Anang Sugiana akui Marliem gelontorkan uang USD 1,8 juta untuk Asiong
Anang Sugiana Sudihardjo mengaku telah menggelontorkan USD 1,8 juta kepada Johannes Marliem untuk keperluan Setya Novanto. Hal itu terungkap saat jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menampilkan transkrip percakapan antara Anang dengan Johannes Marliem.
Mantan Direktur PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudihardjo mengaku telah menggelontorkan USD 1,8 juta kepada Johannes Marliem untuk keperluan Setya Novanto. Hal itu terungkap saat jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menampilkan transkrip percakapan antara Anang dengan Johannes Marliem.
Dalam percakapan keduanya, disebutkan uang Anang yang berada di Johannes Marliem, vendor penyedia AFIS L-1, sejumlah USD 2,1 juta. Kemudian, Marliem menyampaikan USD 1,8 juta akan diberikan ke Andi Narogong untuk Setya Novanto dengan sebutan Babeh Asiong.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
"Iyaa itu yang dikasih tahu Marliem ke saya Nang USD 1,8 juta ini gua pake dulu yah untuk urusannya Babeh Asiong," ujar Anang menirukan percakapan Marliem, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).
Dalam kesempatan itu, Anang mengaku sempat terjadi perselisihan dengan Marliem terkait penggelontoran uang untuk Andi. Ia menganggap, Marliem tidak pernah menghitung pengeluaran PT Quadra untuk proyek e-KTP. Anang mengeluh, Marliem kerap kali mengklaim perusahaan Anang mendapat untung lebih meski menggelontorkan sejumlah uang.
Apalagi, imbuh Anang, jatah Andi Narogong yang diteruskan kepada Setya Novanto telah ditentukan nominal yang akan ditanggung PT Quadra Solution.
"Saya sama Marliem itu ribut soal uang," ujarnya.
Jumlah tersebut sesuai dari surat dakwaan jaksa penuntut umum pada KPK yang diketahui dari kasus ini, mantan Ketua DPR itu didakwa memperkaya diri sendiri sebesar USD 7,3 juta dan menerima jam tangan merek Richard Mille seharga Rp 3,5 miliar. Uang yang diperoleh Setya Novanto tidak diterimanya secara langsung melalui Made Oka Masagung sebanyak dua tahap. Pertama, melalui rekening OCBC Center Branch atas nama OEM Investment, PT, Ltd. USD 1,8 juta. Kedua, melalui rekening Delta Energy, di Bank DBS Singapura, dan sejumlah USD 2 juta. Uang-uang tersebut tidak langsung dikirim Made melainkan melalui sejumlah money changer.
Selain melalui Made, uang juga diterima melalui Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, keponakan Novanto, pada 19 Januari-19 Februari 2012 seluruhnya berjumlah USD 3,5 juta.
Atas perbuatannya Setnov didakwa melanggar pasal 2 ayat 1 dan atau pasal 3 undang undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan undang undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Baca juga:
Setya Novanto bersyukur Novel Baswedan sembuh dan kembali ke Indonesia
Amankan audit e-KTP di BPK, Setnov taruh 'orang kuning'
Sidang lanjutan Setnov menghadirkan 6 orang saksi
Ramai diberitakan, pemberian ruko untuk Gamawan berubah jadi jual beli
SN grup disebut terima jatah dari proyek e-KTP 7 persen