Aksi nekat para pengangguran yang frustasi
Menganggur bisa membikin jiwa tertekan, dan membuat orang bertindak nekat.
Status menganggur memang membikin orang merasa tidak berarti. Meski demikian, di masa kini jumlah pengangguran pun selalu meningkat.
Bila ditanya, bisa dipastikan tidak ada orang ingin menganggur. Meski demikian, niat mencari pekerjaan di Indonesia masih lebih besar ketimbang membuat lapangan pekerjaan. Jalan menjadi wiraswasta pun belum banyak dilirik.
Menjadi pengangguran pun membikin mental tertekan. Alhasil, banyak para pengangguran justru berbuat kriminal, hingga memilih mengakhiri hidup. Berikut ini beberapa kejadian soal efek samping menjadi pengangguran bisa dirangkum.
-
Kapan tongtrong dibunyikan? Jika waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB sore, maka tongtrong akan dibunyikan sebanyak lima kali. Begitu seterusnya.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
Stres setahun nganggur, pria S2 minta MK legalkan bunuh diri
Seorang pemuda lulusan S2 bernama Ignatius Ryan Tumiwa menggugat pasal 344 KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pasal itu diajukan Ryan untuk memuluskan niatnya bunuh diri dengan cara menyuntik mati karena putus asa tak dapat pekerjaan.
"Saya kan sekarang dalam kondisi tidak bekerja, gitu. Jadi, saya juga bingung juga gitu ke depannya bagaimana, terus sedangkan di kita kan di Indonesia yang tidak bekerja itu tidak mendapatkan tunjangan, terus saya kan dalam kondisi juga stres dan depresi, jadi saya pernah menanyakan gitu ke Departemen Kesehatan kalau orang yang mau disuntik mati gitu kan ada halangan dari KUHP. Nah, jadi saya menggugat KUHP Pasal 344," kata Ryan dalam risalah sidang perkara MK nomor 55/PUU-XII/2014 yang dikutip merdeka.com, Senin (4/8).
Ryan mengungkapkan, meski memiliki pendidikan tinggi namun tak juga mendapat pekerjaan. Setahun menganggur, membuat Ryan putus asa. Kondisi ini membuat dirinya mengajukan pasal 344 KUHP. Menurut dia, pasal itu malah menghambat keinginannya buat bunuh diri.Â
"Barang siapa yang menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang disebutkannya dengan nyata dan sungguh-sungguh, akan dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun," bunyi pasal tersebut.
Sidang pendahuluan yang digelar pada Rabu (16/7) lalu itu menyita perhatian para hakim sidang. Sebab, kali ini seorang pemohon mengajukan perkara gugatan tentang bunuh diri. Hakim pun memberikan saran terhadap pria yang diketahui berdomisili di RT 008, RW 03, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, ini.
"Ya Allah, jangan, jangan, ya, Ryan, ya? Nanti kalau kita bunuh diri itu kita kekal dalam neraka selama-lamanya seperti kita bunuh diri itu, enggak keluar lagi dari neraka nanti, ya. Pokoknya Ryan semangat hidupnya, ini buktinya kita sudah bisa ngobrol. Luar biasa ini kamu hebatnya bisa ngobrol ini, lama. Oke, ya? Yakin? Ya, terima kasih," ujar Anggota Hakim, Patrialis Akbar .
Depresi tak dapat kerja, pemuda di Medan nekat gorok leher sendiri
Faris Romurus Manurung (39) nekat menggorok lehernya sendiri. Motifnya diduga karena dia depresi tak kunjung dapat pekerjaan.
Aksi nekat Faris terjadi di dapur rumahnya di Jalan Pengayoman, Medan, Minggu (15/11) malam. Dia menggunakan pisau dapur dan pecahan kaca.
Setelah Faris melukai lehernya sendiri, kakaknya masuk ke dapur dan melihat sang adik bersimbah darah. "Kakaknya langsung berteriak minta tolong," kata Herman, seorang warga.
Kejadian itu langsung mengundang perhatian warga. Mereka berupaya memberikan pertolongan pada Faris. "Ada tiga luka di lehernya," sambung Herman.
Warga bersama petugas kepolisian kemudian mengevakuasi Faris ke RS Sari Mutiara di Jalan Kapten Muslim Medan. Dia mendapat perawatan intensif di sana.
Belum dipastikan motif Faris melakukan aksi nekat itu. Namun, warga menduga dia depresi tidak memiliki pekerjaan. Sudah lama dia pengangguran," sebut seorang warga.
