Anak Bilang Penangkapan Rahmat Effendi Politis, KPK Maklum Orangtua Dibela
Namun demikian, menurut Ghufron, pihaknya tidak sembarangan dalam menjerat seseorang termasuk Pepen. Sebelum menetapkan Pepen sebagai tersangka, KPK lebih dahulu memiliki alat bukti yang cukup sampai akhirnya Pepen ditahan.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron tak terkejut dengan pembelaan yang dilontarkan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari terhadap sang ayah, Wali Kota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen. Menurut Ghufron, pembelaan yang dilakukan Ade Puspita merupakan bentuk kecintaan anak terhadap orangtua.
"Anak membela orangtua itu biasa, KPK tidak terkejut dan memahami pembelaan putri RE (Rahmat Effendi). Termasuk mengkaitkan dan menyeret-nyeret persoalan hukum yang sedang KPK jalankan ke ranah politik," ujar Ghufron dalam keterangannya, Minggu (9/1).
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Mengapa kantor Wali Kota Semarang digeledah oleh KPK? Asep menyebut bahwa penggeledahan dilakukan setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Namun demikian, menurut Ghufron, pihaknya tidak sembarangan dalam menjerat seseorang termasuk Pepen. Sebelum menetapkan Pepen sebagai tersangka, KPK lebih dahulu memiliki alat bukti yang cukup sampai akhirnya Pepen ditahan.
"Namun KPK sekali lagi kami tegaskan adalah penegak hukum yang bertindak berdasarkan fakta dan dasar hukum," kata Ghufron.
Baca juga:
Geledah Kantor Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, KPK Sita Dokumen Proyek
KPK Beri Warning Kepala Daerah Jangan Korupsi, OTT Seperti Berburu di Kebun Binatang
VIDEO: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Diciduk di Rumah Dinas, Uang Disita Rp5,7 M
Lagipula, Ghufron mengatakan tim penindakan KPK dalam kegiatan tangkap tangan kerap mendokumentasikan proses penangkapan. Sehingga, menurut Ghufron, pihaknya bisa mematahkan pernyataan Ade Puspita dengan mudah di pengadilan.
Ghufron menyarankan kepada Ade Puspita agar membela Pepen melalui prosedur hukum.
"Karenanya adalah lebih baik jika upaya pembelaan dimaksud dilakukan secara hukum, karena hal ini dalam ranah hukum. kami mempersilakan dan menghormati kepada yang bersangkutan, atau keluarga untuk melakukan pembelaan sesuai koridor hukum sebagai hak tersangka," kata Ghufron.
Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Bekasi Ade Puspitasari yang juga putri Rahmat Effendi angkat bicara terkait OTT KPK terhadap sang ayah. Dalam penggalan video yang beredar di media sosial, Ade mengatakan penangkapan ayahnya bukanlah OTT, lantaran tidak ada transaksi dan juga uang yang diamankan KPK saat itu.
"Saksinya banyak, staf yang di rumah itu saksi semua, bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," kata Ade saat menghadiri Pelantikan Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kota Bekasi di Graha Girsang Jaka Setia, Bekasi Selatan, Sabtu 8 Januari 2022.
Menurutnya, penangkapan sang ayah bermuatan politis karena tidak memiliki unsur sebagaimana OTT pada umumnya. Ade menegaskan ada yang berupaya menjatuhkan nama baik sang ayah dengan melakukan pembunuhan karakter melalui skenario OTT. Ia menduga partainya tengah diincar pihak tertentu.
"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar. Kita tahu sama tahu siapa yang mengincar kuning. Tapi nanti 2024, jika kuning koalisi dengan orange, matilah warna yang lain," tegas Ade yang disambut tepuk tangan para kader.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
VIDEO: Cerita Pepen Dulu Gantikan Wali Kota Bekasi Korupsi, Eh Sekarang Dicomot KPK
Kasus Suap dan Gratifikasi Rahmat Effendi, KPK Geledah Sejumlah Lokasi di Bekasi
Tri Adhianto Jadi Plt Wali Kota Bekasi, Ridwan Kamil Beri Arahan Khusus
Kasus Suap dan Gratifikasi Walkot Bekasi: Total 9 Tersangka dan Uang Disita Rp5 M
Ketua KPK Firli Sebut Korupsi Walkot Bekasi Modus Klasik Libatkan Banyak Pihak