Alasan Panglima TNI Enggan Sebut Pilot Susi Air Disandera KKB: Enggak Ada Saksi
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, proses pencarian pilot asal Selandia Baru itu masih terus dilakukan tim gabungan TNI dan Polri.
Insiden pembakaran pesawat Susi Air dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua masih menyisakan persoalan. Salah satunya mencari tahu keberadaan pilot Kapten Philips M yang diduga disandera KKB.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, proses pencarian pilot asal Selandia Baru itu masih terus dilakukan tim gabungan TNI dan Polri.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
"Perkembangan Papua sampai saat ini masih kita laksanakan observasi ya tempatnya di mana dan sebagainya," kata Yudo kepada wartawan usai Rapim TNI di Jakarta, Kamis (9/2).
Yudo menjelaskan alasan belum bisa menyebut terjadi penyanderaan terhadap Kapten Philips. Sebab menurut dia, belum ada saksi yang melihat apakah Kapten Philips disandera atau melarikan diri setelah pesawat dibakar KKB.
"Makanya untuk menentukan itu yang pilot kan. Dibawa KKB apa enggak kan. Ini masih belum bisa dipastikan kan dari awal kan kita nggak ada saksinya di situ," kata dia.
Yudo melanjutkan, untuk saat ini yang baru bisa dipastikan adalah evakuasi terhadap 15 pekerja pembangunan puskesmas yang telah diamankan bersama warga lain dari Nduga.
"Yang jelas 15 orang pekerja yang jadi ancaman berhasil kita evakuasi bersama dengan masyarakat," tutur dia.
Polisi Deteksi Pilot
Polisi sebelumnya mengungkap posisi pilot pesawat Susi Air yang diduga disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pilot Selandia Baru bernama Kapten Philips M itu diduga disandera sebelum pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dibakar oleh KKB.
Kapolda Papua Irgen Mathius Fakhiri mengatakan, keberadaan Kapten Philips terdeteksi berdasarkan GPS yang dibawanya. Namun, alat tersebut saat ini tidak aktif.
"Kemarin kami melihatnya bergerak dari Kampung Paro sekitar 100 meter ke dalam," kata Fakhiri kepada wartawan, Rabu (8/2).
Fakhiri mengaku sudah memetakan keberadaan Kapten Philips untuk dievakuasi. Strategi pun disiapkan tim gabungan TNI dan Polri untuk mengevakuasi WNA.
"Ya sudah (dipetakan). Kami masih memberi mereka kesempatan untuk berpikir. Kalau mereka tidak mau, ya," ujar dia.
(mdk/gil)