Ancaman Longsor, Warga Kampung Cirawa Cibeber Cianjur Diungsikan
Tidak hanya mengancam perkampungan warga, longsor dan pergerakan tanah, juga merusak belasan hektar area pesawahan milik warga yang baru ditanam.
Puluhan warga Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat diungsikan menyusul ancaman tanah longsor. Pergerakan tanah terus terjadi akibat hujan deras dengan intensitas lama.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Irfan Sofyan saat dihubungi, Selasa mengatakan bencana alam longsor dan pergerakan tanah, sudah terjadi sejak dua hari sebelumnya, dimana intensitas hujan yang turun cukup tinggi dan lama, membuat pergerakan tanah terus meluas.
-
Kapan peristiwa longsor yang terjadi di Tanjakan Cinomati? Dahulu, pernah terjadi peristiwa longsornya tebing dengan tinggi sekitar 10 meter yang menyebabkan jalanan tertimbun material longsor.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan longsor Tana Toraja terjadi? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
"Sehingga relawan langsung melakukan evakuasi terhadap tujuh kepala keluarga dengan 31 jiwa ke lokasi yang dinilai aman dari pergerakan tanah dan longsor susulan. Saat ini puluhan jiwa bertahan di sejumlah tempat pengungsian," katanya, seperti dikutip Antara, Selasa (25/5).
Tidak hanya mengancam perkampungan warga, longsor dan pergerakan tanah, juga merusak belasan hektar area pesawahan milik warga yang baru ditanam.
Namun, untuk memastikan kerusakan lahan pertanian, pihaknya masih melakukan pendataan, termasuk berapa hektar lahan yang mengalami gagal panen.
Ia menjelaskan, lereng perbukitan yang mengelilingi kawasan tersebut tanahnya labil, sehingga saat diguyur hujan lebat dengan intensitas lebih dari empat jam, membuat tebing perbukitan longsor, sehingga memicu pergerakan tanah dengan kedalaman mulai 1 meter lebih.
"Kami masih melakukan pendataan, untuk sementara tercatat ada belasan rumah lainnya yang terancam pergerakan tanah dan belasan hektar tanaman padi terancam gagal panen. Untuk warga yang masih bertahan sebanyak 17 kepala keluarga, namun mereka diimbau waspada dan segera mengungsi," katanya.
Ia menambahkan, warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing diimbau untuk segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana alam susulan dan pergerakan tanah terus meluas. Puluhan relawan disiagakan di lokasi, untuk memantau dan mengevakuasi warga.
"Kita sudah berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa setempat, untuk menyiapkan beberapa tempat untuk pengungsian warga, sebagai upaya antisipasi bencana alam kembali terjadi seiring masih tingginya curah hujan terutama menjelang malam," katanya.
Baca juga:
Tanah Longsor Menimpa Dua Rumah di Tangsel
Longsor Menutupi Jalan Provinsi Kotanopan-Ulu Pungkut
3 Titik Longsor Tutup Jalan Blangkejeren-Pining Gayo Lues Aceh
4 Penambang Batu di Hulu Sungai Selatan Tewas Tertimbun Longsor
Longsor Tambang Emas di Solok Selatan, 9 Warga Alami Luka-Luka