Penelitian Ungkap Bahwa Jadi Ayah Bisa Buat Pria Rentan Alami Masalah Kesehatan Tertentu
Perubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Perubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
-
Apa yang buat pria lebih berisiko? Dr. Rohit Vuppuluri, seorang kardiolog intervensi, menekankan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis, yang dapat memperpendek harapan hidup.
-
Apa masalah kesehatan mental yang umum pada pria? Depresi adalah salah satu masalah kesehatan mental utama yang memengaruhi pria, tetapi seringkali depresi pada pria diabaikan atau tidak terdiagnosis karena gejalanya mungkin berbeda dengan yang umumnya terjadi pada wanita. Masalah kesehatan mental lainnya yang signifikan bagi pria termasuk skizofrenia dan kecanduan alkohol serta penyalahgunaan zat.
-
Mengapa pria rentan kolesterol tinggi? Kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada siapa saja. Namun, pada pria tanda-tanda awal kolesterol tinggi ini bisa membantu mengatasinya dengan lebih awal.
-
Apa masalah kesehatan yang sering dialami pria di atas 40 tahun? Banyak pria yang percaya bahwa kehidupan dan kedewasaan mereka dimulai pada usia 40 tahun. Meskipun kondisi kesehatan individu dapat bervariasi secara signifikan, ada beberapa masalah kesehatan yang mungkin dihadapi bapak-bapak pada usia ini.
-
Apa penyebab krisis kesuburan pria? Banyak faktor yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria, tetapi yang semakin diperhatikan adalah peran pencemaran lingkungan.
-
Siapa yang terkena dampak krisis kesuburan pria? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengungkapkan bahwa infertilitas telah menjadi masalah global yang memengaruhi sekitar satu dari enam pasangan di seluruh dunia.
Penelitian Ungkap Bahwa Jadi Ayah Bisa Buat Pria Rentan Alami Masalah Kesehatan Tertentu
Menjadi seorang ayah adalah momen yang penuh kebahagiaan dan tanggung jawab besar. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa menjadi ayah juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu bagi pria.
Dilansir dari Science Alert, penelitian ini merupakan studi longitudinal multi-etnis pertama di Amerika Serikat yang mengamati hubungan antara peran sebagai ayah dan kesehatan kardiovaskular. Menurut temuan penelitian, ayah cenderung memiliki kesehatan jantung yang lebih buruk dibandingkan pria yang tidak memiliki anak.
Meskipun terdapat variasi berdasarkan usia saat pria menjadi ayah dan latar belakang etnis partisipan, tampaknya stres dan tanggung jawab sebagai orang tua membuat sulit bagi pria untuk menjaga kebiasaan hidup sehat.
Peneliti mengungkap bahwa studi ini menyoroti area di mana ayah bisa mendapatkan dukungan lebih baik dari komunitas dan profesional kesehatan.
"Perubahan dalam kesehatan jantung yang kami temukan menunjukkan bahwa tanggung jawab tambahan mengasuh anak dan stres saat bertransisi menjadi ayah dapat membuat sulit bagi pria untuk mempertahankan gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat dan olahraga," kata peneliti, internis dan dokter anak John James Parker dari Northwestern University.
Parker dan rekan-rekannya meneliti data dari 2.814 pria berusia 45-84 tahun, yang dipantau selama hingga 18 tahun. Kesehatan jantung dinilai melalui kombinasi laporan diri tentang pola makan, olahraga, dan kebiasaan merokok, serta pengukuran indeks massa tubuh, tekanan darah, kolesterol, dan kadar glukosa darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan jantung ayah pada umumnya lebih buruk dibandingkan pria yang tidak pernah menjadi orang tua. Kondisi ini terutama lebih parah pada pria yang menjadi ayah pada usia 25 tahun atau lebih muda, khususnya pada pria kulit hitam dan Hispanik, yang juga menunjukkan angka kematian lebih tinggi.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi statistik ini. Ayah yang lebih muda mungkin kurang stabil secara finansial dan kurang fleksibel dalam mengambil cuti kerja.
"Sering kali kita fokus pada kesehatan ibu dan anak, dan tidak memikirkan ayah, padahal kesehatan mereka memiliki pengaruh besar pada keluarga mereka," kata Parker.
"Untuk meningkatkan kesehatan keluarga, kita perlu mempertimbangkan hubungan multi-arah antara ibu, ayah, pengasuh lainnya, dan anak-anak," sambungnya.
Data tersebut tidak membuktikan hubungan sebab-akibat langsung, dan perbedaan kesehatan antara kelompok-kelompok ini tidak terlalu besar, meskipun secara statistik signifikan. Dengan penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di kalangan pria AS, ini adalah asosiasi yang patut diselidiki lebih lanjut.
Menariknya, ketika semua penyebab kematian diperhitungkan, tingkat kematian keseluruhan ayah lebih rendah daripada pria yang tidak memiliki anak. Para peneliti menekankan bahwa kesehatan ayah tidak hanya mempengaruhi pria itu sendiri, tetapi juga keluarga di sekitarnya. Beberapa perubahan yang datang dengan menjadi ayah mungkin tidak terhindarkan, tetapi tidak semuanya.
"Kita benar-benar perlu mempelajari ayah sebagai populasi unik dan melacak hasil kesehatan pria saat mereka menjadi ayah," kata Parker.
"Kesehatan kardiovaskular sangat penting karena perilaku dan faktor kesehatan semuanya bisa dimodifikasi," tandasnya.