Aksi OPM Bakar Honai di Dogiyai Picu Kemarahan Petinggi TNI di Papua
OPM terus melakukan teror dan propaganda. Teranyar, mereka membakar honai di belakang Koramil 1705-4/Moanemani dan menuduh TNI sebagai pelakunya.
Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus melakukan teror dan propaganda. Teranyar, mereka membakar honai di belakang Koramil 1705-4/Moanemani, Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Minggu (28/4) sekira pukul 11.30 WIT.
- 3 OPM Gerombolan Teranus Enumbi Ditembak Mati TNI Dikenal Sadis, Ini Deretan Aksi Kriminalnya
- TNI Tembak Mati 3 Anggota OPM di Puncak Jaya Papua Tengah
- Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
- Terungkap Kejamnya Teroris OPM KKB ke Sesama Orang Asli Papua, Terekam Video Warga Dikumpulkan lalu Dianiaya & Ditodong Senpi
Aksi OPM Bakar Honai di Dogiyai Picu Kemarahan Petinggi TNI di Papua
Selama ini honai itu ditempati sejumlah anak-anak Suku Moni. Pembakaran honai itu menodai kedamaian dan keamanan di Tanah Papua. Kejadian itu memicu perang suku antara Suku Moni dengan Suku Mee di Kabupaten Nabire.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menegaskan pelaku pembakaran merupakan OPM.
"Itulah OPM, yang tidak memikirkan masa depan anak-anak Papua. Sudah tahu honai digunakan sebagai tempat penampungan anak-anak untuk bersekolah, namun OPM bakar juga. Ini sudah keterlaluan," jelas Candra.
Setelah membakar honai itu, OPM dan simpatisannya menyebar berita hoax dan fitnah dengan membuat atau mengupload video pendek menyebut TNI sebagai pelakunya.
"Sudah bisa dipastikan bukan TNI, justru prajurit TNI menjadi guru dan orang tua dari anak-anak tersebut," kata Candra
"Bahkan TNI berkomitmen mencerdaskan anak-anak di wilayah Papua dengan berbagai program, di antaranya program memberantas buta aksara sampai ke daerah pedalaman dan terisolir, membangun sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya di Tanah Papua," lanjutnya.
"Hoax dan fitnah seperti itu sudah biasa dilakukan oleh OPM. Beberapa waktu lalu menuduh TNI membunuh dan memerkosa wanita, guru dan tenaga kesehatan di Papua. Tetapi kenyataannya terbukti OPM pelakunya. Jadi jangan percaya berita yang disebar OPM yang selalu provokatif dan bohong untuk memecah belah masyarakat dan bangsa ini," tutup Candra.