Anaknya tak diterima, orang tua murid segel SMP 23 Kota Tangerang
Puluhan warga RW 04 Kelurahan Panunggangan Utara, Kota Tangerang mendatangi Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 kota Tangerang, Senin (9/7/2018). Mereka mendemo kebijakan PPDB online yang tak memperhatikan zonasi calon siswa.
Puluhan warga RW 04 Kelurahan Panunggangan Utara, Kota Tangerang mendatangi Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 kota Tangerang, Senin (9/7/2018). Mereka mendemo kebijakan PPDB online yang tak memperhatikan zonasi calon siswa.
Beberapa pendaftar PPDB online dalam satu zonasi, yakni warga RW 04 kelurahan Panunggangan Utara tak lolos dalam proses pendaftaran. Orang tua murid yang kesal, melakukan penyegelan terhadap sekolah.
-
Siapa yang baru saja memulai pendidikan di perguruan tinggi? Anak pertama dari Nola Be3 yang dikenal dengan nama Naura Ayu telah menyelesaikan pendidikan menengahnya sejak tahun 2020. namun, baru kali ini ia mengambil peran baru sebagai mahasiswi baru di perguruan tinggi.
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Siapa yang pakai seragam sekolah baru? Moana yang mengenakan seragam baru lengkap dengan hijabnya. Ia pun tampak bersemangat menggendong ransel merahnya ke sekolah.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Dataran Tinggi Antartika Timur? DATARAN TINGGI ANTARTIKA TIMUR Para peneliti memeriksa kembali data satelit yang diambil dari punggung bukit di lapisan es Antartika yang sebelumnya mencapai minus 93 derajat Celcius. "Ini tampaknya menjadi batas seberapa dingin di permukaan Bumi."
-
Apa yang diciptakan oleh siswa SDN 3 Kota Tangerang? Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Tangerang, berinovasi menciptakan cairan abate dari daun jeruk.
Kepala Dinas Pendidikan, Abduh Surahman yang kebetulan meninjau lokasi kemudian menemui ratusan orang tua siswa untuk berkomunikasi.
Diungkapkan Abduh, masyarakat meminta agar difasilitasi menjadi siswa di sekolah tersebut. Namun dirinya menegaskan kepada warga bahwa dirinya, tetap mengacu kepada aturan dan sistem yang berjalan, dia tidak bisa asal memasukkan siswa di luar sistem dan aturan yang ada.
"Garis tegasnya kita tetap pada aturan main jadi tidak ada yang bisa kita akomodir," ujar Abduh.
Warga segel SMPN 23 Tangerang ©2018 Merdeka.com/Kirom
Meski begitu, dia pun akan melaporkan hasil pertemuan kepada wali kota. "Kami menawarkan solusi kepada warga agar masuk ke sekolah swasta terlebih dahulu selama satu tahun, kemudian pindah. Namun melalui mekanisme mutasi bukan sistem PPDB," bilang Abduh.
Sebab, di sekolah swasta berada di Kota Tangerang, terdapat program pemkot 'Tangerang Cerdas' yang dapat membantu BOP siswa. Bahkan iuran sekolah bulanannya pun ada yang digratiskan kepada siswa, alias dibayarkan oleh pemkot.
"Itu sebagai sebuah solusi agar sistem PPDB ini tidak rusak," kata Abduh.
Namun, solusi tersebut tidak diterima orang tua siswa yang mayoritas tinggal di belakang sekolah tersebut. Menurut Samnah, salah satu warga RW 04, dia menginginkan anaknya masuk sekolah tersebut lantaran anaknya tidak perlu naik angkutan umum untuk bersekolah.
"Nantinya banyak biaya lain-lain lagi yang harus dikeluarkan. Ya transport, seragam, dan biaya yang seharusnya gratis di negeri jadi bayar di swasta," tuturnya.
Akibat aksi protes tersebut, sejumlah orang tua dan calon siswa yang tengah daftar ulang, harus memanjat pagar untuk keluar dari sekolah tersebut. Sebab protes tersebut masih terus berjalan.
"Masa mau sampai sore di sini, mau enggak mau. Untung dipegangin anak saya," ujar Sumi, orang tua calon pendaftar.
Baca juga:
Ketua DPR minta Polri usut pungli dan penyalahgunaan SKTM untuk PPDB
Sengkarut PPDB online Tangsel, waktu pendaftaran diperpanjang
Surat miskin disalahgunakan untuk daftar sekolah, Ombudsman turun tangan
Ombudsman Jabar: Sekolah favorit rawan lakukan praktik jual beli kursi
Penerimaan siswa SMA berbasis online di Tangerang terkendala server bermasalah
Ratusan siswa SMA Negeri di Medan masuk lewat jalur ilegal