rumah berinisial ML (40) dihajar massa usai tepergok bersembunyi di kolong ranjang. Ironisnya, pelaku nekat masuk dan mengacak-acak rumah seorang anggota polisi menjabat Kanit Identifikasi Reskrim Polresta Palembang.
Pelaku masuk ke rumah korban, Aiptu Agus Wijaya, di Jalan Tembok Baru, Kelurahan 9/10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Rabu (8/3). Saat itu, penghuni sedang keluar sehingga rumah dalam keadaan kosong.
Pelaku mengacak-acak seisi rumah. Lantaran tak menemukan barang berharga, pelaku pindah ke kamar anak korban berada di lantai dua.
Tak lama, anak korban pulang. Pelaku bersembunyi di kolong ranjang. Penasaran ada tidak beres, anak pemilik rumah mengecek dan akhirnya menemukan pelaku.
Mendengar teriakan, warga sekitar datang ke lokasi dan membawa pelaku ke luar rumah. Di sanalah, massa emosi dan menghajar pelaku tanpa ampun sebelum pemilik rumah pulang.
Masuk ke gorong-gorong
Agus Indra Setiawan (30), warga Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Idihiang Kota Tasikmalaya Jawa Barat, nyaris diamuk massa lantaran mencuri di salah satu rumah warga yang berada di Jalan Sarwodadi RT 2/RW 8 Kelurahan Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan, Selasa (6/5/2014).
Peristiwa ini bermula saat Agus Indra bersama tiga rekannya melakukan aksi pencurian di rumah Hery yang saat itu terlihat sepi. Namun, tanpa disangka komplotan Agus, Hery pulang. Si pemilik rumah curiga, lantaran melihat dua motor yang parkir di depan rumahnya dan seorang dari komplotan tersebut yang berjaga di pintu pagar.
"Setelah ketahuan, semuanya mencoba kabur, tetapi salah satu pencuri yang membawa tas laptop sempat ditarik dan terjatuh dari motor," ujar Bondan, seorang warga sekitar.
Setelah terjatuh, jelas Bondan, pencuri tersebut dikejar massa dan bersembunyi masuk ke sebuah gorong-gorong. Massa kemudian menunggu pencuri tersebut hingga keluar dari gorong-gorong. Namun hingga dua jam, pencuri tidak keluar dari tempat persembunyiannya.
Akhirnya, petugas kepolisian Sektor Purwokerto Selatan tiba di tempat kejadian dan memberikan bantuan oksigen pada pria tersebut. "Karena dikejar warga, dia masuk ke dalam gorong-gorong yang lebih kecil hanya 30 centimeter," kata Kapolsek Purwokerto Selatan, Komisaris Polisi Budi Suwarno.
Akhirnya, petugas kepolisian dibantu warga melakukan evakuasi pencuri tersebut dari dalam gorong-gorong. Proses evakuasi dilakukan dengan menghancurkan sebuah kamar mandi di rumah warga menggunakan linggis.
Sembunyi di rumah Kapolsek
Cerita maling motor ini ada-ada saja. Ya, ada-ada saja lha wong sembunyi dari kejaran massa kok di rumah Kapolsek. Terang saja, maling itu ketangkap dengan mudah. Kata pepatah Jawa, ulo marani gepuk (ular datang untuk dipukul), kuthuk marani sunduk (ayam datang untuk disate).
Ceritanya, pada Selasa (10/9/2013) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, maling dengan inisial MTW berniat mencuri sepeda motor milik Sahawi, warga Desa Banasare, Kecamatan Rubaru Sumenep, Madura yang mesinnya sedang dipanaskan.
Aksi si maling rupanya dipergoki anak korban. Korban pun langsung berteriak minta tolong.
Diduga panik, tersangka terjatuh dan langsung kabur serta meninggalkan sepeda motornya tak jauh dari rumah korban.
Warga yang mendengar teriakan korban, langsung mengejar tersangka yang lari dan selanjutnya bersembunyi di sebuah rumah. Tak disangka sama si maling, empunya rumah ternyata Kapolsek Ambunten, Iptu Supardi.