Aksi Save KPK juga menggema di New York City
"Kami mencintai KPK dan Polri, sehingga kami menginginkan Polri yang bersih dari oknum polisi yang korup."
Sejumlah Warga Negara Indonesia yang bermukim di New York dan sekitarnya berkumpul pada Sabtu, 24 Januari 2015 untuk menggelar aksi di New York City. Aksi ini diikuti oleh mahasiswa, ibu rumah tangga, serta pekerja yang telah lama bermukim di New York City.
Aksi ini dilakukan untuk merespons situasi di tanah air yang sedang memanas, terkait penunjukan calon Kapolri Budi Gunawan yang telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi “rekening gendut” oleh KPK. Para WNI yang turut dalam aksi ini berharap bahwa Presiden Jokowi untuk menggunakan wewenangnya sebagai kepala negara untuk ikut menyelesaikan gesekan yang terjadi antara KPK dan Polri, menyikapi tertangkapnya Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto.
Peserta aksi meminta Presiden Jokowi untuk bisa berpikir jernih dan menggunakan akal sehatnya untuk melihat kejanggalan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, serta dilaporkannya ketiga pimpinan KPK ke Bareskrim, dan bukan malah mendengarkan mereka yang memiliki kepentingan politik.
"Kejadian ini sangat memalukan, karena sangat jelas rekayasa dan upaya penggembosan KPK sebagai satu-satunya institusi yang selama ini tidak diragukan lagi komitmennya dalam memberantas Korupsi, ujar Lutfi Kurniawan, salah seorang peserta aksi dalam rilis yang diterima merdeka.com, Minggu (25/11).
Dalam aksi ini, mereka ingin menagih janji kepada presiden Jokowi tentang akan dijalankannya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. "Kami memilih Pak Jokowi pada pemilu Presiden lalu, dan suara kami bukanlah cek kosong. Jokowi harus menepati janjinya kepada kami, bukan kepada partai politik", jelas salah satu peserta aksi lainnya, Irma Hidayan.
Warga yang tergabung dalam aksi ini menghirup kesan yang kuat adanya proses kriminalisasi KPK jilid 2, setelah kasus Cicak vs Buaya pada th 2009 lalu.
"Kami mencintai KPK dan Polri, sehingga kami menginginkan Polri yang bersih dari oknum polisi yang korup, serta menyalahgunakan kewenangannya. Untuk itu kami meminta Presiden Jokowi untuk membatalkan pelantikan Budi Gunawan pada Senin nanti," ungkap Iin Purwanti, salah satu WNI yang ikut melakukan aksi di daerah downtown kota New York.