Amarah Bupati Kediri Temukan Material Proyek Pasar Wates Tak Sesuai Spesifikasi
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kecewa dan marah besar karena menemukan material pembangunan Pasar Wates tidak sesuai spesifikasi pada dokumen perencanaan. Putra Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung itu bahkan sempat menendang bahan plafon hingga jebol.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kecewa dan marah besar karena menemukan material pembangunan Pasar Wates tidak sesuai spesifikasi pada dokumen perencanaan. Putra Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung itu bahkan sempat menendang bahan plafon hingga jebol.
Bahan tak sesuai spesifikasi itu ditemukan saat pria yang akrab disapa Mas Dhito itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan Pasar Wates, Senin (17/10) sore.
-
Siapa yang berjanji akan merevitalisasi Pasar Minggu? Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Minggu dalam kegiatan kampanye pada hari Sabtu (23/12). Gibran berjanji akan merevitalisasi Pasar Minggu yang kondisinya becek.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Apa keunikan Pasar terapung di Banjarmasin? Wisata selanjutnya adalah Pasar terapung di Banjarmasin. Berbelanja dari atas kapal tentu pengalaman unik yang ingin dirasakan wisatawan. Kamu tidak perlu jauh-jauh pergi ke floating market terkenal di Thailand, Damnoen Saduak. Sebab, kita juga punya pasar apung lokal di Banjarmasin.
-
Kapan Pasar Tradisional Selo buka? Walaupun setingkat kecamatan, namun pasar itu tidak memiliki bangunan megah. Di pasar itu banyak ditemui para pedagang yang menjual buah-buahan. Biasanya pasar itu buka pada setiap hari pasaran Wage dan Legi.Walaupun hanya buka dua kali dalam lima hari, namun saat buka suasana pasar tidaklah terlalu ramai.
-
Di mana Pasar Tradisional Selo berada? Pasar Selo merupakan pasar setingkat kecamatan. Lokasinya pun cukup strategis karena berada di antara jalan penghubung Magelang-Boyolali hingga ke Solo.
-
Kapan Pasar Gede dibangun? Pembangunannya dimulai pada tahun 1927 dan rampung pada tahun 1930. Kini di tahun 2024 pusat perekonomian di Kota Solo itu hampir berusia satu abad.
Begitu tiba dan mengecek bangunan kios, Hanindhito langsung menemukan karung semen berserakan, namun mereknya di luar spesifikasi dalam dokumen.
"Konsultan pengawas, pertanyaan saya sederhana di dokumen itu tertera apa tidak?" tanya Hanindhito.
Tendang Material Plafon hingga Jebol
Dia kemudian mengecek material plafon kios. Kebetulan di salah satu kios masih ada material yang tergeletak. Melihat merek yang tertera, material itu juga tidak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen.
Untuk melihat kualitasnya, Hanindhito menendang material plafon itu dan dengan mudah jebol. Tak hanya itu, dia meminta dibongkar sedikit plafon yang telah terpasang.
"Kualitasnya menurut jenengan bagaimana, kalau tidak sesuai kenapa dipasang?" tanya Mas Dhito kembali kepada konsultan pengawas.
Selanjutnya, pengecekan dilakukan pula pada material atap los pasar yang belum terpasang, termasuk pengukuran ketebalan cor pada lantai. Setelah diukur, ketebalan cor tidak sama, ada yang memiliki ketebalan 6,7, dan 8 cm.
Hingga petang, pengecekan terus berjalan. Hanindhito pun terlihat menelepon pihak pelaksana pekerjaan pembangunan Pasar Wates.
Anggaran Rp12 Miliar
Hanindhito menekankan pekerjaan yang dibangun menggunakan uang rakyat harus dikerjakan dengan benar termasuk material yang digunakan.
"Sudah menjadi kewajiban kepala daerah mengecek setiap pekerjaan," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, dana yang digunakan untuk revitalisasi Pasar Wates bersumber dana Tugas Pembantuan (TP) dari Kementerian Perdagangan dengan anggaran Rp12 miliar.
"Apalagi ini program dari Kemendag. Mau ditaruh di mana muka saya di depan Menteri Perdagangan," ucap Hanindhito.
Dia menegaskan, semua pekerjaan dan material yang digunakan untuk pembangunan Pasar Wates harus benar-benar dicek. Bilamana kualitas tidak sesuai dokumen perencanaan harus ditolak.
"Kalau tidak sesuai spek tolak," tegas Mas Dhito.
Seusai melakukan pengecekan, Hanindhito berkomunikasi dengan Kepala Dinas Perdagangan yang ikut mendampingi dan memberikan pesan untuk membongkar pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengungkapkan, menindaklanjuti hasil sidak itu, pihaknya akan mengumpulkan pelaksana pekerjaan, termasuk pengawas dan konsultan.
"Besuk akan kita kumpulkan, kita akan cek dokumennya. Kalau tidak sesuai kita minta dibongkar," ucapnya tegas.
(mdk/yan)