Alasan PSK muncikari Torik di Jagakarsa jual diri bukan karena uang
Polisi meminta para orang tua untuk lebih peduli terhadap anak-anak mereka.
Terungkap korban eksploitasi muncikari Torik pemilik warung kopi di Jagakarsa Jakarta Selatan, bukan lantaran desakan ekonomi. Diantara 9 orang tua yang dipanggil tidak semua terkejut mendengar anaknya menjadi korban eksploitasi Torik.
"Ada yang mapan, ada juga yang broken home. Jadi tak semua melakukan hal itu (menjual diri) karena uang. Ada yang kaget, ada yang sudahlah," ujar Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayangkari, Kamis (17/3).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Pascaterkuaknya kasus ini, lanjut Sri, pihaknya bakal melakukan patroli terhadap anak-anak berumur belia yang kedapatan berkumpul hingga larut malam. Ia juga meminta para orang tua untuk lebih peduli terhadap anak-anak mereka, bilamana mengetahui anaknya belum pulang ke rumah padahal sudah laurt malam.
"Orangtua harus peduli terhadap anak yang masih dibawah umur, yang masih di luar rumah sampai malam, khusunya perempuan. Kita himbau, agar tidak lagi nongkrong di pinggir jalan dan gang sampai malam, serta tertib berlalu lintas, untuk tidak gunakan knalpot bising dan ugal-ugalan," jelasnya.
"Karena, hal tersebut adalah hal yang memicu ke arah yang salah. Bagi yang masih sering nongkrong hingga larut malam, akan kita amankan, lalu kita telepon orangtuanya untuk menjemput di Polsek, lalu kita peringati," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui, jajaran aparat Polsek Jagakarsa, membekuk seorang muncikari yang memperdagangkan 15 anak-anak perempuan dibawah umur kepada lelaki hidung belang pada Kamis, 10 Maret 2016 malam lalu. Akibat perbuatannya itu, lantas Torik dikenakan Pasal 76 i Jo. Pasal 88 UU No.35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Baca juga:
Satpol PP Kota Banjarmasin segel salon prostitusi terselubung
Cerita dokter ganteng Tri Kusumo jadi idola PSK di Sarkem
Cerita soal warung Thoriq, jual makanan kecil sampai 'anak kecil'
Anggota DPRD Chang Wendriyanto sebut Sarkem tidak akan ditutup
Di lokalisasi Dadap, pengunjung dijebak beli makanan tanpa pesan
Mabes Polri minta Polrestabes Bandung buru bos prostitusi online