Ternyata Lumba-Lumba Air Tawar Raksasa Pernah Hidup di Tempat Ini 16 Juta Tahun Lalu
Pebanista yacuruna adalah kerabat terdekat dari lumba-lumba sungai Asia Selatan yang masih hidup. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Yuk, simak fakta lengkapnya!
Ternyata Lumba-Lumba Air Tawar Raksasa Pernah Hidup di Tempat Ini 16 Juta Tahun Lalu
Pebanista yacuruna merupakan spesies lumba-lumba air tawar yang memiliki tubuh raksasa. Spesies tersebut diperkirakan hidup di proto-Amazonia Miosen, Peru sekitar 16 juta tahun yang lalu.
Dalam kurun waktu belasan tahun tersebut, proto Amazonia yang menjadi tempat tinggal pebanista yacuruna ini telah mengalami cukup banyak perubahan lanskap.
Lantas, bagaimana kondisi tempat tinggal lumba-lumba air tawar raksasa (pebanista yacuruna) tersebut dari tahun ke tahun? Seperti apa pula wujud dari pebanista yacuruna yang menghuni perairan tersebut?
-
Hewan purba apa yang hidup di Amazon Brasil? Semut Martialis heureka ditemukan di Amazon Brasil dan diyakini telah berevolusi sekitar 120 juta tahun lalu.
-
Dimana lumba-lumba langka ini ditemukan? Seekor lumba-lumba langka ditemukan di Teluk Korintus, Yunani.
-
Hewan raksasa apa yang hidup di zaman purba? Pada zaman purba, salah satu hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi adalah Argentinosaurus.
-
Kapan hewan purba ini hidup? Hewan ini hidup sekitar 240 juta tahun lalu pada Zaman Trias.
-
Dimana lumba-lumba bisa ditemukan? Ada sekitar 40 spesies lumba-lumba yang tersebar di seluruh dunia, tetapi beberapa di antaranya, seperti lumba-lumba Amazon, lumba-lumba Yangtze, dan lumba-lumba sungai Gangga, terancam punah.
Ciri Fisik Pebanista Yacuruna (Lumba-lumba Air Tawar Raksasa)
Pebanista yacuruna atau yang juga dikenal sebagai lumba-lumba purba raksasa ini memiliki panjang tubuh mencapai 2,8 hingga 3,5 m, atau setara dengan 9,2 hingga 11,5 kaki. Hal tersebut menjadikannya sebagai spesies odontoceti, sejenis lumba-lumba dan segala jenis paus air tawar paling besar yang pernah ditemukan.
Pebanista yacuruna juga termasuk anggota dari Platanistoidea, sekelompok lumba-lumba yang umumnya ditemukan di lautan dunia antara 16 hingga 24 juta tahun yang lalu.
Proto Amazon Miosen di Peru
Menurut Dr. Aldo Benites-Palomino, ahli paleontologi di Universitas Zurich,
"Enam belas juta tahun yang lalu, proto Amazon di Peru terlihat sangat berbeda dari kondisinya saat ini. Dahulu, perairan tersebut memiliki ketersediaan sumber daya yang sangat besar untuk ekosistemnya. Sebagian besar dataran Amazon pun ditutupi oleh danau dan rawa-rawa besar yang disebut Pebas."
Lanskap tersebut mencakup ekosistem perairan, semi-akuatik, serta daratan yang membentang di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Kolombia, Ekuador, Bolivia, Peru, dan Brazil.
Ketika sistem Pebas mulai digantikan oleh Amazon modern sekitar 10 juta tahun yang lalu, habitat yang baru menyebabkan hilangnya mangsa dari Pebanista yacuruna, sehingga lumba-lumba raksasa tersebut pun punah.
Pendapat Para Ahli Mengenai Pebanista Yacuruna
“Dengan ditemukannya catatan fosil di Amazon, kami berharap dapat menemukan kerabat dekat dari lumba-lumba Sungai Amazon lain yang masih hidup. Dan, sepupu terdekat dari Pebanista yacuruna adalah lumba-lumba sungai Asia Selatan atau Platanista,”
ucap Dr. Aldo Benites-Palomino, ahli paleontologi di Universitas Zurich dan Walikota Museo de Historia Natural-Universidad Nacional de San Marcos.
Pebanista yacuruna dan Platanista ini sama-sama memiliki jambul wajah yang khas, yakni struktur tulang khusus yang berhubungan dengan ekolokasi, kemampuan mereka untuk melihat dengan mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi atau mendengarkan gemanya, yang sangat diandalkan saat berburu.