Anak Bisa Pahami Covid-19 karena Terbiasa
Tidak mudah menjelaskan segala hal tentang pandemi Covid-19 kepada anak-anak.
Maret 2020, pandemi menyerang Tanah Air. Aktivitas yang awalnya biasa saja menjadi serba dibatasi.
Alka (4) pun harus berhenti latihan menari balet bersama teman-temannya di Flamingo Studi, Jakarta Pusat. Selama masa PSBB, kegiatan tersebut mau tidak mau harus dilakukan melalui aplikasi zoom.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa Erna Herawati mengalami kesulitan saat pandemi? “Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,” kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
Pertanyaan pun bermunculan. Satu per satu diutarakan dari mulut bocah yang gemar berkunjung ke tempat bermain.
Ibunya, Riana mengaku, pertanyaan yang dilontarkan sangat beragam. Ada rasa penasaran di benak Alka ihwal alasan mengapa dia tidak bisa berlatih menari. Riana juga melarang Alka bermain walau hanya di beranda.
"Dia sempat bertanya-tanya kenapa ya kenapa?" cerita Riana kepada merdeka.com, Rabu (27/11).
Riana putar otak untuk bisa menjelaskan virus yang sudah memapar masyarakat Indonesia bahkan dunia. Dia pun mencari tahu, mulai dari artikel hingga pengalaman dari orang lain.
Tidak mudah menjelaskan segala hal tentang pandemi Covid-19 pada Alka yang masih anak-anak. Mulai dari penjelasan dengan praktik Riana lakoni agar putrinya memahami bahaya virus Corona. Namun Alka masih kelihatan bingung. Riana pun memutuskan untuk memulai dari hal mendasar, yakni tentang menjaga kebersihan.
"Secara umumnya ya tentang itu juga, bahwa nanti kalau enggak cuci tangan dan kamu tetep keluar-keluar rumah nanti bisa kena kuman," ungkap Riana.
Tetapi, Alka masih kebingungan dengan penjelasan yang diberikan Riana. Gairah bermainnya sebagai anak-anak tak bisa menerima alasan tersebut. Tak henti, Riana terus mencari solusi. Dia perlu menjelaskan agar putrinya memahami dan mau tetap tinggal di dalam rumah.
Riana akhirnya menerima kiriman sebuah buku bergambar dari seorang kerabat melalui pesan Whatsapp. Buku tersebut menjelaskan secara rinci soal corona.
Alka yang gemar membaca komik pun menjadi tertarik mencari tahu melalui buku itu. Sambil membacakan buku tersebut, Riana juga menyisipkan pesan dan penjelasan pada Alka. Mulai dari gejala jika terpapar corona. Alka pun kini mengerti.
Alka sadar. Penyebaran virus tersebut bisa dicegah dengan selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Riana pun mulai berani sesekali mengajak Alka ke luar rumah meski cuma ke minimarket.
Riana juga mencoba menenangkan Alka hanya jika putrinya tersebut terpapar corona, "...kamu enggak perlu khawatir karena ada mamah, ada papah pasti jagain dia," ucap Riana, dibalas anggukan putrinya.
Suatu hari, gejala terlihat pada Alka. Dia harus dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan rontgen thorax. Pada paru-parunya terdapat bercak. Riana kemudian meminta rumah sakit melakukan swab test. Pada masa itu, Alka makin mengerti. Jika teridentifikasi Covid-19, mesti melakukan serangkaian tahapan. Mulai dari disuntik hingga swab.
"Itu dia ngerti lagi bahwa 'oh iya ya aku harus tertib lagi,' walaupun diswab dia enggak nangis tapi enggak enak sebenarnya, jadi aku enggak mau lagi kayak gitu," kata Riana menceritakan pengalaman pertama Alka melakukan swab.
Dari kejadian itu, Alka menjadi tertib jalani protokol kesehatan. Kadang Riana yang diingatkan Alka untuk tetap menggunakan masker.
"Jadi susah-susah gampang ya, awalnya susah tapi lama-lama justru anak-anak ini jadi memberikan contoh ke kita," ungkap Riana.
Alka mengerti karena terbiasa. Kini, kata Riana, Alkalah yang selalu mengingatkan dia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan walaupun hanya berkunjung ke minimarket.
"Dia mengingatkan kita pakai masker, sulit sih enggak sulit-sulit banget karena mungkin sejak awal soal cuci tangan udah terbiasa, yang agak berat itu pakai masker," ungkap Riana.
Baca juga:
Pasien OTG Covid-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah Dijemput Petugas ke Stadion Jember
Jumhur Hidayat dan 7 Tahanan Bareskrim Sudah Sembuh dari Covid-19
Bupati Situbondo Meninggal karena Covid-19, Gubernur Jatim Tunjuk Sekda Jadi Plh
9.583 Warga Padang Sembuh dari Covid-19
Cak Imin Ajak Masyarakat Terus Bangun Solidaritas Sosial Hadapi Pandemi Covid-19