Polisi juga belum mengetahui motif di balik kejadian itu. "Kasusnya masih kami selidiki," kata Kapolsek Medan Barat AKP Victor Ziliwu.
Frustrasi menganggur, pemuda bawa kabur bus Damri di Banda Aceh
Diduga frustrasi karena tak kunjung mendapat pekerjaan selama berada di Banda Aceh, seorang pemuda asal Kabupaten Aceh Timur nekat membawa kabur sebuah bus Damri yang tengah parkir di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Ulah pemuda yang diketahui bernama Muhammad Fadhil (21) membuat masyarakat sekitar lokasi panik dan menarik perhatian warga. Kawasan itu merupakan pusat perkotaan yang banyak dilintasi kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Saat beraksi, Fadhil membawa lari mobil tersebut ke arah Jalan Muhammad Jam yang dipadati kendaraan. Kemacetan pun terjadi, ditambah bus mengeluarkan asap. Rupanya Fadhil tidak sadar, rem tangan tidak dilepaskan.
Mengetahui ada yang membawa lari bus Damri, polisi Lalu Lintas yang hanya berjarak 100 meter dari tempat kejadian melakukan pengejaran. Tidak berselang lama, mobil tersebut mati dan mogok karena rem tangan tidak dilepas. Fadhil pun diringkus.
Saat diinterogasi, Fadhil dengan santai menjawab sedang mengalami stres dan frustrasi karena sesampai di Banda Aceh tidak memiliki pekerjaan. Sedang uang di kantongnya sudah tidak ada lagi, padahal dia berkeinginan untuk pulang kampung.
"Saya pergi ke Banda Aceh mau cari kerja, tapi tidak ada, saya rencana mau pulang, tapi enggak ada uang," ujarnya saat ditemui di pos Lantas Polresta Banda Aceh, Sabtu (3/5).
Menurut pengakuan Fadhil, dia sudah berada di Banda Aceh satu pekan terakhir. Kedatangan ke Banda Aceh untuk mencari kerja. Dalam tas pelaku, memang terdapat ijazah SMA asli maupun fotokopi.
"Saya membawa lari bus tersebut karena tidak punya uang untuk pulang kampung," ujarnya.
Dikatakannya, setelah dia membawa lari mobil tersebut dan berputar-putar di sekitar Masjid Raya Baiturrahman mengaku tidak mengetahui arah jalan pulang ke Aceh Timur. Saat ini Muhammad Fadhil sudah dibawa ke Polresta Banda Aceh untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Depresi karena menganggur, Solihin gantung diri di dapur
Tali tambang warna biru menjadi saksi detik-detik Muhammad Solihin (64) menghembuskan napas terakhirnya. Warga Jalan Kolonel Sugiono Gg 3A Kota Malang itu mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di plafon dapur tempat tinggalnya.
Jasad Solihin pertama kali ditemukan oleh adik kandungnya sendiri, Syaiful Bakri (55). Begitu melihat jasad kakaknya tergantung, Bakri langsung berteriak meminta tolong para tetangganya. Saat itu juga warga berdatangan memberikan pertolongan, namun Solihin sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
"Siang tadi masih sempat minta rokok, tapi saya tawari makan tidak mau," kata Bakri di rumahnya, Rabu (29/7).
Solihin, menurut Bakri baru tiga bulan tinggal bersama keluarga adiknya. Hidup Solihin selama ini banyak bergantung kepada adiknya, yang sehari-hari sebagai tukang kayu. Bakri mengaku tidak punya firasat apapun sebelumnya.
"Sejak pulang dari merantau memang sering merenung. Sering duduk bersila, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya," katanya.
Kuat dugaan, Solihin depresi karena sejak menumpang hidup pada adiknya, tidak memiliki pekerjaan. Tidak ada penghasilan apapun yang bisa menopang hidupnya. Solihin yang sudah menduda selama sekitar 20 tahun, sebelumnya merantau ke Kalimantan bekerja serabutan.
Kapolsek Kedungkandang, Kompol Putu Mataram memastikan almarhum meninggal akibat bunuh diri. Karena pada tubuh korban tidak ditemukan adanya luka hasil kekerasan. Namun demikian polisi akan meminta keterangan keluarga.
"Sementara berdasarkan keterangan keluarga memang begitu (bunuh diri), tapi penyebab pastinya masih akan terus diselidiki," katanya.
Â
(mdk/ary)