Analisis Motif Pembunuhan Ibu & Anak yang Jasad Dimasukkan ke Bagasi Mobil di Subang
Sejauh ini polisi berasumsi jika kejahatan itu bukan instrumental (motif ekonomi) mengingat barang milik korban tak ada yang hilang di lokasi penemuan dua jenazah tersebut.
Seorang ibu bernama Tuti (55) dan anaknya Amelia (23) ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Alphard di Dusun 2 Ciseuti, RT 18, RW 03, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8). Kedua korban ditemukan tertumpuk di bagasi dalam kondisi bersimbah darah di sekujur tubuh.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel berharap polisi segera mengungkap segala penyebab kejahatan tersebut. Termasuk menyelidiki motif pelaku membunuh kedua korban.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Di mana peti mati kadal dengan patung belut ditemukan? Kedua patung tersebut pertama kali ditemukan di kota Mesir kuno, Naukratis.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
"Jadi, selama proses penyelidikan, polisi sepatutnya tetap membuka diri untuk kemungkinan bahwa kasus pembunuhan yang sedang ditangani adalah kejahatan instrumental," kata Reza saat dihubungi, Selasa (24/8).
Menurut dia, polisi bisa menduga motif pembunuhan itu dilatarbelakangi ekonomi. Sejauh ini polisi berasumsi jika kejahatan itu bukan instrumental (motif ekonomi) mengingat barang milik korban tak ada yang hilang di lokasi penemuan dua jenazah tersebut.
Namun menurutnya, barang berharga milik seseorang bukan hanya yang berada di lokasi kejadian atau di rumah saja. Melainkan bisa berupa seperti sepeda motor yang memang tak diparkirkan di rumahnya
"Karena tidak ada barang yang hilang di TKP, maka polisi berasumsi ini bukan kejahatan instrumental. Persoalannya, barang berharga tidak selalu berada di dalam rumah (lokasi kejadian). Sawah, ternak, kendaraan bermotor yang tidak di garasi, perhiasan di safe deposit box, dan lain-lain," ujar dia.
Selain itu, dia berharap melakukan pemeriksaan atau mengecek sidik jari pada bagian pegangan pintu mobil yang ditemukan dua jenazah itu tewas.
"Jasad dimasukkan ke mobil karena mau dibuang? Terlebih di bagasi, untuk memperkecil kemungkinan terlihat oleh orang?," ungkapnya.
"Cek sidik jari di pegangan pintu mobil," tutupnya.
Sebelumnya, Dari hasil autopsi jasad ibu dan anak korban pembunuhan di Subang, polisi menduga keduanya tidak meninggal dunia di waktu yang bersamaan.
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, kaku jasad ibu dan anak berinisial TH (55) dan AMR (23) yang menjadi korban pembunuhan punya perbedaan. Menurut Sumarni, sang ibu inisial dibunuh terlebih dahulu.
"Korban pertama ibu itu meninggalnya sekitar lima jam sebelum ditemukan itu, dini hari lah ya, kemudian yang anak usia 23 tahun remaja itu diperkirakan kematiannya jam empat atau lima subuh," kata Sumarni, Jumat (20/8/2021).
Dari hasil pemeriksaan terhadap jasad kedua korban pembunuhan itu, TH mengalami luka serius pada bagian kepala dan AMR luka-luka pada bagian mata.
Namun dari bukti-bukti tersebut, polisi belum bisa menyimpulkan motif pelaku. Dengan hasil olah TKP, menurutnya peristiwa itu tidak berkaitan dengan aksi perampokan atau aksi pemerkosaan.
"Karena barang-barang berharga itu nggak ilang, mobil nggak ilang, masih utuh, barang-barang ada, uang ada, kalung ada, dan tidak ada tanda-tanda pemerkosaan," katanya.
Baca juga:
Kasus Jenazah di Bagasi Alphard, Polisi Sebut Suami Korban di Rumah Istri Muda
Kasus Jenazah Ibu dan Anak di Bagasi Alphard, Diduga Korban dan Pelaku sempat Kelahi
Warga Garut Meninggal Ditusuk Anggota Geng Motor
Polda Sumut Ungkap Motif Tersangka Penembak Polisi di Deli Serdang
Polisi di Deli Serdang Tewas Ditembak Keponakan
Seorang Perempuan di Bandung Dibunuh dan Dibungkus Selimut, Ada Luka Tusuk